Sejarah dan Profil PT. Bringin Life Syariah

35

B. Visi dan Misi PT. Bringin Life Syariah

Asuarnsi BRIngin Life Syariah adalah lembaga ekonomi dan keuangan syariah secara konsisten, yaitu senantiasa mengacu kepada ketentuan syariah dalam operasional perusahaan yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syariah. Ukhuwah menjadi landasan komunikasi internal dan eksternal. Maka dari itu BRIngin Life Syari’ah memiliki Visi dan Misi, yaitu : Visi yaitu menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka Di Indonesia. Adapun misi yang dimiliki oleh Asuransi BRingin Life Syariah yaitu melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional di Indonesia, memberikan pelayanan prima kepada Nasabah dan Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas, dan memberikan keuntungan Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan pegawai. 2

C. Struktur Organisasi PT. Bringin Life Syariah

Dalam menjalankan perusahaan asuransi BRingin Life Syariah didukung oleh manajemen dan organisasi dengan pembagian tugasnya sebagai berikut : 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Rapat Umum Pemegang Saham adalah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dengan wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut : 2 Sumber Data Arsip PT. BRIngin Life Syariah Jakarta 36 a. Mengesahkan laporan keuangan b. Memilih dan mengangkat dewan komisaris c. Memilih dan mengangkat anggota direksi 2. Dewan Komisaris Kedudukan dewan Komisaris adalah dibawah Rapat Umum Pemegang Saham dengan kewenangan dan batasan sebagai berikut : a. Mengesahkan anggaran perusahaan b. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan c. Menentukan arah dan tujuan perusahaan d. Mengawasi jalannya perusahaan 3. Dewan Pengawas Syariah DPS Dewan Pengawas Syariah adalah terdiri dari para ulama dan ahli ekonomi Islam, keberadaan dewan ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab yaitu : a. Memberikan pedoman dan garis besar syariah b. Mengadakan perbaikan atas produk yang tidak disesuaikan dengan syariah c. Memberikan jawaban dalam bentuk fatwa atas permasalahan yang dihadapi pihak eksekutif dan operasi. 4. Dewan Direksi Dewan Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dengan memiliki kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Menyusun anggaranrencana kegiatan 37 b. Membuat kebijakan umum c. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan para bawahan serta mengevaluasi kegiatan operasi perusahaan. Dewan Direksi dalam melaksanakan manajemennya membawahi beberapa divisi, yaitu : 1. Divisi Aktuaria Divisi Aktuaria dalam melaksanakan tugasnya membawahi beberapa bagian yaitu Pengembangan Produk, Litbang, StatistikPelaporan, Valuasi, dan Reasuransi. 2. Divisi Keuangan dan Akuntansi Divisi Keuangan dan Akuntansi dalam melaksanakan tugasnya membawahi beberapa bagian, yaitu meliputi Keuangan, Akuntansi, dan Investasi. 3. Divisi Pelayanan dan Administrasi, yang meliputi Underwriting dan SPP 4. Divisi Pemasaran Divisi Pemasaran dalam melaksanakan tugasnya membawahi beberapa bagian yaitu Promosi dan Humas, Riset dan Pemasaran serta Pengembangan Jaringan. 5. Divisi Sumber Daya Insai SDI Divisi Sumber Daya Insai dalam melaksanakan tugasnya membawahi beberapa bagian yaitu Umum, Sekretariat, dan Personalia. 6. Divisi Teknologi Informasi TI Divisi Teknologi Informasi dalam melaksanakan tugasnya membawahi beberapa yaitu Perencanaan, Pembangunan, dan Operasional.