B. Biografi Personil Group Band ST12
1. Charly Van Houten Vocalis :
Menjadi frontman sebuah band memang telah menjadi cita-cita anak muda kelahiran Cirebon ini sejak remaja. Wajar saja jika keluarganya tidak melarang
waktu Charly memutuskan pergi merantau ke Bandung untuk jadi musisi. Selain karena dianggap memiliki bakat yang memadai, Charly juga datang dari keluarga
dengan darah musik yang kental. Neneknya yang tinggal di Cirebon adalah sinden wayang yang cukup terkenal di daerahnya dan masih aktif sampai saat ini.
Sedangkan uwaknya adalah seorang pemusik dangdut, yang pertama kali mengenalkannya pada dunia musik.
Cowok bernama asli Muhammad Charly Van Houtten ini awalnya tertarik untuk jadi gitaris, gara-gara uwaknya yang musisi itu pernah memberinya
Charly hadiah berupa gitar. Gitar kesayangannya itu lalu dia Charly bawa kemana-mana sebagai instrumen membuat lagu. Ia Charly tak pernah luput dari
Gitar. Charly selalu membawa Gitar nya kemana pun, ketika tidur, hang out, sarapan, bahkan masuk kamar mandi pun ia Charly bawa.Untuk sarapan pagi
Charly selalu memakan roti, agar stamina saat bernyanyi diatas panggung. Jika libur, Charly selalu menghabiskan waktu bersama pacarnya dipegunungan
lesehan. Menurut Charly, ia bisa sukses berkat kedua orang tuanya Soegendri dan Toethe Hartika. Tanpa dukungan kedua Orang tuanya mungkin Charly tidak bisa
seperti sekarang. Ada satu hobi Charly yang unik. Rupanya lulusan Fakultas Seni Musik Universitas Pasundan ini sering mengisengi para personil ST12. Saat
temannya sedang bermain play station Charly suka mencabut stop kontak TV mematikan TV, sampai temannya merasa jengkel. Charly juga sering mengambil
makanan buatan Pepep. Akibatnya para temanya hanya bisa mengigit jari karena makanan yang dihidangkan sudah habis dilahap Charly.
Tidak disangka-sangka, ternyata banyak orang yang bilang suara Charly cukup merdu untuk jadi seorang vokalis. Akhirnya sejak tahun 1998, saat mulai
manggung dari kafe ke kafe bareng teman-temannya, Charly dipercaya untuk memegang posisi vokal. Untuk cowok Scorpio kelahiran Cirebon, 5 November
1982 ini, musik bukan cuma sekedar hobi, tapi juga tujuan hidup. Ini yang menjadi alasan utamanya hijrah ke Bandung dari Cirebon di tahun 2000, yaitu
untuk mengambil kuliah jurusan seni musik di Universitas Pasundan Bandung. Selama di Bandung, Charly mengaku tidak pernah punya tempat tingggal.
Biasanya dia menginap di rumah teman atau di studio musik tempatnya latihan. Sedangkan untuk membeli makan, dia terpaksa mengamen di perempatan jalan
Dago. Untungnya perjuangan ini tidak sia-sia, karena pengagum Al-Jarreau dan Armand Maulana ini berhasil menelurkan satu album bareng sebuah band
bernama Afterclose, sebelum akhirnya ditarik bergabung oleh ST12. Perannya di ST12 cukup penting, karena hampir semua lirik lagu band ST12 ini adalah ciptaan
Charly. Bahkan, cowok yang menulis lagu sejak kelas 1 SMP ini sekarang sudah mulai membuat lagu untuk dinyanyikan oleh artis lain. Diantaranya yaitu Pingkan
Mambo, Krisdayanti, Siti Nurhaliza, Aris Idol dan Olga Saputra serta beberapa artis lain di blantika musik Indonesia.
7
2. Ilham Febry alias Pepep drum,
Berawal dari les piano yang diikutinya sejak kelas 2 SD, Pria bernama asli Ilham Febry atau lebih akrab dipanggil Pepep ini mulai ketagihan mempelajari hal
7
Lutfi Taufik, Official Book of ST12, Jakarta: Kawan Setia, 2009, h. 3.
lain. Dia sempat mencoba bidang tarik suara dan jadi anggota bina vokalis selama satu tahun, sampai akhirnya tertarik pada perkusi. Inilah yang akhirnya membuat
Pepep memutuskan untuk jadi drummer hingga saat ini. Menurut pria berzodiak Aquarius kelahiran Bandung, 9 Ferbruari 1982 ini, bermain drum adalah sebuah
tantangan, karena alat musik ini tidak mempunyai notasi. Tapi dia Drum penting banget dalam struktur sebuah lagu, karena dari drum-lah beat-beat itu
dihasilkan, kata Pepep. Fasih memainkan berbagai alat musik membuat pengguna setia drum DW Collectar dan Tama Star Classic ini jadi hobi
mengaransemen lagu. Kira-kira sejak SMP lah, kalo lagi nganggur pasti kerjaannya ngulik-ngulik lagu. Terlebih dahulu membuat melodinya dengan
menggunakan keyboard atau gitar, lalu masukkan bassnya, baru masukkan beat- nya, sambung Pepep ketika diwawancarai. Orang yang punya andil besar dalam
memperkenalkan Pepep dengan dunia musik adalah ayahnya, alm Helmy Azis. Sang ayah yang bekerja di PJKA ini sehari-harinya memang hobi menyanyi dan
main gitar. Bahkan, beliau juga lah Helmy Azis yang mengusulkan nama ST12 sebagai nama band Pepep dan kawan-kawan. Tapi Pepep ternyata bukan saja
menyukai sekolah musik. Setelah lulus dari jurusan Akuntansi di Universitas Parahyangan Bandung, anak ke-4 dari 4 bersaudara ini langsung mendaftarkan
diri di sebuah sekolah enterpreneur. Tahun berikutnya, dia Pepep mengambil jurusan Public Speaking selama satu tahun, dilanjutkan dengan sekolah Sound
Engineering untuk membantu bisnis studionya di Bandung. Pria yang hobinya memasak dan suka masakan padang ini, Pepep juga
hobi memelihara berbagai jenis burung dan anjing, karena menurut Pepep memelihara hewan dapat menghilangkan stres. Setiap bangun pagi putra Darmi
dan Helmy ini menyempatkan membaca koran. Pria lulusan S1 Ekonomi Universitas parahyangan ini suka membaca buku rohani milik Drs Dyayadi
berjudul ”MENGAPA SAYA MASUK ISLAM”. Ada satu kebiasaan unik Pepep, jika menjelang sore Pria kelahiran Bandung ini sangat suka memasak di dapur,
karena ternyata Pepep mempunyai keahlian memasak. Setelah matang Mimi pacar Pepep lah yang menjadi orang pertama mencicipi masakan Pepep.
