31 Gambaran karakteristik anggota keluarga, dapat dilihat pada tabel 4.1
bahwa sebagian besar umur ayah pada 31 – 35 tahun sebesar 46,2, dan ibu pada
umur 26 – 30 tahun sebesar 55,4. Jumlah anggota keluarga terbanyak yaitu
antara 3 – 4 orang sebesar 61,5, sedangkan jumlah anggota keluarga ≥ 7 orang
sebesar 3,1. Mayoritas agama yang dianut yaitu agama islam sebesar 64,6 dan minoritas agama yang dianut yaitu agama khatolik sebesar 4,6. Tingkat
pendidikan terakhir ayah sebagian besar pada pendidikan SMA sebesar 44,6 dan tingkat pendidikan ayah terkecil pada pendidikan SD sebesar 4,6. Tingkat
pendidikan terakhir ibu sebagian besar pada pendidikan SMP sebesar 43,1 dan tingkat pendidikan ibu terkecil pada pendidikan SD sebesar 24,6. Mayoritas
pekerjaan ayah adalah sebagai pedagang sebesar 64,6 dan minoritas pekerjaan ayah adalah sebagai buruh sebesar 3,1. Pekerjaan ibu sebagian besar adalah
sebagai ibu rumah tangga sebesar 86,2 dan pekerjaan ibu terkecil adalah sebagai pedagang sebesar 3,1.
4.3 Karakteristik Balita
Dari hasil pengumpulan data tentang karakteristik balita meliputi umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan.
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Balita di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014 Berdasarkan Umur
No. Umur Balita
n
1. 24
– 36 bulan 30
46,2 2.
37 – 60 bulan
35 53,8
Jumlah 65
100,0
Universitas Sumatera Utara
32 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui gambaran karakteristik balita berdasarkan
umur, dapat dilihat bahwa umur balita pada 24 – 36 bulan sebesar 46,2 dan
umur balita pada 37 – 60 bulan adalah 53,8.
Tabel 4.3
Distribusi Karakteristik Balita di Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
n
1. Laki
– Laki 30
46,2 2.
Perempuan 35
53,8
Jumlah 65
100,0
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui gambaran karakteristik balita berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat jenis kelamin laki-laki sebesar 46,2 dan jenis
kelamin perempuan sebesar 53,8.
4.4 Pola Makan Balita
Pola makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah- buahan dan sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan
kebutuhan. Dengan pola makan yang baik dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang. Pola makan ini akan memberikan gambaran terhadap jenis, frekuensi dan jumlah zat gizi dari bahan makanan yang
dikonsumsi balita di Kelurahan Kenangan Baru.
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Balita di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014 Berdasarkan Pola Makan
No. Pola Makan
N
1. Lengkap
28 43,1
2. Tidak Lengkap
37 56,9
Jumlah 65
100,0
Universitas Sumatera Utara
33 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui gambaran karakteristik balita berdasarkan
pola makan, dapat dilihat bahwa pola makan yang lengkap sebesar 43,1 dan pola makan yang tidak lengkap sebesar 56,9.
Tabel 4.5 Distribusi Jenis dan Frekuensi Bahan Makanan Balita di
Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
Jenis Makanan Frekuensi
Jumlah 1-3 xhr
4-6 xmgg 1-3 xmgg 1 xbulan
n n
N n
n Makanan Sumber Energi
Nasi 65
100 65 100
Makanan Sumber Protein
Ikan 6
9,23 34 52,30 25 38,46 0 0 65 100 Daging Ayam
5 7,69 24 36,92 28 43,07 8 12,30 65 100
Daging Sapi 0 5 7,69 18 27,69 42 64,61 65 100
Telur 8
12,30 48 73,84 9 13,84 0 0 65 100 Tahu
5 7,69 36 55,38 24 36,92 0 0 65 100
Tempe 7
10,76 42 64,61 16 24,61 0 0 65 100
Sayur-Sayuran
Bayam 10 15,38 17 26,15 38 58,46
0 65 100 Tauge
4 6,15 23 35,38 38 58,46 0 65 100
KolWortelBuncis 3 4,61 28 43,07 29 44,61 5
7,69 65 100 Kentang
3 4,61 23 35,38 31 47,69 8
12,30 65 100 Kacang Panjang
4 6,15 27 41,53 31 47,69 3
4,61 65 100 Daun Ubi
7 10,76 22 33,84 33 50,76 3
4,61 65 100 Kangkung
10 15,38 16 24,61 38 58,46 1
1,53 65 100
Buah-Buahan
Pisang 4 6,15 36 55,38 25 38,46 0 0 65 100
Pepaya 5 7,69 22 33,84 23 35,38 15 23,07 65 100
Jeruk 1 1,53 8 12,30 18 27,69 38 58,46 65 100
Rambutan 0 0 5 7,69 29 44,61 31 47,69 65 100
Buah-buahan lain 3 4,61 12 18,46 28 43,07 22 33,84 65 100
Susu 32 49,23 21 32,30 12 18,46 0 0 65 100
Jajanan
Kerupuk 2
3,07 9 13,84 40 61,53 14 21,53 65 100 BiskuitRoti
5 16,92 15 23,07 30 46,15 15 21,53 65 100
Chiki dan lain-lain 4
6,15 15 23,07 38 58,46 8 12,30 65 100
Universitas Sumatera Utara
34 Dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sebagian besar pangan
sumber karbohidrat yang dikonsumsi balita adalah nasi dengan frekuensi 1-3xhari sebesar 100.
