Peta Topografi Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian

skalakan Hidayati, 2008. Dari defenisi peta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peta merupakan : 1. Abstraksi obyek -obyek permu kaan bumi dengan menggunakan simbol - simbol 2. Digambarkan pada bidanga datar sehingga diperlukan proyeksi peta 3. Obyek-obyek permukaan bumi tersebut diperkecil.

2.5.1 Jenis Peta Berdasarkan Isinya

Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berda sarkan isinya. Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan peta khusus tematik.

1. Peta Umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis alam maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta umum ada 2 jeni s yaitu: peta topografi dan peta chorografi.

a. Peta Topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief tinggi rendahnya 22 permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur countur line yaitu garis yang menghubungkan tempat -tempat yang mempunyai ketinggian sama. Gambar 2.3. Contoh Peta Topografi

b. Peta Chorografi

Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis p antai, rawa dan lain -lain. 23

2. Peta Khusus atau T ematik

Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang menggambarkan k enampakan- kenampakan fenomena geosfer tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusustertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart peta jalur penerbangan atau pelayaran. Gambar 2.4. Contoh Peta Khusus

2.5.2 Jenis Peta Berdasarkan S kalanya

Peta tidak sama besarnya ukurannya. Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar -kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi lapangan. 24 Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1. Peta kadasterteknik adalah peta yang mempuny ai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria BadanPertanahan Nasional. 2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan. 3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku. 4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunaka n untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.

2.5.3 Jenis Peta Berdasarkan Tujuannya

Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh -contoh peta untuk berbagai tujuan: 1. Peta Pendidikan Educational Map.Contohnya: peta lokasi sekolah SLTPSMU. 2. Peta Ilmu Pengetahuan.Contohnya: peta arah angin, peta penduduk. 25 3. Peta Informasi Umum General Information Map . Contohnya: peta pusat perbelanjaan. 4. Peta Turis Tourism Map.Contohnya: peta museum, peta rute bus . 5. Peta Navigasi.Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. 6. PetaAplikasi Technical Application Map . Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. 7. Peta Perencanaan Planning Map. Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.

2.6 Sistem Proyeksi Peta

Proyeksi peta merupakan suatu fungsi yang merelasikan koordinat titik - titik yang terletak di atas permukaan suatu kurva biasanya berupa ellipsoid atau bola ke koordinat titik -titik terletak di atas bi dang datar Prahasta 2002 . Sistem proyeksi peta mene ntukan bagaimana objek -objek di permukaan bumi yang sebenarnya tidak datar pada permukaan peta yang berupa bidang datar. Gambar 2.5. Proyeksi peta dari permukaan bumi ke bidang datar 26

2.6.1 Sistem Proyeksi Universal Transvers e Mecator UTM

Salah satu sistem proyeksi peta yang terkenal dan sering digunakan adalah Universal Transverse Mecator UTM. Pada proyeksi ini dunia dibagi dalam zone -zone, dengan setiap zone terdiri dari enam bujur. Menurut pembagian ini , wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai meridian 144° BT dengan batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Dengan demikian, wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54. Gambar 2.6. Pembagian Zone Proyeksi U TM 2.7 Deskripsi Perangkat Lunak 2.7.1 ArcView 3.2 ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI Environmental SystemsResearch Institute, Inc. Dengan ArcView, anda dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng -explore, 27 menjawab query baik basis data spasial maupun non spasial, menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. ArcView mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya ke dalam beberapa komponen penting sebagai berikut: a. Project. Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView. Project di dalam ArcView merupakan file kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan, Mengelompokkan dan mengorganisasikan semua komponen-komponen program; View, theme, table, char t, layout dan script dalam satu kesatuan yang utuh. Sebuah Project merupakan kumpulan jendela dan dokumen yang dapat diaktifkan dan ditampilkan selama bekerja. Sebuah Project berisi pointers yang merujuk pada lokasi fisik direktori di dalam disk dimana d okumen-dokumen tersebut disimpan, selain juga menyimpan informasi -informasi pilihan anda untuk Project-nya ukuran, symbol, warna dan sebagainya. b. Theme. Theme merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu “tematik” tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage ArcInfo, dan citra raster. c. View. 28 View mengorganisasikan theme. Sebuah View merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa “layer” atau “theme” informasi spasial titik, garis, polygon, dan citra raster. d. Table. Sebuah table merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah table. Sebuah table akan berisi informasi deskriptif mengenai l ayer tertentu. e. Chart. Chart juga merupakan representasi grafis dari suatu resume table. Bentuk chart yang didukung oleh ArcView adalah line, bar, column, xy scatter, area dan pie. f. Layout. Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen View, table, dan chart ke dalam suatu dokumen yang siap cetak biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy. g. Script. Script merupakan bahasa semi pemrograman sederhana makro yang digunakan untuk mengotomatisasi kerja ArcView.

