Klasifikasi Iklim Mohr Klasifikasi Iklim Oldeman

seperti: keselamatan masyarakat, produksi pertanian, perkebunan, perikanan, penerbangan, public service, dan sebagainya. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.

2.2 Klasifikasi Iklim

Klasifikasi iklim adalah p engelompokan yang di dasarkan atas persamaan sifat unsur-unsur iklim Lakitan : 1997 . Unsur – unsur iklim yang terdiri dari suhu udara, tekanan udara , kelembapan udara, dan curah hujan. Unsur -unsur iklim yang menunjukkan pola keragaman yang jelas merupakan dasar utama dari klasifikasi iklim yang dilakukan oleh pakar atau institusi yang relevan. Unsur iklim yag sering dipakai tersebut adalah s uhu dan curah hujan Klasifikasi iklim umu mnya sangat spesifik, yang didasarkan atas tujuan penggunaanya, misalnya untuk kegunaan di bidang pertanian, penerbangan, atau kelautan. Klasifikasi iklim yang spesifik sesuai dengan kegunaannya ini tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi dengan hanya memilih data tentang unsur atau unsur -unsur iklim yang relevan, yang secara langsung akan mempengaruhi aktivitas atau obyek dalam bidang -bidang tersebut.

2.2.1 Klasifikasi Iklim Mohr

Klasifikasi iklim Mohr diusulkan oleh E.C Mohr pada tahun 1933. Klasifikasi Iklim ini menggunakan unsur iklim curah hujan .Klasifikasi iklim Mohr didas arkan atas jumlah bulan basah dan bulan kering dalan setahun. Bulan basah dalam klasifikasi iklim Moh r adalah bulan dengan 9 total curah hujan lebih dari 100 mm; bulan kering m emiliki total curah hujan kumulatif kurang dari 60 mm . Sedangkan antara bulan kering dan bulan basah terdapat bulan lembab yang memiliki total curah hujan kumulatif antara 60 sampai dengan 100 Tabel klasifikasi iklim menurut Mohr : Tabel 2.1. Klasifikasi Iklim Menurut Mohr Lakitan:1997 No Zona Jumlah Bulan Basah Jumlah Bulan Kering 1 1a 12 2 1b 7-11 3 II 4-11 1-2 4 III 4-9 2-4 5 IV 4-7 4-6 6 V 4-5 6-7

2.2.2 Klasifikasi Iklim Oldeman

Klasifikasi iklim Oldeman juga menggunakan unsur curah h ujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Klasifikasi iklim Oldeman tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia dan pada beberapa hal masih mengundang diskusi mengenai batasan atau kriteria yang digunakan. Namun demikian untuk keperluan praktis klasifikasi in i cukup berguna terutama dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia. Klasifikasi iklim ini diarahkan kepada tanaman pangan seperti padi dan palawija. Dibandingkan dengan metode lain, metode ini sudah lebih maju karena sekaligus memperhi tungkan unsur cuaca lain seperti radiasi matahari dikaitkan dengan kebutuhan air tanaman. 10 Oldeman membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim hujan. Ia membuat dan menggolongkan tipe -tipe iklim di Indonesia berdasarkan pada kriteria bulan - bulan basah dan bulan -bulan kering secara berturut -turut. Kriteria dalam klasifikasi iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah BB, bulan lembab BL dan bulan kering BK dengan batasan memperhatikan pel uang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman. Konsepnya adalah: 1. Padi sawah membutuhkan air rata -rata per bulan 145 mm dalam musim hujan. 2. Palawija membutuhkan air rata -rata per bulan 50 mm dalam musim kemarau. 3. Hujan bulanan yang diharapkan m empunyai peluang kejadian 75 sama dengan 0,82 kali hujan rata -rata bulanan dikurangi 30. 4. Hujan efektif untuk sawah adalah 100. 5. Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk tanaman tertutup rapat adalah 75. Dapat dihitung hujan bulanan yang diperlukan unt uk padi atau palawija X dengan menggunakan data jangka panjang yaitu: Padi sawah: 145 = 1,0 0,82 X -30 X = 213 mmbulan Palawija: 11 50 = 0,75 0,82 X - 30 X = 118 mm bulan. 213 dan 118 dibulatkan menjadi 200 dan 100 mmbulan yang digunakan sebagai batas penentuan bulan basah dan kering. Bulan basah merupakan bulan dengan curah hujan kumulatif lebih dari 200 mm, bulan lembab adalah bulan denan rata -rata curah hujan kumulatif 100-200, dan bulan kering adalah bulan dengan curah hujan kumulatif lebih dari 200 mm. Selanjutnya dalam penentuan klasifikasi iklim Oldeman menggunakan ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering berturut-turut. Tipe utama klasifikasi Oldeman dibagi menjadi 5 tipe yang didasarkan pada jumlah pada jumlah bulan basah berturut -turut. Sedangkan sub divisinya dibagi menjadi 4 yang didasarkan pada jumlah bulan kering berturut-turut. Tabel 2.2. Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Berdasarkan Bulan Basah 1 1 www.e-dukasi.net 12 Tabel 2.3. Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Berdasar kan bulan kering 2 Dari lima tipe utama dan empat sub divisi tersebut Oldeman mengelompokkan menjadi 17 daerah agroklimat mulai dari A1 sampai E4, dengan penjabaran sebagai berikut : Tabel 2.4. Zona Agroklimat Menurut Oldeman Lakitan :1997 2 www.e-dukasi.net 13 2.3 Sistem Informasi Geografis 2.3.1 Defenisi