Cara Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Defenisi Operasional Teknik Analisis Data 1. Prosedur Kerja Pemeriksaan Klorin

34 mencapai 100 C, maka nasi telah tanak. Kemudian rice cooker akan menurunkan dan menjaga suhu pada temperatur 75 C, sehingga nasi di dalamnya akan tetap berada dalam kondisi hangat. Nasi yang berada di dalam rice cooker 75 C ditimbang sebanyak 10 gr kemudian dilakukan pemeriksaan secara kuantitatif untuk mengetahui berapa kadar residu klorin yang terkandung pada nasi tersebut. Setelah itu, nasi yang berada di dalam rice cooker dipindahkan ke dalam wadah nasi serta dibiarkan berada di dalam suhu kamar ± 25 C. Suhu nasi tersebut diukur dengan menggunakan termometer. Nasi yang sudah mencapai suhu kamar ± 25 C tersebut ditimbang sebanyak 10 gr dan dihaluskan. Kemudian dilakukan pemeriksaan secara kuantitatif untuk mengetahui berapa kadar residu klorin yang terkandung pada nasi tersebut.

3.4 Cara Pengambilan Sampel

Sampel yang diambil untuk diteliti di Laboratorium Kesehatan Daerah, Kota Medan adalah beras yang mengandung klorin. Kemudian sampel dibawa untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah, Kota Medan. 3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel di Laboratorium Kesehatan Daerah, Kota Medan terhadap kadar residu klorin pada beras sesudah dimasak.

3.6. Defenisi Operasional

1. Beras berklorin adalah beras yang diperiksa secara kuantitatif mengandung klorin. 35 2. Pemeriksaan kadar klorin pada beras adalah jumlah klorin yang terkandung pada beras setelah dilakukan pengukuran secara kuantitatif dengan menggunakan metode Iodometri di Laboratorium Kesehatan Daerah, Kota Medan. 3. Air adalah bahan baku yang dibutuhkan untuk memasak beras menjadi nasi liter dengan perbandingan antara beras : air = 1 :2 dan tidak mengandung klorin. 4. Waktu adalah lamanya proses pengolahan beras menjadi nasi menit. 5. Suhu adalah besarnya suhu yang dibutuhkan untuk pengolahan beras menjadi nasi C. 6. Nasi pada suhu 75 C adalah nasi yang akan diukur kadar klorinnya secara kuantitatif pada suhu 75 C. 7. Nasi pada suhu kamar ± 25 C adalah nasi yang akan diukur kadar klorinnya secara kuantitatif pada suhu kamar ± 25 C. 8. Pemeriksaan kadar klorin pada nasi adalah jumlah residu klorin yang terkandung pada nasi setelah dimasak setelah dilakukan pengukuran secara kuantitatif di Laboratorium Kesehatan Daerah, Kota Medan. 9. Ada apabila masih terdapat residu klorin pada nasi. 10. Tidak ada apabila tidak terdapat residu klorin pada nasi. 36 3.7. Teknik Analisis Data 3.7.1. Prosedur Kerja Pemeriksaan Klorin

1. Alat-alat

- Buret - Beaker Glass - Erlenmeyer - Plastik - Saringan - Timbangan - Komparator Klorin

2. Bahan

- Amilum - Aquadest - Asam Asetat - Nasi - Kalium Jodida - Orthotoluidine

3. Cara Kerja Pemeriksaan Klorin secara Kualitatif

Pemeriksaan klorin dilakukan dengan : a. Sampel nasi ditimbang sebanyak 10 gr. b. Sampel ditambahkan 50 ml aquadest lalu dikocok, kemudian ditutup pakai plastik dan sampel diaduk. c. Setelah disaring diambil filtratnya 10 ml. 37 d. 2 ml filtrat ditambahkan larutan kalium jodida 10 dan larutan amilum 1 bila klorin positif akan terjadi warna biru.

4. Cara Kerja Pemeriksaan Klorin secara Kuantitatif

a. Sampel nasi ditimbang 10 gr dimasukkan ke dalam erlenmeyer. b. Tambahkan aquadest 50 ml ditambah 2 gr KJ dan 10 ml asam asetat 1:1. c. Tutup mulut erlenmeyer dengan plastik. d. Titrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,01 N sampai berwarna kuning muda. e. Tambahkan 1 ml indikator amilum. f. Titrasi dilanjutkan hingga warna biru tepat hilang. g. Tiap ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,01 N setara dengan 35,46 mg Cl 2. h. Catat hasil volume. i. Lakukan titrasi blanko Rumus : Kadar Klorin = 100 46 , 35 2 1 x g B xNxBMCl V V − Keterangan : V1 : Volume titrasi untuk sampel V2 : Volume titrasi untuk blanko N : Normalitas larutan Na 2 S 2 O 3 yang dipakai B : Berat sampel g 38 Perlakuan Titrasi Blanko : 1. Ambil 50 aquadest masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 2 gr KJ dan 10 ml asam asetat 1:1. 3. Tutup mulut erlenmeyer dengan plastik . 4. Titrasi sampai terbentuk warna kuning muda. 5. Tambahkan 1 ml indikator amilum. 6. Titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang. Pengolahan dan Analisa Data Sesuai dengan jenis penelitian, maka analisa terhadap data yang terkumpul akan dilakukan secara deskriptif yang disertai dengan tabel, narasi dan pembahasan serta diambil kesimpulan apakah pemeriksaan klorin sesudah beras dimasak memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi disesuaikan dengan Permenkes RI No. 722MenkesPERIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan. 39 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Klorin Pada Beras