Konsumsi sumber protein dari pangan hewani balita pada umumnya adalah telur dengan frekuensi 4-6xmgg sebesar 73,84, sebesar 64,61
mengonsumsi tempe dengan frekuensi 4-6xmgg dan sebagian kecil balita mengonsumsi daging sapi sebesar 64,61 dengan frekuensi 1xbulan.
Konsumsi sumber vitamin dari sayur-sayuran yang sering dikonsumsi balita yaitu bayam, tauge dan kangkung sebesar 58,46 dengan frekuensi 1-
3xmgg, hanya sebagian kecil balita mengonsumsi kolwortelbuncis yaitu sebesar 4,61 dengan frekuensi 1-3xhari, hal ini disebabkan karena balita tidak suka
sayur. Konsumsi sumber vitamin dari buah-buahan yang sering dikonsumsi yaitu
pepaya sebesar 7,69 dengan frekuensi 1-3xhari, pisang sebesar 6,15 dengan frekuensi 1-3xhari dan hanya sebagian kecil balita mengonsumsi rambutan
sebesar 7,69 dengan frekuensi 4-6xmgg. Konsumsi makanan selingan balita sebagian besar mengonsumsi makanan ringan seperti biskuitroti sebesar 16,92
dengan frekuensi 1-3xhari.
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Balita di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014 Berdasarkan Kecukupan Energi
No. Kecukupan Energi
n
1. Baik
35 53,8
2. Sedang
25 38,5
3. Kurang
5 7,7
Jumlah 65
100,0
Universitas Sumatera Utara
35 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui gambaran karakteristik balita berdasarkan
kecukupan energi, dapat dilihat bahwa kecukupan energi pada kategori baik sebesar 53,8, kategori sedang sebesar 38,5 dan kategori kurang sebesar 7,7.
Karakteristik balita di Kelurahan Kenangan Baru berdasarkan kecukupan protein, diperoleh bahwa sebesar 100 anak balita memiliki kecukupan protein
pada kategori baik.
Tabel 4.7 Distribusi Karakteristik Balita di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014 Berdasarkan Kecukupan Lemak
No. Kecukupan Lemak
n
1. Baik
30 46,2
2. Sedang
30 46,2
3. Kurang
3 4,6
4. Defisit
2 3,1
Jumlah 65
100,0
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui gambaran karakteristik balita berdasarkan kecukupan lemak, dapat dilihat bahwa kecukupan lemak pada kategori baik
sebesar 46,2, kategori sedang sebesar 46,2, kategori kurang sebesar 4,6 dan kategori defisit sebesar 3,1.
Tabel 4.8 Distribusi Pola Makan Balita Berdasarkan Umur Balita
di Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur Balita
Pola Makan Jumlah
Lengkap Tidak Lengkap
n n
n
1. 24
– 36 bulan 16
53,3 14
46,7 30
100,0 2.
37 – 60 bulan
12 34,3
23 65,7
35 100,0
Gambaran umur balita berdasarkan pola makan, diperoleh persentase terbesar yaitu anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki pola makan dengan kategori lengkap sebesar 53,3 dan anak balita pada kelompok
Universitas Sumatera Utara
36 umur 37
– 60 bulan memiliki pola makan dengan kategori tidak lengkap sebesar 65,7.
Tabel 4.9 Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Berdasarkan Umur Balita
di Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur
Balita
Konsumsi Energi Jumlah
Baik Sedang
Kurang n
n n
n
1. 24-36 bulan 19
63,3 9
30,0 2
6,7 30
100,0 2.
37-60 bulan 16 45,7
16 45,7
3 8,6
35 100,0
Gambaran umur balita berdasarkan konsumsi energi, diperoleh persentase terbesar yaitu anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki konsumsi energi baik sebesar 63,3 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 45,7. Persentase terkecil yaitu anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki konsumsi energi kurang sebesar 6,7 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 8,6.
