Namun untuk tahun 1992 ke tahun 1993 produksi padi justru mengalami penurunan sebesar 11521 ton, hal ini tentunya mengkhawatirkan, dan untuk tahun-
tahun selanjutnya juga produksi padi tidak bertambah secara konstan, kadang mengalami pertambahan tapi kadang juga mengalami penurunan. Penurunan produksi
padi dapat disebabkan oleh hal-hal seperti: penyempitan luas lahan untuk tanaman padi yang mungkin lahannya beralih fungsi menjadi lahan yang ditanami dengan
tanaman lain atau juga penurunan produksi padi ini bisa disebabkan karena tanaman padi terseranag hama.
Dengan alasan inilah maka penulis ingin menganalisis kebutuhan padi di Tanah Karo untuk tahun 2011, setelah dilakukan analisis regresi pada penjelasan
sebelumnya maka pertumbuhan padi untuk tahhun 2007-2011 sudah dapat diramalkan. Tetapi yang memprihatinkan yaitu produksi padi yang diramalkan itu
terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
4.5. Kebutuhan Konsumsi Padi
Setiap penduduk tentu memerlukan suatu batasan akan jumlah yang dikonsumsi untuk sehari-hari, dengan inilah maka dapat dihitung kebutuhan akan
konsumsi padi pada tahun 2011. Menurut data survei yang dikumpulkan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional 1990 Susenas 1990 dapat diketahui bahwa
penduduk Tanah Karo mengkonsumsi beras perkapita semingu sejumlah 2.720kg. Oleh karena itu setelah diketahui banyaknya kebutuhan padi untuk dikonsumsi
perminggu, tentunya sudah dapat dianalisis kebutuhan padi pada tahun 2011 apakah
Gita Asteti Ginting : Analisis Kebutuhan Beras Pada Tahun 2011 Di Tanah Karo, 2008 USU Repository © 2008
mencukupi kebutuhan akan komoditas padi beras tersebut terhadap jumlah penduduk Tanah Karo.
Tabel 4.8. Persediaan dan Kebutuhan Komoditas PadiBeras Tahun 1990-2011 di Tanah Karo.
TAHUN Penduduk
orang Produksi
Padi kg Produksi
Beras kg Kebutuhan
yang dikonsumsi
kg Selisih kg
1990 257981,00 63742000,00 41432300,00 36488832,64
4943467,36 1991 261469,00 79526000,00
51691900,00 36982175,36 14709724,64
1992 262857,00 95939000,00 62360350,00 37178494,08
25181855,92 1993 264754,00 84418000,00
54871700,00 37446805,76 17424894,24
1994 266309,00 111024000,00
72165600,00 37666744,96 34498855,04
1995 268757,00 110450000,00
71792500,00 38012990,08 33779509,92
1996 275630,00 92405000,00 60063250,00 38985107,20
21078142,80 1997 275763,00 78613000,00
51098450,00 39003918,72 12094531,28
1998 280486,00 104439000,00
67885350,00 39671939,84 28213410,16
1999 284110,00 83342000,00 54172300,00 40184518,40
13987781,60 2000 279470,00 89374000,00
58093100,00 39528236,80 18564863,20
2001 287857,00 71401000,00 46410650,00 40714494,08
5696155,92 2002 290643,00 66481000,00
43212650,00 41108545,92 2104104,08
2003 306869,00 73412000,00 47717800,00 43403551,36
4314248,64 2004 312300,00 74519000,00
48437350,00 44171712,00 4265638,00
2005 316207,00 87402000,00 56811300,00 44724318,08
12086981,92 2006 342555,00 65704000,00
42707600,00 48450979,20 -5743379,20
2007 295404,00 75216000,00 48890400,00 41781941,76 7108458,24
2008 297767,00 74213000,00 48238450,00 42116164,48 6122285,52
2009 300149,00 73209000,00 47585850,00 42453074,56 5132775,44
2010 302550,00 72206000,00 46933900,00 42792672,00 4141228,00
2011 304971,00 71202000,00 46281300,00 43135098,24 3146201,76
Keterangan: • 1 kg padi = 0,65 kg beras
• Produksi beras = 0,65 x Produksi padi • Kebutuhan yang dikonsumsi = 2,720 x 52 x jumlah penduduk
• Selisih = produksi beras- kebutuhan yang dikonsumsi
Sumber: hasil wawancara dengan petugas kantor BPS
Gita Asteti Ginting : Analisis Kebutuhan Beras Pada Tahun 2011 Di Tanah Karo, 2008 USU Repository © 2008
Dari tabel diatas sudah jelas terlihat bahwa permintaan akan kebutuhan beras di Tanah Karo dapat dipenuhi setiap tahunnya, bahkan untuk tahun 2011 pun
kebutuhan beras di Tanah Karo dapat terpenuhi.
Gita Asteti Ginting : Analisis Kebutuhan Beras Pada Tahun 2011 Di Tanah Karo, 2008 USU Repository © 2008
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM