Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri. Cara pemurnian dilakukan dalam beberapa tahap;
1. Pemisahan bahan berupa suspensi dan disperse koloid dengan cara penguapan, degumming dan pencucian dengan asam.
2. Pemisahan asam lemak bebas dengan cara netralisasi 3. Dekolorisasi dengan proses pemucatan
4. Deodorisasi 5. Pemisahan gliserida jenuh stearin dengan cara pendinginan chilling
Tim penulis, Ps, 1997
2.6. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam-
macam yaitu rendering, mechanical expression, solvent extraction.
Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada semua
cara rendering, penggunaan panas adalah suatu hal yang spesifik yang bertujuan untuk menggumpalkan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel
tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung didalamnya.
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
Menurut pengerjaannya rendering dibagi dalam dua cara, yaitu: a. Wet Rendering
Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka
atau tertutup dengan menggunakan temperatur tinggi serta tekanan 40 sampai 60 pound tekanan uap 40-60 psi. Penggunaan temperatur rendah dalam proses wet
rendering dilakukan jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak. b. Dry Rendering
Dry rendering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan dilengkapi
dengan steam jacket serta alat pengaduk aqiator. Bahan dimasukkan kedalam ketel tanpa penambahan air. Bahan tadi dipanasi sambil diaduk, pemanasan dilakukan pada
suhu 220 F 105
C. Ampas bahan yang telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang
telah mengendap dan pengambilan minyak dilakukan dari bagian atas ketel.
Pengepresan mekanis
Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk
memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi 930-70 . Pada pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau
lemak dipisahkan dari bijinya.
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
Dua cara umum dalam pengepresan mekanis yaitu: a. Pengepresan Hydraulik
Pada cara pengepresan hydraulik, bahan dipress dengan tekanan sekitar 2000 poundinch
2
140,6 kgcm = 136 atm. Banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, serta
kandungan minyak dalam bahan asal. Sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4-6 , tergantung dari lamanya bungkil ditekan dibawah
tekanan hydraulik. b. Pengepresan Berulir
Cara ini memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari proses pemasakan atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240
F 115,5
C dengan tekanan sekitar 15-20 poundinch
2
. Kadar air minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 , sedangkan bungkil yang dihasilkan masih
mengandung sekitar 4-5 . Ketaren. S, 1986
Ekstraksi dengan Pelarut
a. Ekstraksi dengan alat soklet
Penentuan kadar minyak atau lemak sesuatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat soklet. Dalam penentuan kadar minyak atau lemak, contoh yang
diuji harus cukup kering. Pada cara kering, bahan dibungkus atau ditempatkan dalam thimbel, kemudian dikeringkan dalam oven untuk menghilangkan airnya. Pemanasan
harus secepatnya dan dihindari suhu yang terlalu tinggi, untuk ini dianjurkan dengan vakum oven suhu 70
C dengan tekanan vakum. Karena sampel kering maka pelarut yang dipilih harus bersifat yang tidak menyerap air. Apabila bahan masih
mengandung air yang tinggi maka bahan pelarut akan sulit masuk kedalam
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
jaringansel dan pelarut menjadi jenuh dengan air selanjutnya ekstraksi lemak kurang efisien. Selain itu adanya air akan menyebabkan zat-zat yang larut dalam air akan ikut
pula terekstraksi bersama lemak sehingga analisa kurang mencerminkan yang sebenarnya.
b. Ekstraksi dengan alat goldfisch Ekstraksi dengan alat goldfisch sangat praktis dan mudah pemakaiannya.
Bahan sampel yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam thimbel dan dipasang dalam tabung penyangga yang pada bagian bawahnya berlubang. Bahan pelarut yang
digunakan ditempatkan dalam beaker glass dibawah tabung penyangga. Bila beaker glass dipanaskan uap pelarut akan naik dan didinginkan oleh kondensor sehingga akan
mengembun dan menetes pada sampel demikian terus menerus sehingga bahan akan dibasahi oleh pelarut dan lipida akan terekstraksi dan selanjutnya akan tertampung
kedalam beaker glass kembali. c. Ekstraksi dengan botol babcock
Penentuan lemak dengan botol babcock sangatlah sederhana, sampel yang telah ditimbang dengan teliti dimasukkan kedalam botol babcock. Pada leher botol
babcock ini telah dilengkapi dengan skala ukuran volume. Sampel yanng dianalisa ditambah asam sulfat pekat 95 untuk merusak emulsi lemak sehingga lemak akan
terkumpul menjadi satu pada bagian atas cairan. Pemisahan lemak dari cairannya dapat lebih sempurna bila dilakukan sentrifugasi.
d. Ekstraksi dengan mojonnier Pada penentuan kadar lemak dengan mojonnier, sampel dimasukkan kedalam
tabung mojonnier dan ditambahkan etanol, ammonium hidroksida, kemudian diekstraksi menggunakan campuran etil-eter dan petroleum eter 1:1. Untuk
memperbesar ketelitian maka ekstraksi dikerjakan berulang-ulang. Hasil ekstraksi
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
dikerjakan kemudian diuapkan pelarutnya dan dikeringkan dalam oven 100 C sampai
diperoleh berat konstan. Sudarmadji, S, 1989
2.7. Limbah Perkebunan Kelapa Sawit