Keadaan Murid Kurikulum Pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah

45

4.4 Keadaan Murid

Dari awal berdiri pada tahun 1912 jumlah murid yang diterima sebanyak 400 orang untuk pertama kalinya. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Puncak jumlah murid yang menempuh belajar di Jamaiyah ini dapat dilihat dari pertumbuhan murid yang tiap tahun terus bertambah, puncaknya pada tahun 1928, dimana pada tahun itu jumlah murid telah mencapai 2010 orang 21 . pada tahun 1928 telah banyak datang pengajar yang telah menamatkan studi dari Mesir ataupun ada diambil dari murid Jamaiyah sendiri yang memiliki kemampuan lebih dalam agama Islam. Sebagai salah satu pendidikan agama Islam yang tertua di Langkat, Jamaiyah memiliki akses langsung ke berbagai perguruan tinggi di Mesir, Hal ini tentu menambah nilai lebih bagi tamatan Jamaiyah. Murid Jamaiyah pada umumnya berasal dari sekitar Tanjung Pura dan daerah Langkat lainnya, akan tetapi ada juga siswa yang datang dari luar daerah yang menuntut ilmu Jamaiyah ini. seperti dari Tapanuli dan Padang serta ada juga dari Malaka. Setiap tahun dari awal berdiri dari tahun 1912-1927 pertumbuhan jumlah siswa sangat banyak, sehingga cukup membuat sulit pengurus besar Jamaiyah. Sehingga pada tahun 1927 disusun rencana pembelajaran yang cukup rapi, dimana setiap tahunnya diadakan ujian untuk menamatkan sejumlah murid Jamaiyah. Setelah disusunnya jenjang pendidikan dan segala macam proses belajar maka setiap tahunnya ada murid Jamaiyah yang tamat. Hal ini tentu saja akan mengurangi jumlah murid Jamaiyah yang belajar sehingga dapat diatur sedemikian rupa dan tidak adanya kelebihan siswa pada tiap tahun ajaran baru. 21 Arsib Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah tahun 1928. Universitas Sumatera Utara 46

