22
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi gambaran
konsep diri anak usia 10 – 14 tahun yang menderita asma di Poliklinik Anak RSU.Dr. Pirngadi Medan.
4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi.
Populasi dari penelitian ini adalah anak usia 10-14 tahun yang menderita Asma yang berobat ke Poliklinik Anak RSU.Dr. Pirngadi Medan pada bulan
Oktober- Desember 2009 sebanyak 35 orang.
4.2.2 Sampel
Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan di poliklinik Anak RSU. Dr. Pirngadi Medan, menurut Arikunto 2006 apabila jumlah populasi kurang
dari seratus, maka besar sampel dapat diambil seluruhnya total sampling. Adapun kriteria yang digunakan adalah kriteria inklusi yaitu karakteristik
sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak diteliti yaitu: 1.
Mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. 2.
Dapat membaca dan menulis. 3.
Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Anak RSU.Dr. Pirngadi Medan. Adapun Rumah Sakit ini dipilih peneliti karena rumah sakit ini merupakan salah
satu rumah sakit umum milik Pemerintah di Sumatera Utara dan terletak di tengah kota yang memudahkan masyarakat untuk berobat. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Oktober sampai Desember 2009.
4.4 Pertimbangan Etik
Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan kemungkinan terjadi ancaman
terhadap responden. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu serta menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden. Jika
responden bersedia, maka responden menandatangani lembar persetujuan informed concent yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Responden berhak
menolak ataupun mengundurkan diri selama proses penelitian tanpa ada tekanan. Peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya sebagai responden. Untuk
menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuisioner yang diisi responden. Lembar tersebut
hanya diberi nomor dan kode tertentu. Informasi yang diberi responden dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Instrumen Penelitian 4.5.1 Kuesioner Penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, yang dikembangkan berdasarkan kerangka penelitian yang telah disusun. Instrumen ini
terdiri dari dua bagian yaitu data demografi dan kuisioner konsep diri. Bagian pertama yaitu kuisioner tentang data demografi meliputi: umur,
jenis kelamin, agama, suku, pendidikan, pekerjaan orang tua dan penghasilan orang tua.
Bagian kedua yaitu kuisioner mengenai konsep diri terdiri dari 25 pertanyaan yaitu 5 peryataan gambaran diri nomor 1 – 5 dengan nomor 1, 3, 4
penyataan negatif dan nomor 2, 5 pernyataan positif, 5 pernyataan ideal diri nomor 6- 10 dengan nomor 6, 7, 8 pertanyaan negatif dan 9, 10 merupakan
pernyataan positif, 5 pernyataan harga diri nomor 11 – 15, dengan nomor 11, 14, 15 penyartaan negatif dan nomor 12, 13 peryataan positif, peryataan peran diri
nomor 16 – 20 dengan nomor 16, 17, 18, 19 pernyataan negatif dan nomor 20 pernyataan positif. Pernyataan identitas diri nomor 21 – 25 dengan nomor 21,
22, 23 pernyataan negatif dan nomor 24, 25 pernyataan positif. Bagian kedua ini bentuk pertanyaan menggunakan skala Likert dan pilihan
jawaban dengan rentang skala 1-4 yaitu tidak pernah skore 1, kadang skore 2, sering skore 3, dan selalu skore 4 dengan total skore 25-100.
4.5.2 Validasi dan Reliabilitas Instrumen.
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur, mendapatkan data yang relevan dengan apa
yang diukur Demsey Dempsey, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini digunakan uji validitas yaitu apakah instrumen tersebut dapat mewakili faktor yang ingin di teliti, yang dilakukan oleh dosen
Keperawatan USU yaitu Ibu Jenni M. Purba S.Kp, MNS, sehingga dapat diketahui instrumen penelitian ini valid.
Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang
akan diukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel Ritonga, 2003. Uji reabilitas ini dilakukan kepada 10 orang
responden dengan kreteria yang sama dengan sampel Nursalam, 2001. Menurut Broncopp 1999 reliabilitas suatu instrumen menggambarkan stabilitas dan
konsistensi suatu instrumen. Kuesioner uji reliabilitas ini menggunakan analisis cronbach’s alpha dengan hasil uji reliabilitas 0,993. Hal ini dapat diterima sesuai
dengan pendapat Polit dan Hungler 1995 bahwa suatu instrumen akan realiabel jika memiliki nilai relialibilitas lebih dari 0,70.
4.6 Pengumpulan Data.
Prosedur pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kemudian permohonan izin penelitian yang telah diperoleh dikirim ke tempat penelitian
RSU.dr. Pirngadi Medan, kemudian peneliti menentukan responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Setelah mendapatkan responden, peneliti menjelaskan kepada responden yang didampingi oleh orang tuawali tentang tujuan penelitian, manfaat dan proses
Universitas Sumatera Utara
pengisian kuisioner. Bagi responden yang bersedia diminta untuk mendatangi surat persetujuan. Setelah mendapat persutujuan dari responden atau dari orang
tuawali responden peneliti membagikan kuisioner dan mendampingi responden saat mengisi kuisioner tersebut. Yang tidak dipahami, responden di berikan
kesempatan untuk bertanya. Setelah mengisi, kuisioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya. Apabila ada yang tidak lengkap,
dilengkapi saat itu juga, selanjutnya data dikumpulkan untuk di analisa. Selama proses pengisian kuesiner dibutuhkan waktu lebih kurang 10 menit
untuk setiap responden dan masalah yang timbul peneliti tidak menyadari sebelumnya bahwa pada anak usia 10 dan 11 tahun masih sulit untuk melakukan
pengisian kuesioner secara sendiri sehingga peneliti harus menggunakan tehnik wawancara dengan kuesioner.
4.7 Analisa Data