TATA GUNA LAHAN ANGKUTAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TATA GUNA LAHAN

Tata guna lahan sebagai salah satu alasan yang utama dari pergerakan dan aktivitas. Aktivitas ini dikenal sebagai trip Generation, yang akan mempengaruhi fasilitas transportasi, seperti jalan dan sistem bus, yang diperlukan untuk pergerakan lalu-lintas. Ketika penambahan fasilitas disediakan,sistem dengan sendirinya akan menambah aksesibilitas Khisty and Lall, 1998. Kota dapat dianggap sebagai lokasi pengaturan dari banyaknya aktivitas atau pengaturan kegunaan lahan.Interaksi antar kegiatan ditunjukkan dengan pergerakan manusia,barang dan informasi. Perubahan aksesibilitas akan menentukan perubahan nilai suatu lahan, dan akan mempengaruhi bagaimana lahan itu akan digunakan. Jika suatu perubahan terjadi contohnya sebuah lokasi pemukiman menjadi daerah perniagaan, angka Trip Generation contohnya jumlah perjalanan per hektar lahan akan berubah dan siklus perubahan itu akan berlanjut.

2.2 JARINGAN TRANSPORTASI

Sistem transportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas: sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, serta transportasi, yakni kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dari dua pengertian di atas, sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan yang integral antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.Maksud adanya sistem transportasi adalah untuk mengatur dan mengkoordinasikan pergerakan penumpang dan barang yang bertujuan untuk memberikan optimalisasi proses pergerakan tersebut. Universitas Sumatera Utara Dalam sistem transportasi terdapat dua aspek yang sangat penting,yakni aspek sarana dan aspek prasarana. Aspek sarana berhubungan dengan jenis atau piranti yang digunakan dalam hal pergerakan manusia dan barang, seperti mobil, kapal, kereta api KA dan pesawat terbang. Aspek sarana ini sering disebut dengan moda atau jenis angkutan. Aspek prasarana berhubungan dengan wadah atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana,seperti jalan raya, jalan rel, dermaga, terminal, bandara, dan stasiun kereta api. Dalam hal pergerakan barang,transportasi diperlukan karena sumber kebutuhan manusia tidak terdapat di sembarang tempat. Selain itu, sumber yang masih berbahan baku harus diproses melalui tahapan produksi yang lokasinya juga tidak selalu ada di lokasi manusia sebagai konsumennya. Kesenjangan antara jarak lokasi sumber, lokasi produksi dan lokasi konsumsi inilah yang melahirkan adanya kebutuhan transportasi, dalam hal ini transportasi barang atau logistik. Karena itu dalam sistem transportasi juga terdapat lima unsur pokok, yaitu: 1. orang yang membutuhkan 2. barang yang dibutuhkan 3. kendaraan sebagai alat angkut 4. jalan sebagai prasarana angkutan 5. organisasi yaitu pengelola angkutan. Pada umumnya jenis sarana atau jenismoda angkutan dapat digolongkan sebagai berikut ini. 1. Udara, dengan moda pesawat dan prasarana bandara 2. Air, dengan moda kapal dan prasarana dermaga, pelabuhan 3. Darat, yaitu: a. jalan raya: mobil, bus, sepeda motor, b. jalan rel: kereta api, Universitas Sumatera Utara c. lain-lain: kabel, pipa, belt conveyor Objek dasar kajian perencanaan transportasi adalah pergerakan manusia atau barang yang pasti melibatkan banyak moda transportasi. Pemilihan moda transportasi oleh pengguna adalah waktu perjalanan, biaya, kenyamanan, keselamatan, tingkat kepopuleran suatu moda, maksud perjalanan dan kelaziman menggunakan suatu moda. Perilaku pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: karakteristik pelaku perjalanan the characteristic of trip maker, karakteristik perjalanan the characteristic of trip dan karakteristik sistem transportasi the characteristic of transportation system. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan moda angkutan dapat dibagi tiga faktor yaitu: 1. Karakteristik pelaku perjalanan, meliputi: pemilihan kendaraan, pendapatan dan tingkat sosial. 2. Karakteristik perjalanan, meliputi: tujuan, waktu dan jarak. 3. Karakteristik fasilitas transportasi, yaitu: - secara kuantitatif, meliputi waktu tunggu, waktu yang diperlukan untuk mengakses pada moda transportasi lainnya, tarif dan ketersediaan tempat parkir. - secara kualitatif meliputi kenyamanan, kepercayaan dan keamanan.