2.7.2 MYSQL

MYSQL My Struct ure Query Language adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source. Karena sifatnya yang open source , dia dapat dijalankan pada semua platform, bai k di linux maupun di 29 windows. MYSQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunkan untuk aplikasi dengan banyak pengguna Multiuser. Kelebihan lain dari MY SQL adalah menggunakan bahasa query standar yang dimiliki SQL Structure Query Language. SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang t elah distandarkan untuk semua program pengakses database.

2.7.2.1 Koneksi Server Basis Data Den gan Arc View

Dengan menggunakan fasilitas ” SQL Connect” yang dimilki oleh Arc View, pengguna dapat melakukan koneksi ke server basis data misalnya Ms. Access, Oracle, dan atau Sybase, dan kemudian m enjalankan SQL Query yntuk mema nggil records-nya yang diakses oleh pengguna akan menjadi sebuah tabel di dalam project aktif.

2.7.2.2 ODBC

ODBC Open data base connectivity merupakan salah satu cara atau metode yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara suatu program aplikasi termasuk arc view yang memerlukan berbagai layanan atau service data yang diimplementasikan dalam bentuk -bentu tabel-tabel basis data dengan server basis data client –server DBMS . ODBC dibangun bersanma dengan SQL Structed Query Language yang telah terstandarisasi . Oleh karena itu, dengan ODBC dan SQL, berbagai aplikasi dapat berkomunikasi data secara langsung dengan server basis datanya. Sementara itu penggunanya da n programmer dapat 30 menuliskan kode -kode dengan menggunakan compiler bahasa pemrograman misalnya MS. VB, VC++, Borland Delphi, C++ Builder dan sebagainya untuk mengakses data secara independent tidak bergantung pada merk atau jenis produk server DBMS -nya. 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II yang berlokasi di Jl. H. Abdulgani no.5, Bulak Raya, Cempaka Putih, Ciputat, Tangerang. Penelitian dilakukan pa da Februari 2009 , Dengan lokasi studi di Propinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian 32

3.2 Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Perangkat keras hardware : Seperangk at komputer dengan spesifikasi Intel Pentium dual -core,hard disk 80 GB, 512 Ram. b. Perangkat lunak software : Arc view 3.2 de ngan ekstensi spasial analyst, Mysql 3.23 Bahan yang digunakan dalam pene litian ini Meliputi peta administrasi Propinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat dengan skala 1.500.000 BMG, data stasiun penakar hujan BMG pada wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, dan data rata-rata bulanan per stasiun selama 30 tahun 1971- 2000.

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian yang terlihat pada gambar di b awah ini. Adapun simbol-simbol yang digunakan dijelaskan pada gambar 3. 2.b. 33 Gambar 3.2.a. Tahapan Penelitian Adapun pengertian simbol -simbol yang digunakan pada diagram diatas dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Simbol Titik terminal, digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu 34 proses Simbol input atau output, digun akan untuk mewakili data input atau output Simbol proses, digun akan untuk mewakili sebuah proses Simbol Keputusan, digunakan untuk mewakili penyeleksian kondisi di dalam program Simbol garis, menunjukkan arus dari proses Gambar 3.2.b. Simbol-Simbol Yang Dipakai Pada Tahapan Penelitian

3.4 Studi Pustaka