4.5 Kurikulum Pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah

Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki suatu sistem kurikulum, tidak terlepas juga dengan organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum berfungsi sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai kemampuan dan hasil belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini sendiri merupakan muara dari keseluruhan proses penyelengaraan kurikulum, kurikulum diperlukan untuk membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan pendalaman agama. Sistem kurikulum yang tepat akan menjadikan organisasi ini menjadi sangat maju baik dari segi pendidikan maupun dari segi kelancaran belajar mengajar. Ilmu pengetahuan dalam Islam bersumberkan pada Al-Qur’an dan Hadis, maka dari itulah yang menjadi dasar pendidikan pada seseorang yang beragama Ialam adalah mengetahui isi Al Qur’an dan Hadisnya. Al Qur’an sebagai sumber utama dalam segala bidang maka setiap muslim wajib untuk mengikuti dan mengamalkannya. Oleh sebab itulah didalam pendidikan Islam seseorang harus terlebih dahulu mampu membaca Al- Qur’an. Disamping mempelajari Al Qur’an dalam mengaji, dituntut juga untuk mampu mempelajari masalah agama Islam lainnya. Pelajaran yang sering dilakukan dalam tahap permulaan adalah bagaimana mengetahui cara-cara sholat, membersihkan diri dan segala sesuatu yang menyangkut tata cara pelaksanaan ajaran agama Islam. Selain itu dipelajari juga hukum-hukum dalam agama Islam seperti Fiqih. Cara-cara belajar yang juga mengunakan cara belajar tertentu sebagai mana Universitas Sumatera Utara 47 pada perkembangan zaman modern saat itu. Seorang guru dalam mengajar mewajibkan seorang muridnya untuk dapat menghapal ayat Al-Qur’an hingga ayat tersebut dapat dimilikinya. Maka tidak heran jika murid-murid yang mengenyam pendidikan Jamaiyah dapat menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Tingkat pendidikan disesuaikan dengan kurikulum pada tingkatannya, adapun sistem kurikulum yang diterapkan sebagai berikut: a. Tingkatan Tajhiziyah tingkatan dasar yang satara dengan sekolah dasar Pada tingkatan ini lama belajar yang ditentukan selama 4 tahun dan memiliki mata pelajaran yang disusun sejak awal berdiri dari tahun1912-1927 dan memakai kitab atau buku pelajaran sebagai berikut: 1. Hijaiya –Al Qur’an 2. Keimanan – Tauhid, dengan kitab Tauhid 4. Ibadah – fiqih, Kitab Fiqih Melayu 5. Terjemah ayat-ayat Al Qur’an 6. Tadjwid dengan kitab mutawasir 7. Tarikh Nabi-Islam, kitab Saidil Mursalim 8. Lughat Arab, Khulusan Qiraatul Rasyidah 9. Nahu, pelajaran Nahu 10. Tasrif, dhammun – Matan Bina 11. Imlak menulis Arab 12. membaca dan menulis latin 13. Ilmu bumi, bahasa melayu 14. Ilmu tumbuh-tumbuhan, bahasa Melayu 15. Ilmu hewan, Bahasa melayu Universitas Sumatera Utara 48 16. Berhitung, bahasa Melayu 17. Takhtim dan Tahlil, langsung praktek 18. Berzanji dan Marhaban langsung praktek 19. Praktek sholat 20. Gymnasik – senam dan olehraga 21. Ilmu Falak 22. Kesenian dan berbagai keterampilan 23. Bahasa Melayu 24. Balaghah 25. Khat Arab kaligrafi Sementara itu dari tahun 1927-1942 Jamaiyah Mahmudiyah memiliki kurikulum yang lebih tersusun secara sistematis dan mengikuti sistem pendidikan Arab. Kurikulum ini disusun oleh murid Jamaiyah yang telah menempuh pendidikan di Mesir. Sekembali mereka dari Mesir mereka menerapkan ajaran dan sistem kurikulum yang hampir sama dengan sistem pendidikan di Mesir. Sistem pendidikan yang mereka terapkan memberikan kemajuan dan distribusi yang penting bagi Jamaiyah, diantaranya adalah sebagai berikut sistem pengajaran yang mereka terapkan di Jamaiyah: Tabel 1: Nama pelajaran dan jumlah jam belajar yang disusun dari tahun 1927- 1942. 