2.2.1 Pelayanan Jaringan Transportasi

Arah pengembangan jaringan transportasi adalah pelayanan transportasi antar moda yang mampu memberikan pelayanan yang berkesinambungan seamless services, tepat waktu just in time services, dan dapat memberikan pelayanan dari pintu ke pintu door to door services di dalam operasionalisasinya perlu adanya kesesuaian compability antar Universitas Sumatera Utara sarana dan fasilitas yang ada pada prasarana moda-moda transportasi yang terlibat, kesetaraan tingkat pelayanan level of service sesuai dengan standar yang dibakukan, sinkronisasi dan keterpaduan jadwal pelayanan, efektivitas dan efisiensi aktivitas alih moda yang didukung dengan sistem tiketing dan dokumen angkutan serta teknologi informasi yang memadai. Perwujudan pelayanan jaringan transportasi antar moda juga harus di integrasikan antar trayek atau rute-rute angkutan jalan, kereta api, sungai dan danau, penyeberangan, laut dan udara, dengan memperhatikan keunggulan moda berdasarkan kesesuaian teknologi dan karakteristik wilayah pelayanan. Prinsip dasar penataan dan pembangunan jaringan transportasi adalah sebagai berikut ini: 1. Fungsional, yakni jaringan yang dikelompokkan dalam berbagai tatanan dengan karakteristik funsional yang berbeda. 2. Struktural, yakni pada masing-masing tatanan dirumuskan susunan yang saling terkait, namun dapat diklasifikasikan berdasarkan intensitasnya. 3. Keunggulan karakteristik moda dan keterpaduan, yakni dalam menentukan peran masing-masing moda pada setiap tataran dilakukan dengan memanfaatkan secara maksimal keunggulan masing-masing moda, sedangkan kelemahannya dapat diantisipasi dengan cara pemaduan antar moda. 4. Optimalisasi, yakni pilihan terhadap suatu tatanan dikaitkan dengan faktor pembatas sumber daya dalam upaya pemanfaatan maksimal dengan pengorbanan minimal, serta memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pelestarian lingkungan. Universitas Sumatera Utara Indikator output pangembangan jaringan transportasi adalah meliputi: keselamatan, aksesibilitas yang tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi dan efisien.

2.3 ANGKUTAN

Angkutan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan,terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor.Kendaraan bermotor merupakan kendaraan yang di gerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan tersebut.

