g. Informalitas gedung dan bentuk, pelayanan dan pengaturan
perpustakaan, membuat pengunjung tidak akan segan mengunjungi perpustakaan tersebut.
h. Mengusahakan sifat yang bernada mengundang inviting, antara
lain dengan memasang kaca-kaca yang lebar sepanjang bagian pelayanan umum yang menghadap ke jalan raya, sehingga kegiatan
di perpustakaan tampak dengan jelas. i.
Gedung hendaknya pada satu lantai yang datar. Kalau gedung terdiri dari dua lantai, maka bagian-bagian yang paling banyak dikunjungi
harus terletak dibagian bawah atau lantai pertama.
2. Pembangunan Perpustakaan Umum
Dalam pengembangan
program pembangunan
perpustakaan pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan yaitu
43
: a.
Functional: tempat harus berfungsi dengan baik dan terlihat bagus. b.
Adaptable: kefleksibelan tempat sehingga mudah diubah-ubah. c.
Accesible: kemudahan tempat sosial untuk dijangkau. d.
Varied: dengan banyak pilihan lingkungan pembelajaran. e.
Interactive: tempat yang dikelola dengan baik sehingga memungkinkan kemudahan kontak antara pengguna dengan layanan.
f. Conductive: tempat dengan kualitas tinggi untuk menginspirasi
pengguna.
43
McDonald “The ten commandments revisited: the qualities of good library space” LIBER quarterly. The Journal of European research Libraries 16 2. 2006
g. Environmentally suitable: kecocokan kondisi bagi pengguna, koleksi
dan komputer. h.
Safe and secure: keselamatan bagi manusia, koleksi, perabot, data dan bangunan.
i. Efficient: tempat yang ekonomis, sesuai kebutuhan dan minim biaya.
j. Suitable for information technology: perlengkapan yang fleksibel
bagi pengguna dan staf.
D. Kenyamanan di Perpustakaan Umum
Kondisi membaca dan bekerja di perpustakaan dapat mempengaruhi kenyamanan pekerja maupun pemakai di perpustakaan. Banyak Aspek
kebutuhan perpustakaan yang perlu mendapatkan perhatian
44
, seperti : 1.
Penyimpanan Koleksi Koleksi buku dan bahan tertulis memerlukan ruangan yang bersuhu
agak dingin namun tidak lembab. Udara panas dalam ruang koleksi dapat merugikan pemeliharaan buku dan bahan pustaka lainnya. Hal
ini juga merugikan para pencari buku yang masuk ke ruang koleksi karena akan merasa tidak nyaman karena panas.
2. Ruang Baca
Setiap ruang baca memerlukan pertukaran udara yang sejuk, cahaya yang terang dan bebas dari suara gaduh dan bising dan adanya
suasana yang tenang dan nyaman bagi pembaca.
44
Standar Perencanaan Gedung Perpustakaan Umum dan Sekolah Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986, h.10
3. Ruang Pelayanan
Sebagai ruangan pelayananinformasi, dimana terjadi komunikasi antara pemustaka, maka ruang baca ini merupakan ruangan yang
dapat memberi
kesan mengundang
pengunjung memakai
perpustakaan. Ruang ini harus dapat mengakomodasi meja sirkulasipelayanan, lemari penitipan barang, lemari katalog, papan
pengumuman dan tempat dimana para pengunjung dapat menunggu atau mengadakan lobbing secara santai.