22 No Nama Ilmu Jumlah Jam Pelajaran Dalam Seminggu Keterang an Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV 22 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1995, hlm. 187. Universitas Sumatera Utara 49 1 Hijaiyah 6 - - - 1 Ja m P elaj aran 45 Me n it 2 Membaca Hurup Arab 6 4 3 1 3 Menulis 6 3 1 1 4 Bahasa arab 2 2 3 3 5 Menghafal Ayat- Ayat - 2 - 2 6 Fiqihsalinan - 2 3 3 7 Tauhid - 2 3 3 8 Tashrif - - 2 - 9 Tajwid - - 1 4 10 Sharaf - - - 2 11 Al-Quran - 6 3 3 12 Tarikh Nabi SAW - - 3 3 13 Tahsinul Khat - - 2 2 14 Membaca Hurup Latin 6 4 3 1 15 Menulis Hurup Latin 6 3 2 1 16 Berhitung 2 4 3 3 17 Mengambar 1 2 2 1 18 Ilmu Bumi - - 2 3 19 Dikte Bahasa Indonesia 6 1 - 1 20 Muhawarah 1 - - - Jumlah 42 35 36 37 Universitas Sumatera Utara 50 Pada tingkatan yang kedua yang merupakan tingkatan lanjutan dari Tajhiziyah adalah Ibtidaiyah. Pada tingkatan ini diperlukan lama belajar selama 4 tahun. Pembelajaran pada tingkatan ini lebih mendalam dari tingkatan pertama, adapun mata pelajaran yang digunakan banyak mengunakan buku berbahasa Arab. Adapun mata pelajaran dan kitab yang dipakai dari tahun 1912-1927 adalah sebagai berikut: 1. Tauhid, Matan Sanusi sampai Kifayatul Awam 2. Tafsir, Jamal sampai Jalalani 3. Fiqih, Hayat Wattaqrib sampai Fathul qarib 4. Akhlaq, Taisirul Chalaq 5. Nahu, Nahu Wadhih 6. Saraf, Khailani 7. Manthiq, Shabban 8. Bayan, Shawiy 9. Hadist, Ibnu Majah 10. Mustalah Hadist, Mizanul Mughist 11. Tarikh, Nurul Yaqin 12. Mutalaah, Qiraatur Rasyidah 13. Muhadasat 14. Insya Arab dan Imlak 15. Mahfuzat 16. Usul Fiqih 17. Berhitung hisab 18. Geograpfi, bahasa Indonesia 19. Senam dan olahraga Universitas Sumatera Utara 51 20. Kesehatan 21. Ilmu Falak 22. Kesenian, sebagai keterampilan 23. Behasa Melayu 24. Balaghah 25. Khat Arab Tabel 2: Dari tahun 1927-1942 Jamaiyah memiliki kurikulum pengajaran sebagai berikut: 23 No Nama Ilmu Jumlah Jam Pelajaran dalam Seminggu Keterang an Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV 1 Nahu 3 3 3 3 1 Ja m Pe la jara n 4 5 Me n it 2 Sharaf 2 2 2 2 3 Muthala’ah 4 4 3 2 4 ImlakArab 1 1 1 1 5 Insya’ 2 2 1 1 6 Balaghah - - 2 2 7 ‘Arudl - - 2 2 8 Tauhid 2 2 2 2 9 Fiqhi 4 4 4 3 10 Tafsir ? ? ? ? 11 Hadits 2 2 2 2 12 Mantiq - - - 2 13 Akhlak 2 2 2 2 23 Ibid. hlm. 188. Universitas Sumatera Utara 52 14 Khithabah 1 1 1 1 15 Tajwid 1 1 1 1 16 Khath 1 1 1 1 17 Tarikh Islam - - - 1 18 Sejarah Nabi 2 2 2 - 19 Berhitung 2 1 1 1 20 Ilmu Bumi 1 1 1 1 21 Ilmu Alam 1 1 1 1 22 Ilmu Tumbuhan 1 1 1 1 23 Ilmu Hewan 1 1 1 1 24 Ilmu Bangun - 1 1 1 25 Ilmu Kesehatan 1 1 1 1 Jumlah 34 34 36 35 Tidak ada perincian jumlah jam. Adapun tingkatan selanjutnya adalah tingkatan Tsanawiyah pada tingkatan ini lama belajar selama 5 tahun. Sebagian besar buku yang digunakan adalah buku yang berbahasa Arab, pembahasan agama di tingkatan ini cukup mendalam, kitab-kitab banyak didatangkan dari Arab sehingga dengan otomatis mengunakan bahasa Arab, adapun mata pelajaran dan kitab yang dipakai sebagai berikut: 1. Tafsir, Jalalaini sampai Shabuni 2. Tauhid, Dasuki 3. Fiqih, Baijuri sampai Muqhniy Universitas Sumatera Utara 53 4. Hadist, Jathul Mubdi 5. Usul Fiqih, Nihayatus Suul 6. Tashauf 7. Farqul Islamiyah 8. Tarikh Islam 9. Ilmu Tafsir 10. Ushuluddin 11. Nahu, Khudari 12. Sharaf, kailaniy 13. Bayan, Jauhar Maknun 14. Badi’, Ilmu Badi’ 15. Balaghah 16. Manthiq, Isaghuji 17. Ma’ani 18. Arudh 19. Faraidh 20. Abadul Bahast 21. Mushatala Hadist 22. Geografi dan Ilmu Falaq 23. Hisab 24. Insya’ dan Ilmu Falaq 25. Tarikh Tamaddun Islam 26. Tehnik bertabliqh dan Berkhotbah 27. Oleh raga dan Senam Universitas Sumatera Utara 54 Dan pada tahun 1927-1942 disusunlah pelajaran yang baru dimana pada tahun ini telah ada pembagian tingkatan. Adapun perincian jumlah kelas dan jam pelajarannya sebagai berikut: Tabel 3: Nama pelajaran dan jumlah jam belajar yang disusun dari tahun 1927-1942 oleh Jamaiyah. 