Lagu sebagai media dakwah

hikmahnya dari pesan yang terkandung dalam lirik lagu. Seperti dalam lirik lagu kebesaranMu yang menggambarkan mengenai pengambaraan hidup manusia dari lumuran dosa menuju taqwa. Sedangkan menurut pendapat saya, bahwa lirik lagu itu merupakan sebuah kata-kata yang disusun oleh pencipta lagu. Penciptaan sebuah lirik lagu merupakan curahan pengarang yang berasal dari pemikirannya, perenungannya ataupun pembelajarannya baik yang berasal dari yang dilihat maupun yang dirasakan. Sehingga dapat dituangkan dalam sebuah kata yang diiringi lirik merupakan ikon dari sebuah lagu. Karena, tanpa sebuah lirik lagu tidak akan berarti sebuah lagu.

F. Lagu sebagai media dakwah

Lagu dari segi bahasa berarti ragam suara yang berirama baik dalam bercakap, bernyanyi dan membaca. 64 Namun lagu juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses kreatifitas seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi dan pemaknaan yang dilihat dalam bait-bait, lirik, ritme, notasi dan melodi. 65 Lagu adalah salah satu dari sekian banyak ragam bentuk dari musik. Musik meliputi amat banyak ragam bentuk pemunculannya. Ada musik berwujud lagu anak-anak, lagu rakyat, lagu- lagu perjuangan, nasional, musik opera, simfoni, sonata serta lagu religi yaitu lirik atau syairnya bercerita tentang masalah agama dan lain-lainnya. Masing-masing itu dituangkan dalam bentuk khas. Menurut bentuk lahirnya, sesuatu lagu terdiri 64 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 240 dari sejumlah nada-nada dengan ketinggian dan panjang nada yang berbeda-beda, yang diatur dan dirangkai menurut suatu tata cara tertentu. Rangkaian demikian menghasilkan apa yang dinamakan dengan melodi. Melodi itu selalu merupakan inti dari setiap musik. Daya pikat utama suatu musik terletak pada melodinya. 66 Menurut para ahli sufi Islam bahwa nyanyian atau lagu dapat menyembuhkan penyakit jiwa dan penyakit badan, sehingga lagu dapat menjadi obat. Al-Kindi telah mempraktekkan musik dan lagu sebagai jalan untuk menyembuhkan seorang hartawan, yang telah lama menderita sakit. Pelajaran dari terapi musik ini Doctrinair of Musical Theraheutics sekarang telah diterima orang dalam lapangan ilmu pengetahuan. 67 Setiap lagu mempunyai watak sendiri. Lagu yang satu riang gembira, lagu yang lain khidmat, yang lain sedih bermenung, sementara ada pula yang bersemangat militan. Masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang lain. Ekspresi lagu itu antara lain dapat kita temukan didalam kata-kata nyayiannya. Dengan membaca kata-kata atau lirik lagu tersebut terlebih dahulu, kita dapat mengetahui banyak tentang isi, makana-atau pesan dan pembawaan lagunya, dan ini kita perlukan untuk dapat menyanyikannya dengan baik. Pengungkapan watak dan ekspresi itu amatlah erat pertautannya dengan tempo lagunya. Ini menyangkut kecepatan yang dipakai untuk lagunya. Ada lagu yang dinyayikan cepat, ada juga yang lamabt atau sedang. Diantara itu, matlah bnayak kemungkinan-kemungkinan yang tidak terhitung banyaknya. 68 66 Binsar Sitompul, Musik dan Seni Suara, Jakarta: Offset Bumirestu, 1984, Cet, Ke-2, h. 29 67 A. Hajsmy, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1995, h. 30 68 Binsar Saitompul, Musik dan Seni Suara, Jakarta: Offset Bumirestu, 1984, Cet, Ke-2, h. 43. Lagu religi adalah lagu yang lirik-lirik atau syairnya berisi tentang ajaran agama, keimanan, pesan dakwah serta yang berhubungan dengan ajaran Islam. Secara lebih rinci dalam buku ”Nuansa-Nuansa Komunikasi” karangana Deddy Mulyana, M.A menyebutkan bahwa ada syarat-syarat tertentu dalam bernyanyi, yaitu: 1. Pesan dalam lagu tidak bertentangan dengan ajaran islam. 2. Meskipun pesan lagunya tidak haram, bila lagunya diiringi dengan gerakan seksual yang sangat sugestif, maka menyanyinya pun menjadi haram. 3. Islam menentang segala hal yang berlebihan, bahkan juga dalam ibadah, apalagi dalam hiburan. Keberlebihan itu pastilah mengorbankan kewajiban lain. 4. Setiap orang adalah hakim yang baik. Bila suatu jenis nyanyian membawanya kedalam dosa, ia harus menghindarinya, jadi menutup pintu kedalam godaan. 5. Ada kesepakatan bila cara menyanyi pakaian, penampilan, perilaku dan kata-kata dalam lagunya sendiri bertentangan dengan islam, maka nyanyian itupun menjadi terlarang. 69 Para Da’i di Indonesia, kini telah banyak menggunakan lagu sebagai metode berdakwah, karena lgu di anggap lebih mudah dipahami sehingga pesan yang disampaikan akan cepat diterima oleh pendengar. 69 Deddy Mulyana, Nuansa-nuansa Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, h. 57.

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band ST12

ST12 adalah grup band yang memiliki formasi awal dengan empat personil; Charly Van Houten vokalis, Ilham Febry drumer dan Dedy Sudrajat gitaris,dan Iman Rush gitaris. Setelah ditinggal Iman Rush, ST12 tetap eksis berkarya dengan dukungan beberapa personal, ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep drumer, Dedy Sudrajat alias Pepeng gitaris, Muhammad Charly van Houten alias Charly vokalis, dan Iman Rush gitar. Awalnya, keempat personel ini tidak saling mengenal, walaupun mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12 Bandung, milik Pepep. Mereka Charly, Pepeng, Pepep dan Iman pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Meski keempat personil ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka Charly, Pepeng, Pepep dan Iman bermusyawarah untuk membuat ST12 beraliran melayu. 1 1 Febry, ”Profile ST12”, Artikel ini diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http:kawasanstsetia.blogspot.com200812st12-adalah-grup-musik-beraliran-musik.html.