33
kesultanan pada tahun 1897 dapat membangun sebuah mesjid yang sangat megah. Mesjid ini dinamakan dengan nama Mesjid Raya Azizi,
Mesjid ini berdiri diatas lahan seluas 1800 M
2
dan selesai dibangun dalam waktu 18 bulan
12
. Mesjid Azizi ini dibangun jauh lebih anggun dari istana yang dibangun oleh Sultan. Ini menandakan bahwa pihak Sultan sangat ingin menyatukan setiap
kalangan yang berada di Langkat menjadi harmonis. Dapatlah dilihat bahwa Sultan sangat mementingkan perkembangan ajaran Islam demi berlangsungnya kedamaian
dan persatuan rakyatnya.
2.3 Berdirinya Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabi Khairiyah
Pada tahun 1912 pihak Sultan dan para Alim Ulama segera mengadakan pertemuan yang berlangsung di Mesjid Raya Azizi Tanjung Pura. Dalam pertemuan
yang berlangsung di Mesjid ini memberikan suatu keputusan yang sangat baik yaitu akan didirikannya suatu organisasi pendidikan yang berbasiskan ajaran agama Islam
sebagai pokok ajaran dasar. Dalam perumusan dan musyawarah ini segera disepakati nama bagi organisasi
pendidikan ini yaitu bernama: Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Pendirian organisasi ini segera mendapatkan peresmian dari Sultan Langkat dengan
SK Besluit No. 102 tahun 1912 dan bertanggal 31 Desember 1912 atau pada tanggal 22 Muharam 1330 H.
13
Menurut makna Arabnya berarti “Perkumpulan Terpuji Untuk Mendapatkan Kebajikan”.
12
Arsip Mesjid Azizi dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1423 dan 103 tahun milad Azizi Tanjung Pura Langkat
13
Fahruddin Ray, dkk, Sejarah Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Pengurus besar Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah Tanjung Pura, Langkat 1994. hlm 3.
Universitas Sumatera Utara
34
Madrasah sendiri sebagai suatu lembaga pendidikan dalam bentuk formal telah dikenal sejak awal abad ke- 11 atau abad ke-12 M atau sejak abad ke-6-7 H
yaitu sejak dikenalnya Madrasah Nidzamiyah yang didirikan di Baghdad oleh Nizam Al- Mulk, seorang Wazir dari dinasti Saljuk.
14
Dengan berdirinya organisasi pendidikan ini, maka akses untuk mendapatkan pendidikan bagi putra dan putri di Langkat menjadi lebih muda. Organisasi ini telah
lama diimpikan oleh Sultan semenjak ia naik tahtah.
15
Sultan ingin memajukan daerah Langkat sebagai daerah yang religius disamping itu tujuan dibangunnya
organisasi pendidikan ini adalah 1.
Untuk mendidik siswa menjadi seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir dan
batin. 2.
Untuk mendidik siswa menjadi mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, dan mengamalkan sejarah Islam secara utuh dan dinamis.
3. Untuk mendidik siswa agar menjadi tenaga pengajar yang cakap dalam
berbagai sektor pembangunan di kesultanan Langkat. Sebagai organisasi pendidikan Islam, Jamaiyah Mahmudiyah memiliki akar
dan tujuan yang sangat jelas bagi pembangunan moral dan spiritual masyarakat Langkat. Pada awal berdirinya, organisasi ini memiliki misi pengembangan
pendidikan, melainkan juga dakwah, justru misi yang kedua inilah yang lebih menonjol. Lembaga pendidikan ini juga berusaha untuk melawan berbagai maksiat
yang terjadi ditengah masyarakat seperti perkelahian, perampokan, pelacuran
14
Abdul Rahman Saleh, Madrasah Dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm11.
15
Fahruddin Ray, Op,cit hlm 3
Universitas Sumatera Utara
35
perjudian dan sebagainya. Inilah yang menjadi tujuan Sultan agar daerah kesultanan Langkat menjadi aman dan tentram. Adapun pengurus yang dibentuk dalam
mengelola pendidikan ini untuk pertama kali disusunlah pengurus Jamaiyah Mahmudiyah yang terdiri atas:
Pimpinan Umum Janabul Ali : Sultan Abdul Aziz
Pengurus Harian Mudir : Raja Muda T. Mahmud bin A.aziz
Sekretaris :
T. Pangeran
Indra Diraja
Bendahara :
H. Abdullah
Umar Pembantu
:Dt. Amar
Diraja Tengku
Fachruddin H.
Zainuddin H.
Muhammad Thaib
H. M.
Ziadah Dan seluruh pangeran, kerajaan dan
datuk dari kerajaan Langkat
Kepercayaan untuk pertamakali telah diberikan oleh H.M. Zaidah sebagai penyelengara pendidikan yang pertama telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,
dimana pendidikan diatur dengan sangat rapi. Yayasan ini telah menerapkan berbagai macam peraturan yang berguna bagi kelancaran belajar mengajar, sebagaimana
sebuah sekolah yang baik pada masa itu
Universitas Sumatera Utara
36
BAB III PERKEMBANGAN ORGANISASI PENDIDIKAN JAMAIYAH
MAHMUDIYAH LI THALABIL KHAIRIYAH
3.1 Jumlah Gedung yang Digunakan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam dunia pendidikan pengadaan ruang belajar tidaklah begitu penting walaupun pada kenyataannya bangunan yang diperuntukan untuk kegiatan belajar-
mengajar harus ada. Kegiatan belajar mengajar dapatlah dilaksanaka di rumah guru atau dirumah anggota masyarakat. Tetapi pengadaan gedung memang harus ada,
seperti yang terjadi pada organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah. Gedung yang ada di organisasi pendidikan berjumlah 3 yaitu:
1. Gedung Maslurah
2. Gedung Mahmudiyah
3. Gedung Aziziah
Ketiga gedung ini memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan belajar-mengajar bagi organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li thalabil
Khairyah. Sabagai sarana pendidikan yang berbasiskan pada ajaran Islam maka tidak mengherankan organisasi pendidikan ini maju dengan sangat pesatnya, mengingat
masyarakat yang berada di kesultanan Langkat mayoritas adalah Melayu. Dengan berdirinya ketiga bangunan yang menunjang kelangsungan belajar
murid Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah, maka tidak ada hambatan dalam pengunaan ruang belajar. Ketersediaan ruang belajar ini dapat menampung murid
Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah sampai pada tahun 1944. Pada tahun- tahun sebelum ketiga bangunan ini ada Jamaiyah selalu kekurangan ruangan,
Universitas Sumatera Utara