24 N o Nama Ilmu Jumlah jam pelajaran dalam seminggu Keterang an Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V 1 Nahu 2 2 2 2 2 1 Ja m P el aj aran 45 Meni t 2 Sharaf 2 2 2 2 2 3 Wadla 1 1 1 - - 4 Balaghah 2 2 2 2 2 5 Tauhid 2 2 2 2 2 6 Fiqhi 2 2 2 2 2 7 Usul Fiqih 2 2 2 2 2 8 Tafsir 2 2 2 2 2 9 Hadits 2 2 2 2 2 10 Mustalah Hadits 2 2 - - - 11 Tarikh Tasyri - - - 1 1 12 Adabul Bahts - - - 1 1 13 Tasauwuf - - 1 1 1 14 Al,wa’zhu Wal-isyad - - - 1 1 15 Filsafah - - 1 1 1 16 Adabul Lughah 1 1 1 1 1 24 Muhamad Yunus, Ibid. hlm 189-190 Universitas Sumatera Utara 55 17 Insya 1 1 1 - - 18 Mantiq 2 2 2 2 2 19 Tarikh Islam 1 - - - - 20 Sejarah Umum - 1 1 2 2 21 Ilmu Hewan 1 1 1 1 1 22 Ilmu Tumbuhan 1 1 1 1 1 23 Ilmu Alam 1 1 1 1 1 24 Ilmu Bumi 1 1 1 1 1 25 Ilmu Bangun 1 1 1 - - 26 Berhitung 1 1 1 1 1 27 Miqat falakiah 1 1 1 1 1 28 Tarbiyah 1 1 1 1 1 29 Ilmu Kesehatan 1 1 1 1 1 30 Ilmu Jiwa 1 1 1 1 1 31 Ta’awun koperasi 1 1 1 - - 32 Gerak Badan - - - 1 1 33 Ilmu Hayat 1 1 1 1 1 Jumlah 36 36 36 37 37 Pada awal tahun 1927 kitab pelajaran yang digunakan ada 16 kitab. Kitab pelajaran ini digunakan dan diperuntukan tergantung pada tingkatannya, seperti kitab pelajaran Al Mahalti hanya digunakan dan dibahas pada tingkatan pertama di Universitas Sumatera Utara 56 Tsanawiya pada kelas 1 saja, Begitu juga dengan kitab pelajaran yang lainnya. Diantaranya kitab pelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Al-Mahalli Qullyubi 2. Ummul Barahin Dusuqi 3. Ruhul Ma’ani 4. Shabban Malawi 5. Al-Asnawi dan Njam’ul Jawami 6. Ibu ‘Aqil 7. Fathul Bari 8. Jauharul Maknun 9. Baiquiriyah 10. Ilmu Wadli 11. Mukhtashar Ihya 12. Adabul Bahtsi 13. Kitab Ilmu Akhlak 14. Maqulat 15. Tarikh Tasyri 16. Ilmu Nafs Dengan mengunakan kitab pelajaran yang digunakan pada tahap ini diharapkan murid Jamaiyah dapat memahami agama Islam secara dalam. Masih ada kitab pelajaran yang lainnya yang tidak termasuk dalam buku wajib bagi setiap murid. 25 Ada tahap pembelajaran yang terakhir dari organisasi pendidikan ini yang apabila tamat dari tingkatan ini diharapkan Murid Jamaiyah Mahmudiyah mampu 25 Wawancara dengan Bapak Fahruddin Ray pada tanggal 22 oktober 2009 di Kantor Besar Yayasan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah, Tanjung Pura Langkat Universitas Sumatera Utara 57 menyebarkan ajaran Islam sampai kedaerah-daerah. Tahapan ini disebut dengan Qismul Ali Takhassus. Pada tahapan ini setiap murid tidak hanya membahas pelajaran yang diberikan tetapi juga diharapkan dapat menjiwai ilmu yang diberikan. Adapun pembahasan yang diberikan kian mendalam materinya sehingga dituntut kemampuan murid untuk menguasainya tanpa terjadi kesalahan. Hal ini dapat dilihat bahwa seorang tamatan Tsanawiyah saja sudah mampu untuk mengajar diperguruan tinggi. 26 Pada setiap tingkatan diberikan semacam ujian untuk menamatkan pelajarannya dari tingkatan tersebut. Ada dua macam ujian kelulusan tiap tingkat diantaranya adalah ujian tulis dan lisan. Pada ujian lisan yang dilakukan di aula madrasah biasanya dihadiri oleh pemuka agama seperti Khadi atau Mufti kerajaan dengan juga memberikan soal dan harus wajib dijawab dengan benar. Mata pelajaran yang diberikan pada ujian tingkatan ini terdiri dari Fiqih, Tafsir, dan Tauhid. Peserta boleh membawa kitab tertentu, kemudian penguji menyuruh untuk membuka kitab tersebut pada halaman yang ditentukan dan disuruh untuk membaca, memaknai dan menerangkan maksudnya. Tidak hanya tentang ketiga mata pelajaran ini saja yang diujikan tetapi juga menyangkut pelajaran lainnya yang tidak termasuk dalam ujian wajib, sehingga dibutuhkan persiapan matang dari murid untuk menyelesaikan ujian ini. Memang banyak sekali pelajaran yang tidak tersampaikan, walaupun demikian sangat di usahakan oleh sang guru untuk memberikan yang terbaik untuk muridnya. Setiap pelajaran diberikan dengan hati-hati tanpa adanya kesilapan. Jika 26 wawancara dengan Bapak Zainal Arifin AKA pada tanggal 12 Oktober 2009 di Museum Tanjung Pura. Langkat Universitas Sumatera Utara 58 diukur antara waktu dan pelajaran maka tidak akan mencukupi, tetapi setiap pelajaran yang diberikan harus dengan mantap diterima oleh murid Kurikulum yang diterapkan dalam organisasi pendidikan Jamaiyah memberikan banyak manfaat bagi setiap murid didiknya, diharapkan setamat dari tingkatan ini setiap murid dapat menjadi ulama di kampung mereka masing-masing. Begitu majunya pendidikan yang berada di Tanjung Pura Langkat sehingga banyak sekali santri yang datang untuk belajar. Universitas Sumatera Utara 59

