Pesan Akhlak Kategorisasi pesan dakwah

Ar-Raja’ atau berharap ialah menginginkan pahala dari Allah dan ampunan-Nya serta menanti Rahmat-Nya. Seorang muslim wajib beribadah kepada Allah karena menginginkan pahala-Nya dan bertaubat kepada-nya ketika terjerumus dalam dosa karena mengharapkan ampunan-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 56 yang berbunyi: ☺ ☺ Artibya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut Tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Al-A’raf:56 . Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pesan dakwah dari segi Syariah ialah pesan yang disampaikan dengan mengandung 2 unsur hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan Vertikal yang disebut ibadah. Dimana hanya kepada Allah lah, manusia itu menyembah dan memohon ampunan-Nya. Dan hubungan antara manusia dengan sesama horizontal yang disebut muamalat. Karena manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lain saling membutuhkan dan saling bertenggang rasa. Oleh karena itu, kedua hubungan ini sangat penting sekali bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan ini.

c. Pesan Akhlak

1 Pengertian Akhlak Menurut bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu isim masdar dari kata Akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan sesuai dengan timbangan wajan tsulasi majid af’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sajiyah perangai, ath-thabi’ah kelkuan, tabi’at, watak dasar, al-adat kebiasaan, kelaziman, al-maru’ah peradaban yang baik dan ad-din Agama. 37 Dalam bahasa Yunani akhlak sering disebut Ethick asal kata dari Etiko dan dalam Bahasa Latin disebut dengan istilah moral, yang berasal dari kata mores. Kata-kata tersebut mempunyai arti tabiat, budi pekerti atau adat istiadat. 38 Sedangkan pengertian akhlak menurut istilah, diungkapkan oleh para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda, dintaranya: a Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, seperti yang dikutip oleh Mahyuddin dalam bukunya, Kuliah Akhlak Tasawuf Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan lebih lama. Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakkan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk. 39 b Menurut Ibnu Miskawaih dalam kitabnya Tahzib al-Akhlak, seperti yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawuf mengatakan, 37 Abuddin Nata, M.A. Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, h. 1. 38 Poejawijatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, Jakarta: Bumi Aksara, 1984, h.1 39 Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulya, 1999, h. 4. akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan- perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan. 40 c Menurut Farid Ma’ruf dalam bukunya Akhlak dalam perkembangan Muhamadiah, akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah karena sudah menjadi kebiasaan, tanpa menimbulkan pertimbangan terlebih dahulu Dari definisi-definisi yang sudah disebutkan diatas mengenai pengertian akhlak penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan dan perbuatannya itu dapat melahirkan akhlak yang baik serta akhlak yang buruk. 2 Ciri-ciri perbuatan Akhlak Dari definisi-definisi diatas mengenai pengertain akhlak tersebut secara istilah tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat mmelihat lima ciri yang terdapat dalamperbutan akhlak, yaitu: a Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. b Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. c Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. d Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main, atau karena bersandiwara. 40 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarata: Raja Grafindo Persada, 2003. h.1 e Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata- mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan pujian. 41 3 Klasifikasi Akhlak Menurut Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawuf, akhlak itu terbagi dalam tiga bagian, diantaranya: akhlak kepada Allah, akhlak kepada manusia, akhlak kepada hewan dan akhlak kepada tumbuh-tumbuhan. 42 a Akhlak kepada Allah Menurut Drs. Mahyuddin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, Akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain: 1 Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, serta melakukan perbuatan baik. 2 Bersabar, yaitu suatu sikap yang betah atau dapat menahan diri pada kesulitan yang dihadapinya, tetapi tidak berarti sabar itu menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi. 3 Bersyukur, yaitu suatu sikap yang selalu ingin memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, nikmat yang telah diberikan oleh Allah. 41 Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Jakrta: Kalm Mulya, 1999, 5-7. 42 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996, h. 147-151 4 Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. 5 Ikhlas, yaitu sikap menjaihkan diri dari riya, ketika mengerjakan amal baik. 6 Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang disenangi dari Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapkan. 7 Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah. 43 b Akhlak kepada manusia Sedangkan akhlak kepada sesama manusia berkaitan dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif, seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta yang bukan miliknya tanpa alasan yang benar, kemudian jika bertemu mengucapkan salam, dan ucapan yang baik, tidak berperasangka buruk, saling memaafkan, mendo’akan, saling membantu dan lain-lain. 44 c Akhlak kepada Lingkungan Akhlak kepada lingkungan meliputi akhlak terhadap hewan, tumbuh- tumbuhan atau benda-benda tidak benyawa lainnya. Hal ini dapat dicontohkan mislanya, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, memetik bunga sebelum mekar, menebang pohon yang menimbulkan kemudharatan dan lain 43 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996, h. 9-1 44 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h.159. sebagainya. Akhlak yang dikehendaki oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan dengan alam. 45 Dari penjelasan mengenai akhlak diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah dari segi akhlak adalah segala perbuatan manusia yang timbul karena dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan perbuatan. Perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Karena sudah terbiasa maka tidak diperlukan pemikiran, pertimbangan atau renungan lagi pada saat seseorang sedang melakukannya.

D. Pengertian Motivasi