Tabel 4.10 Distribusi Tingkat Konsumsi Protein Berdasarkan
Umur Balita di Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur Balita
Konsumsi Protein Jumlah
Baik n
n
1. 24-36 bulan
30 100,0
30 100,0
2. 37-60 bulan
35 100,0
35 100,0
Gambaran umur balita berdasarkan konsumsi protein, diperoleh persentase terbesar yaitu anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan memiliki konsumsi protein baik sebesar 100.
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 4.11 Distribusi Tingkat Konsumsi Lemak Berdasarkan Umur Balita
di Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur Balita Konsumsi Lemak
Jumlah Baik
Sedang Kurang
Defisit n
n n
n n
1. 24-36 bulan
15 50,0
13 43,3
2 6,7
30 100
2. 37-60 bulan
15 42,9
17 48,6
1 2,9
2 5,7
35 100
Gambaran umur balita berdasarkan konsumsi lemak, diperoleh persentase
terbesar yaitu anak balita pada kelompok umur 24 – 36 bulan memiliki konsumsi
lemak baik sebesar
50
dan pada kelompok umur 37 – 60 bulan memiliki
konsumsi lemak sedang sebesar
48,6
. Persentase terkecil yaitu anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki konsumsi lemak kurang sebesar
6,7
dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar
2,9
. 4.5
Status Gizi Balita
Dari hasil penelitian diperoleh status gizi anak balita berdasarkan indeks berat badan menurut umur BBU, tinggipanjang badan menurut umur TBU
dan berat badan menurut tinggipanjang badan BBTB.
Tabel 4.12 Distribusi Status Gizi BBU di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014
No. BB U
n
1. Kurang
5 7,7
2. Baik
60 92,3
Jumlah 65
100,0
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui gambaran status gizi BBU, dapat
dilihat bahwa status gizi BBU pada kategori kurang sebesar 7,7 dan status gizi BBU pada kategori baik sebesar 92,3.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.13 Distribusi Status Gizi TBU di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014
No. TB U
n
1. Pendek
22 33,8
2. Normal
43 66,2
Jumlah 65
100,0
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui gambaran status gizi TBU, dapat
dilihat bahwa status gizi TBU pendek sebesar 33,8 dan status gizi TBU normal sebesar 66,2.
Tabel 4.14 Distribusi Status Gizi BBTB di Kelurahan Kenangan Baru
Tahun 2014
No. BB TB
n
1. Kurus
5 7,7
2. Normal
60 92,3
Jumlah 65
100,0
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui gambaran status gizi BBTB, dapat dilihat bahwa status gizi BBTB kurus sebesar 7,7 dan status gizi BBTB
normal sebesar 92,3.
Tabel 4.15 Distribusi Status Gizi BBU Berdasarkan Umur Balita di
Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur Balita
Status Gizi BBU Jumlah
Kurang Baik
n n
n
1. 24
– 36 bulan 2
6,7 28
93,3 30
100,0 2.
37 – 60 bulan
3 8,6
32 91,4
35 100,0
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui gambaran umur balita berdasarkan status gizi BBU, dapat dilihat bahwa anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki status gizi BBU baik sebesar 93,3 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 91,4. Anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki
Universitas Sumatera Utara
39 status gizi BBU kurang sebesar 6,7 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 8,6.
Tabel 4.16 Distribusi Status Gizi TBU Berdasarkan Umur Balita di
Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur Balita
Status Gizi TBU Jumlah
Pendek Normal
n n
n
1. 24
– 36 bulan 8
26,7 22
73,3 30
100,0 2.
37 – 60 bulan
14 40,0
21 60,0
35 100,0
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui gambaran umur balita berdasarkan status gizi TBU, dapat dilihat bahwa anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki status gizi TBU normal sebesar 73,3 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 60. Anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki status gizi TBU pendek sebesar 26,7 dan pada umur 37
– 60 bulan sebesar 40.
Tabel 4.17 Distribusi Status Gizi BBTB Berdasarkan Umur Balita di
Kelurahan Kenangan Baru Tahun 2014
No. Umur Balita
Status Gizi BBTB Jumlah
Kurus Normal
n n
n
1. 24
– 36 bulan 2
6,7 28
93,3 30
100,0 2.
37 – 60 bulan
3 8,6
32 91,4
35 100,0
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui gambaran umur balita berdasarkan status gizi BBTB, dapat dilihat bahwa anak balita pada kelompok umur 24
– 36 bulan memiliki status gizi BBTB normal sebesar 93,3 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 91,4. Anak balita pada kelompok umur 24 – 36 bulan
Universitas Sumatera Utara
40 memiliki status gizi BBTB kurus sebesar 6,7 dan pada kelompok umur 37
– 60 bulan sebesar 8,6.
4.6 Pola Makan dan Kecukupan Gizi Balita Berdasarkan Status Gizi