BAB IV PENUTUPAN SEMENTARA JAMAIYAH MAHMUDIYAH LI THALABIL

KHAIRIYAH 1944

4.1 Penyebab Tutupnya Organisasi Pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah

Perkembangan organisasi pendidikan Jamaiyah mengalami kemajuan yang sangat pesat dari awal berdiri pada tahun 1912 hingga tahun 1942. Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas atas perhatian dan bantuan para dermawan dan keluarga Sultan, hal inilah yang menjadikan organisasi pendidikan ini semakin maju dan berkembang bahkan kabar kemahsyurannya sampai ke Malaka. Sebagai salah satu organisasi pendidikan yang mencetak murid yang telah tersebar keberbagai daerah untuk mengabdikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh, organisasi ini juga turut serta melakukan usaha pembelaan terhadap tanah air. Telah banyak murid yang bersekolah di organisasi pendidikan ini turun dan turut serta berjuang bersama laskar pejuang yang ada di Langkat Hilir. Perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan oleh laskar pejuang yang berada di Langkat hilir sangat berarti, hal ini tercermin dengan adanya berbagai perlawanan yang berusaha menggusir pendudukan Jepang. Dengan adanya perlawanan yang melibatkan murid Jamaiyah maka secara tidak langsung menjadikan jumlah murid Jamaiyah semakin berkurang. Dengan berkurangnya jumlah murid dan guru yang mengabdikan ilmunya di Jamaiyah ini maka akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Universitas Sumatera Utara