Sebelum tidur Pepep selalu memutar lagu-lagu Band dan Penyanyi luar Negeri seperti Deep Purple, Coldplay, BonJovi, Muse dan Toto. Selama waktu Liburan
Pepep suka Menyempatkan renang dan trade mil yang merupakan olahraga kesenangan Pepep.
Kegiatannya manggung dari kafe ke kafe sewaktu kuliah sama sekali tidak mengganggu studinya. Semua sekolah yang dia Pepep masuki berhasil
diselesaikan dengan baik, dan di waktu yang bersamaan prestasinya dibidang musik juga mulai menuai sukses. Sebelum membentuk ST12, Pria yang
mengidolakan Stewart Capeland ini sempat merilis satu album dengan band lamanya, yaitu Oliv. Pepep memang sadar bahwa dia tidak bisa selamanya
menggantungkan hidup hanya dari musik. Makanya Pepep membuka usaha studio rekaman, studio latihan, rental instrumen dan sound, serta Event Organizer,
di rumahnya di Bandung. Alumni SMA BPI Bandung ini juga sempat mengajar di sebuah sekolah musik, tetapi terpaksa berhenti karena jadwalnya di ST12 sudah
semakin padat. Pastinya, di sela-sela kesibukannya bareng ST12 dan mengurus bisnisnya yang banyak itu, Pepep mengaku tidak pernah berhenti cari ilmu. Tidak
harus dari sekolah, karena bisa juga dari pengalaman. Kalo nggak mau belajar,
ya nggak akan pinter. Tutur Pepep dengan pesan terakhirnya itu dalam wawancara.
8
3. Dedy Sudrajat alias Pepeng gitar
Bukan baru kemarin sore Pepeng terjun ke dunia musik. Sudah belasan tahun Pria bernama lengkap Dedy Sudrajat ini manggung dari kafe ke kafe. Dan
bukan cuma bareng satu band, tetapi banyak. Mungkin karena merasa belum terlalu cocok, anak ke 11 dari 11 bersaudara ini beberapa kali berganti band sejak
SMP. Pepeng membentuk sebuah band bareng Pepep drummer ST12. Band yang mempunyai nama Oliv ini sempat merilis satu album di tahun 1996, tetapi
setelah itu tidak ada kabarnya lagi. Pepeng dan Pepep pun akhirnya berpisah dan membentuk band masing-masing, sebelum akhirnya Pepep membentuk ST12 dan
mengajak Pepeng untuk gabung. Bermula dari pertemanan di bangku SMP dengan seorang teman yang pintar main gitar, Pria berzodiak taurus kelahiran
Bandung 9 Mei 1978 ini jadi tertarik ikut belajar main gitar. Setelah sempat otodidak dengan membeli beberapa buku chord gitar, akhirnya orang tuanya
mendaftarkan Pepeng ke sebuah kursus privat gitar. Merasa sudah cukup pintar, pemakai Fender Stratocaster ini pun rajin mengikuti berbagai festival band di
Bandung. Dan ternyata hasilnya tidak memalukan, dia Pepeng sempat memperoleh penghargaan sebagai Best Guitarist di sebuah festival band SMA.
Main gitar bukan satu-satunya keahlian pengagum Richie Sambora, Joe Satriani, dan Andra Ramadhan ini. Diam-diam Pepeng juga pintar dalam hal tarik suara.
Kemampuannya berolah vokal ini dibuktikan di album-album ST12, di mana dia Pepeng juga ikut menyumbang suara sebagai vokal latar.
8
Lutfi Taufik, Official Book of ST12, h. 4.
Pria yang makanan favoritnya nasi goreng dan telur dadar ini bercita cita ingin menjadi pemain sepak bola. Orang tua Solihin dan alm Oningsih juga
menginginkan Pepeng menjadi pemain sepak bola. Setiap pagi Pepeng tidak lupa membaca korantabloid Bola, serta tidak lupa juga menyempatkan diri untuk
bermain Play Station Winning Eleven. Setiap hari libur agar kondisinya Pepeng selalu bugar, ia Pepeng sering bermain Futsal, billiard dan bulu tangkis. Gagal
menjadi seorang Atlet namun profesi menjadi Musisi cukup menyenangkan. Pepeng sering mengisi waktu luang senang berjalan-jalan ke Mall sambil mencari
sepatu baru. Lalu malamnya ia Pepeng selalu menonton film terbaru di Bioskop BIP21 Bandung. Pepeng juga tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.
9
C. Karya-karya Group Band ST12