46
2. ASURANSI KUMPULAN : a. Asuransi Pembiayaan Syariah
Program asuransi bagi pengambil pembiayaan di lembaga keuangan yang akan memberikan santunan sebesar sisa pembiayaan yang belum
terbayar apabila terjadi suatu risiko. b. Asuransi Kesehatan Syariah
Program asuransi yang menjamin pembayaran manfaat asuransi secara pasti bagi peserta yang mengalami sakit.
c. Asuransi Tabungan Hari Tua Syariah Program asuransi yang memberikan proteksi diri dan jaminan finansial
di hari tua secara bersamaan. d. Asuransi Berjangka Dan Kecelakaan Diri Syariah
Program asuransi yang memberikan proteksi diri dan jaminan meninggal dunia dan kecelakaan diri serta penggantian biaya
pengobatan karena kecelakaan. e. Asuransi Pesangon Pensiun Syariah
Program asuransi yang memberikan proteksi diri dan jaminan meninggal
dunia dan jaminan finansial sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13 Th 2003 dan PSAK 24, 57 tentang Manfaat
Pesangon. f.
Asuransi Bringin Link Produk asuransi jiwa hasil sinergi antara BRINGIN LIFE SYARIAH
sebagai institusi asuransi pengelola risiko dengan PT. Batasa Capital
47
BTS Capital sebagai manajer investasi. Manfaat bagi nasabah adalah dapat mendukung rencana keuangan keluarga untuk biaya pendidikan,
investasi maupun dana hari tua.
6
6
Sumber Data Arsip PT. BRIngin Life Syariah Jakarta
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI PT. BRINGIN LIFE SYARI’AH
A. Proses Implementasi Manajemen Risiko Di PT. Bringin Life Syari’ah
Didalam kehidupan dunia Perusahaan yaitu Lembaga Keuangan Syari’ah seperti Asuransi Syari’ah untuk melakukan tata kelola Perusahaan
Asuransi Syari’ah khususnya PT. Bringin Life Syari’ah berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan dan menjadi dasar landasan PT. Bringin
Life Syari’ah dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Maka PT. Bringin Life Syari’ah membentuk Manajemen Risiko. Dalam hal ini, risiko merupakan
tolok ukur untuk menentukan keberhasilan PT. Bringin Life Syari’ah dalam menjalankan berbagai aktivitas ekonomi dan investasi.
Menurut Abbas Salim, manajemen risiko mempunyai arti yang lebih luas, yaitu semua risiko yang terjadi didalam masyarakat kerugian harta, jiwa,
keuangan, usaha dan lain-lain ditinjau dari segi Manajemen Perusahaan.
1
Menurut
Nanang Suryana, S. MM. FSAI,
mengenai manajemen risiko: Makhluk hidup ada risiko, oleh karena itu kita di anugerahi akal oleh
Tuhan. Maka kita bisa menghindari risiko. Contohnya kalau kita tahu risiko jantung, risiko kanker, makanya kita harus menghindari risiko. Ada risiko
meninggal, risiko sakit, menghindarinya dengan cara mengubah pola makan, gaya hidup dan mengganti pola konsumen. Tapi risiko meninggal tidak bisa
dihindari, atas terjadinya risiko meninggal yang perlu kita antisipasi adalah kerugian finansialnya keuangan yang diakibatkan meninggalnya seseorang,
pasti menimbulkan banyak kerugian bagi keluarga terdekat. Oleh karena itu untuk menggantikan nilai ekonomis atas meninggalnya seseorang makanya
kalau ada risiko bisa juga dialihkan, bukan dialihkan kematiannya, tapi dialihkan kerugian finansialnya dengan cara Asuransi. Tetapi bukan berarti
juga panjang usia juga tidak mempunyai risiko, karena siapa yang membatasi
1
Abbas Salim, Asuransi Manajemen Risiko Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, Cetakan Ketujuh, h. 195
49
seperti nenek dan kakek. Di dalam Asuransi ada individu dan kumpulan, kita buat perjanjian adakalnya semua perjanjian itu menguntungkan Perusahaan,
adakalnya kita perlu antisipasi sehingga tidak menimbulkan dampak finansial yang mengerikan risiko, ada risiko dituntut dan risiko digagalkan failed.
Makanya perlu kita memanajemen setiap risiko tersebut.
2
PT. Bringin Life Syari’ah bergerak dibidang Asuransi Jiwa yaitu Asuransi Jiwa Individu, Asuransi Jiwa Kumpulan, Asuransi Syari’ah, Dana
Pensiun Lembaga Keuangan DPLK. Untuk membentuk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa Kumpulan PT. Bringin Life Syari’ah membuat
sebuah perjanjian, perjanjian yang sudah dibuat dapat menguntungkan Perusahaan dan mengantisipasi, sehingga tidak meninggalkan dampak
finansial yang mengerikan, karena risiko dapat dituntut dan risiko digagalkan. Maka PT. Bringin Life Syari’ah memerlukan manajemen risiko untuk
menjalankan Perusahaan Asuransi Syari’ah. Hal yang diperlukan untuk mengelola risiko yaitu: mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan
melaporkan risiko. 1. Hasil Temuan Lapangan Mengenai Manajemen Risiko dari segi
Perusahaan corporate a. Mengidentifikasi Risiko
PT. Bringin Life Syari’ah, mengidentifikasi risiko-risiko dengan menidagnosis setiap risiko-risiko yang timbul pada potensi
kerugian finansial atau Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi Syari’ah. Hal yang diidentifikasi untuk menemukan secara sistematis dan secara
2
Wawancara Pribadi dengan Wakil Kepala Divisi Layanan Bisnis Syar’iah yaitu Nanang Suryana S. MM. FSAI, Jakarta, 31 Maret 2011
50
berkesinambungan risiko yang menantang Perusahaan. Risiko pada PT. Bringin Life Syari’ah mengidentifikasi dengan menggunakan
pedoman Salinan
Peraturan Menteri
Keuangan Nomor
11PMK.0102011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi Dan Reasuransi Dengan Prinsip Syari’ah. Selain itu memiliki beberapa
prosentase untuk mengidentifikasi Dana Tabarru’ dan Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi yang akan disesuaikan dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 11PMK.0102011. Hal ini dijelaskan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
11PMK.0102011, pada BAB III Kesehatan Keuangan Dana Tabarru’, bagian kesatu Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ pada pasal 3, yaitu:
Perusahaan harus menjaga Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ paling rendah 30 tiga puluh per seratus dari dana yang diperlukan
untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan danatau kewajiban.
3
Menurut peneliti pada proses identifikasi ini PT. Bringin Life Syari’ah dapat mendiagnosis setiap risiko dengan dini. PT. Bringin Life
Syari’ah dapat meminimalisir mitigasi dan mengendalikan risiko dengan PMK Nomor 11PMK.0102011 mengenai kesehatan keuangan usaha
Asuransi dengan prinsip Syari’ah. Pada proses identifikasi ini dapat terlihat jelas untuk menjaga Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ yang telah
diterapkan PT. Bringin Life Syari’ah yang terlampir pada lampiran 1.
3
Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11PMK. 0102011 Tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi Dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah, artikel diakses pada 31
Maret 2011, http:www.sjdih.depkeu.go.idfullText201111~PMK.010~2011Per.HTM, h. 4