Sehingga tingkat kompleksitas tugas tidak menentukan tingkat kompleksitas sistem. Walaupun dalam keadaan dimana tugas dengan struktur tinggi dan terbuka, pengembangan
sistem mungkin secara teknik kompleks karena hadirnya teknologi baru hardware, software atau metode-metode atau kurangnya pelatihan teknologi. Jadi kompleksitas tugas
berhubungan dengan tingkat pemahaman pemakai mengenai tugas dan kompleksitas sistem berhubungan dengan tingkat pemahaman pengembang developer mengenai proyek
pengembangan sistem informasi.
2.1.9 Peran Pengaruh Pemakai user influence dalam Pengembangan Sistem
Dou dan Torkzadeg 1989 dalam Restuningdiah dan Indriantoro, 2000 mengemukakan tanpa adanya pengaruh yang cukup untuk melakukan perubahan serta
mempengaruhi hasil yang ada, maka pemakai sistem informasi hanyalah melihat partisipasi mereka sebagai pemborosan waktu atau suatu pekerjaan yang tidak berguna.
Pengaruh pemakai berbeda dengan partisipasi, karena pertisipasi lebih berkaitan dengan anggota dalam organisasi yang dipakai dalam aktifitas yang berkaitan dengan
pengembangan, pemakai dapat memberikan pengaruh pada pengembangan sistem. Tanpa partisipasi, maka tidak akan ada pengaruh Barki dan Hart Wick 1994 dalam Restuningdiah
dan Indriantoro, 2000. Pengaruh dalam hal ini dapat diartikan sebagai tingkat sejauh mana anggota
organisasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan-keputusan tentang rancangan akhir dari suatu sistem informasi. Sedangkan partisipasi ini dapat dikatakan senbagai tingkat sejauh
mana organisasi tersebut terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan sistem. Tanpa adanya partisipasi disini maka mereka tidak dapat menjalankan pengaruh
tersebut. Sehingga pengaruh pemakai disini terkadang sering diabaikan dalam pengembangan sistem karena dianggap manipulasi.
2.1.10 Peran Komunikasi antara Pemakai-Pengembang dalam Pengembangan Sistem
Hubungan yang dekat antara Pemakai dan pengembang akan lebih bermanfaat dengan pertukaran pandangan, mengidentifikasi dan memecahkan masalah juga saling
membagi informasi yang penting untuk menyelesaikan tugas agar efektif Schonberger, 1980 dalam Imbiri, 2006.
Hubungan antara pemakai dan pengembang selalu simbiotik. “Pemakai memiliki informasi dan pengetahuan mengenai dinamik lingkungan, dan analisis waktu dan
cenderung melakukan analisis sistematik yang diperlukan untuk membuat keputusan- keputusan strategis yang kompleks” Mintzberg, 1973 dalam Diyah, 2002. Fasilitas yang
produktif serta usaha kolaborasi merupakan komunikasi yang efektif. Hal ini dilakukan karena keharusan pemakai untuk menyampaikan pemahaman, pengetahuan serta wawasan
mereka tentang praktek bisnis yang akurat dan lengkap kepada pengembang yang juga membutuhkan informasi ini dan menterjemahkan ke dalam suatu sistem komputer yang
berjalan. Jadi disini akan menimbulkan suatu komunikasi yang efektif dan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Komunikasi yang efektif ini sangat menunjang partisipasi pemakai dengan menjadi sarana untuk mengidentifikasi konflik dan mencari pekerjaannya. Komunikasi ini
diharapkan pemakai dapat meyediakan input dan proses pengambilan keputusan-keputusan pengembangan sistem yang akan didengar dan dimengerti oleh pengembang. Komunikasi
efektif ini dijadikan sebagai ajang untuk pertukaran informasi yang sangat menunjang kebutuhan-kebutuhan sistem dan dapat dijadikan sebagai faktor penentu dalam
pengembangan sistem tersebut.
2.2 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chandrairin dan Indriantoro 1997 dalam Restuningdiah dan Indriantoro 2000 memasukkan dua faktor kontijensi, yaitu
kompleksitas tugas dan kompleksitas sistem sebagai moderating variable dalam hubungan antara partisipasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan adanya hubungan posistif antara partisipasi dengan kepuasan pemakai, kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini menyatakan bahwa kompleksitas tugas tidak
berpengaruh sebagai moderating variable pada hubungan partisipasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi sedangkan kompleksitas sistem berpengaruh kecil sekali quasi
moderator terhadap hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai.