Tentang Ayat- ayat Musibah”
. Alasan penulis untuk meneliti kasus ini, yaitu
karena musibah merupakan sebuah hal yang penulis anggap sangat penting harus kita bahas apalagi dengan meneliti ayat-ayat Al-
Qur‟an sebagai rujukan dan penengahnya.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penelitian tentang musibah dalam al- Qur‟an ini akan dibatasi dengan
meneliti ayat-ayat al- Qur‟an. Untuk menghindari penjelasan yang melebar
overlapping, maka penulis membatasi permasalahan yang dikaji hanya berkisar
pada hasil penelitian, terhadap Musibah dan Azab serta Rahmat.
Agar pembahasan ini bernuansa tafsir exegesis oriented maka penulis mengajukan 3 pertanyaan, yaitu:
1. Bagaimanakah bentuk-bentuk musibah yang digambarkan dalam al-
Qur‟an?
C. Tujuan Penelitian
Sebagai masalah yang telah disinggung dan diidentifikasikan oleh penulis, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Menggambarkan makna kata “Musibah” dalam Islam berdasarkan
penafsiran ayat al- Qur‟an.
2. Penelitian ini merupakan syarat-syarat untuk menempuh gelar Sarjana
pada Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
D. Tinjauan Pustaka
Sepanjang pengetahuan Penulis, ada beberapa individu yang telah melakukan kajian dan penelitian terhadapmusibah dalam al-
Qur‟an. Penulis menemukan sebuah skripsi yang berjudul “Musibah Menurut Kajian Surat Al-
Baqarah Ayat 155- 157” karya Layli, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas
Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah tahun 2003. Skripsi tersebut lebih banyak membahas tentang bentuk-bentuk musibah sebagaimana yang disebutkan oleh
ayat-ayat al- Qur‟an yang menjadi topik utama penelitian, dan janji Allah SWT
bagi mereka yang sabar menghadapi musibah. Demikian juga karya-karya lain seperti karya Mutmainah Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri UIN
Syarif Hidayatullah tahun 2010 yang berjudul “Musibah Dalam Al-Qur‟an Studi Komparatif Penafsiran Sayyid Qutb dan Ibnu Katsîr atas Surat Al-Hadîd Ayat 22
dan 23” dan ini lebih fokus kepada Surat Al-Hadîd Ayat 22 dan 23 dan membahas tentang hakikat musibah dengan membandingkan penafsiran tokoh
pergerakan Ikhwanul Muslimin, Sayyid Qutbh, dan seorang ulama tafsir klasik, Ibn Katsir.
Sementara skripsi yang akan saya bahas adalah.
Bagaimanakah bentuk- bentuk musibah yang
digambarkan
dalam al- Qur’an.
Oleh karena itu, Penulis menulis skripsi yang berjudul
Perspektif al- Qur’an Tentang Musibah “Telaah
Tafsir Tematik Tentang Ayat- ayat Musibah”
.
E. Metodelogi Penelitian