1. Mengubah Proyeksi Peta Ke UTM
Peta administrasi yang digunakan pada penelitia n ini sudah dalam bentuk digital na mun belum memilki proyeksi . Mengubah Proyeksi peta
menjadi UTM diperlukan untuk pemrosesan peta digital lebih lanjut, yakni untuk mengetahui luasan wilayah sebenarnya suatu peta. Pada
arcview proyeksi peta dapat dilakukan dengan tools Projection Utility
Wizard.
B
A
C Gambar 3.6. Tampilan Pada Saat Mengubah Proyeksi Peta
A.Menu ArcView Prjection Utility, B. Pemilihan peta, C.Pemilihan jenis proyeksi baru
39
2. Menampilkan Stasiun Penakar Hujan Pada Peta Administrasi
Sebelum menampilkan stasiun penakar hujan pada peta administrasi, terlebih dahulu tabel stasiun penakar hujan yang sudah dibuat
di MySQL di buka di arcview. Untuk membuka basis data eksternal yang dibuat dengan menggu nakan software MySQL dapat digunakan ”SQL
Connect”. Pastikan basis data yang kita buat sudah terdaftar di ODBC Open Data Source Connectivity. Setelah itu gunakan ”add event theme”
dan pengisian kolom yang berisi koordinat x dan y untuk menampilkan stasiun penakar hujan.
A.
B. Gambar 3.7 Tampilan proses menampilkan peta dari MySQL
A.Menu SQL Connect, B. Pemilihan tabel
40
A. B.
Gambar 3.8. Tampilan Proses Menampilkan Stasiun Penakar Hujan A. Menu Add Event Theme, B. Pemilihan Kolom Koordinat
3. Menggabungkan Join Tabel Rata -Rata Curah Hujan dan Tabel
Menggabungkan tabel rata -rata curah hujan dengan tabel stasiun penakar hujan diperlukan agar informasi rata -rata curah hujan bulanan
dapat terintegrasi dengan informas i keruangannya spasial. Untuk menggabungkan dua tabel , sebelumnya pastikan kedua tabel tersebut
mempunyai salah satu kolom ya ng sama. Buka kedua tabel yang akan di gabungkan. Tandai kolom yang sama pada masing -masing tabel. Pada
penelitian ini kolom yang sama pada tabel stasiun penakar hujan dan tabel rata-rata curah hujan bulanan adalah kolom nama stasiun. Setelah
itu gunakan ”Join” untuk menggabungkan kedua tabel tersebut.
41
Gambar 3.9. Menu Join
4. Interpolasi Grid