Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengolahan kelapa sawit pada dasarnya merupakan suatu proses pengolahan terhadap
tandan buah segar TBS menjadi minyak sawit CPO dan inti sawit.
Proses pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh minyak sawit dan inti sawit yang bermutu baik. Pada dasarnya pengolahan kelapa sawit merupakan suatu
proses yang berkesinambungan, dimana proses pada masing-masing tahap akan mempengaruhi proses pada tahap berikutnya. Salah satu tahap proses pertama pada
pengolahan kelapa sawit adalah proses perebusan. Proses perebusan ini berlangsung selama 75-90 menit pada tekanan 2,6-3,0
kgcm
2
dengan temperatur 135-140 C. Proses perebusan ini berfungsi untuk
menyiapkan tandan buah segar untuk diolah lebih lanjut pada unit pengolahan kelapa sawit selanjutnya.
Perebusan yang terlalu lama akan menyebabkan kehilangan minyak yang
cukup tinggi. Jika proses terlalu singkat maka buah menjadi kurang lunak sehingga mengalami kesulitan pada saat penebahan. Selain itu kehilangan minyak juga
disebabkan oleh: Buah lewat masak, Buah restan dilapangan, Stagnasi pabrik, dan Penanganan di loading ramp. Oleh sebab itu, untuk mencapai hasil yang optimal baik
dari segi kualitas maupun kuantitas, maka selain ketentuan-ketentuan proses terpenuhi juga setiap peralatan pabrik harus selalu dalam kondisi yang baik.
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
Selama proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit terjadi losses minyak kelapa sawit pada air kondensat pada saat perebusan. Standar
kehilangan minyak kelapa sawit yang ditetapkan oleh pabrik adalah 0,70 . Adapun catatan pabrik yang perlu diingat yaitu: Air rebusan air kondensat dianalisa, tetapi
tidak merupakan bagian dari kehilangan karena sudah memenuhi standar. Apabila tidak memenuhi standar harus dihitung sebagai kehilangan. Kehilangan minyak
kelapa sawit yang terlalu tinggi pada air kondensat dapat mempengaruhi hasil akhir pengolahan kelapa sawit, sehingga perlu dilakukan analisis kehilangan minyak kelapa
sawit pada air kondensat yang secara laboratorium dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi sokletasi.
1.2. Permasalahan