2.4 ANGKUTAN UMUM PENUMPANG

Wilayah yang melingkupi beroperasinya angkutan umum dapat disebut dengan wilayah trayek, sedangkan kumpulan trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan angkutan orang disebut dengan jaringan trayek. Sedangkan biaya yang dibebankan kepada penumpang kendaraan angkutan penumpang umum disebut dengan tarif, dan dinyatakan dalam rupiah. Kendaraan umum bermotor adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.Kendaraan umum dapat berupa mobil penumpang,bus kecil,bus sedang,dan bus besar. Angkutan umum penumpang merupakan bagian dari sistem transportasi yang berfungsi sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan.Prnsip dasar untuk memahami pengertian mengenai angkutan umum penumpang yaitu manusia yang pada dasarnya tidak ingin bepergian dengan angkutan umum melainkan lebih memilih menggunakan angkutan pribadi.Maka angkutan umum penumpang dapat diartikan sebagai angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem bayar atau sewa.Dimana angkutan umum penumpang terdiri dari angkutan Universitas Sumatera Utara kota,angkutan pedesaan bus,mini bus,dan sebagainya ,kereta api,angkutan air,dan angkutan udara.Keberadaan angkutan umum sangat dibutuhkan tetapi apabila tidak ditangani secara baik dan benar akan menjadi masalah yang cukup berarti bagi kita. Tujuan utama dari keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan angkutan umum baik dan layak bagi masyarakat.Pengadaan pelayanan angkutan umum penumpang memang secara langsung mengurangi banyaknya kendaraan pribadi.Pelayanan angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan.Dalam hal ini pemerintah perlu campur tangan dengan tujuan antara lain : menjamin sistem operasi yan g aman bagi kepentingan masyarakat pengguna jasa angkutan,petugas pengelola angkutan dan pengusaha jasa angkutan umum; mengarah agar kegiatan angkutan tidak mengganggu lingkungan;menciptakan persaingan yang sehat;membantu perkembangan dan pembangunan nasional maupun daerah dengan meningkatkan pelayanan jasa angkutan;menjamin pemerataan jasa angkutan sehingga tidak adapihak yang dirugikan; dan mengendalikan operasi pelayanan jasa angkutan. Untuk melakukan perjalanan maka manusia memerlukan angkutan umum. Adapun alasan-alasan yang menyebabkan orang melakukan perjalanan antara lain: 1. Perjalanan untuk bekerja Untuk perjalanan jenis ini,pelayanan angkutan umum hendaknya memenuhi syarat,yaitu dapat meminimumkan waktu.Jadi angkutan umum tersebut harus cepat dan tepat waktu,menjamin martabat pengguna angkutan umum,khususnya perjalanan jarak jauh mampu menyediakan pelayanan makan dan ruang kerjayang layak.Oleh karena orang-orang mulai bekerja pada waktu yang hampir bersamaan mayoritas sama,kebutuhan angkutan umum pada waktu itu adalah tinggi.Puncak Universitas Sumatera Utara kebutuhan ini tidak begitu tinggi apabila orang-orang mengakhiri pekerjaan pada waktu yang berbeda. 2. Perjalanan untuk kesekolah atau kuliah Sektor pendidikan adalah salah satu sektor yang sangat penting,karena ini menyangkut seluruh lapisan masyarakat.Oleh karena itu kebutuhan angkutan umum sangat besar untuk melakukan kegiatan ini,dikarenakan jumlah pelakunya yang sangat besar.Saat ini adalah hal yang sangat baik apabila sekolah-sekolah menyediakan fasilitas bus sekolah,hal ini guna mengurangi kemacetan pada saat jam puncak sekolah yaitu pada saat masuk dan keluar sekolah.Dengan adanya bus tersebut pengguna bus pribadi dapat berkurang,sehingga kemacetan dapat sedikit terkurangi. 3. Perjalanan untuk berbelanja Perkembangan pusat-pusat perbelanjaan, membangkitkan kebutuhan akan angkutan, terlebih jika orang mulai berbelanja jauh dari tempat tinggalnya. 4. Perjalanan untuk rekreasi Masing-masing orang yang tidak mempunyai angkutan sendiri akan memerlukan angkutan umum untuk mengadakan rekreasi seperti mengunjungi teman, dan sanak saudara, pergi menonton pertandingan olah raga dan sebagainya. 5. Perjalanan dengan alasan sosial Beberapa perjalanan penumpang yang dilakukan adalah untuk alasan sosial. Contohnya untuk mengunjungi temankerabat yang sakit, menghadiri pemakaman dan sebagainya. Walaupun jumlah perjalanan ini biasanya hanya merupakan bagian kecil dari seluruh kegiatan perjalanan yang meggunakan angkutan umum, ini tetap merupakan satu hal yang penting. Universitas Sumatera Utara Tarif angkutan umum adalah biaya yang dibayarkan oleh pengguna jasa angkutan umum per satuan berat atau penumpang per km. Penetapan tarif dimaksudkan untuk mendorong terciptanya pengguna pra sarana dan sarana perangkutan secara optimum dengan mempertimbangkan lintas yang bersangkutan. Guna melindungi konsumen, pemerintah menetapkan tarif maksimum, dan bila sianggap perlu untuk menjaga persaingan sehat, pemerintah juga menerapkan tarif minimum. Sementara itu tarif harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga masih memberikan keuntungan wajar kepada pengusaha angkutan umum penumpang.

2.5 TRANSPORTASI DAN PERANANNYA

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh

1 56 155

Analisis Hubungan Kepuasan Masyarakat Akan Pembangunan Perumahan Dan Infrastruktur Pasca Bencana Alam Dengan Pengembangan Wilayah Di Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan

0 27 124

Dampak Program Intensifikasi Usahatani Nilam terhadap Produksi, Pendapatan Petani dan Kesempatan Kerja di Kabupaten DT II Aceh Selatan (Studi Kasus di Kecamatan Kluet Utara dan Meukek)

0 5 140

MELALUI PELATIHAN DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SMAN 1 KLUET UTARA ACEH SELATAN.

0 3 20

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN DI SMAN 1 KLUET UTARA ACEH SELATAN.

0 5 31

Und. Pekerjaan Peningkatan Jalan Keude Kandang Pasie Meurapat Kec. Kluet Selatan (DAK)

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM PIDANA ADAT DI ACEH SELATAN (Studi Terhadap Pelaksanaan Qanun Kemukiman Kuala Ba’U Kecamatan Kluet Utara Kab. Aceh Selatan

0 0 18

a. Nama (Inisial) - Determinan Pemanfaatan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh

0 0 37

Kata Kunci : Diversi kasus Anak Pidana Adat Kluet Tengah A. Pendahuluan - UPAYA PENDEKATAN POLA DIVERSI DI RANAH HUKUM PIDANA ADAT BAGI ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM (Studi di Kecamatan Kluet Tengah Aceh Selatan)

0 0 8

ANALISIS TATA NIAGA KOMODITI KACANG TANAH (Arachis Hypogea L) DI KECAMATAN KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN SKRIPSI

0 0 86