Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
2.2. Klasifikasi Kelapa Sawit
Kelapa sawit Elaeis Guinensis Jack adalah salah satu jenis tanaman palm yang menghasilkan salah satu kebutuhan pokok yang paling utama. Klasifikasi kelapa
sawit adalah sebagai berikut: Ordo : palmales
Family : Palmaceae Sub-family : Palminae
Genus : Alaes Spesies : Alaeis Guinensis Jaco
Tanaman kelapa sawit tumbuh tegak lurus dan dapat mencapai ketinggian sampai 20 m. Tanaman ini berumah satu atau Monoecious, yang artinya bunga jantan
dan bunga betina terdapat pada tandan bunga betina. Masing-masing tandan terletak terpisah dan keluar dari ketiak pelepah. Djoehana S, 1991
2.2.1. Jenis-jenis Kelapa Sawit
Dikenal banyak jenis kelapa sawit di Indonesia. Jenis-jenis tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya. Namun, di antara jenis tersebut terdapat jenis
unggul yang mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan dengan jenis lainnya.
Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, beberapa jenis kelapa sawit diantaranya Dura, Pisifera, tenera, dan macro carya.
1. Dura - Tempurung tebal 2-8 mm
- Tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.
USU Repository © 2009
- Daging buah relatif tipis, yaitu 35-50 terhadap buah - Kernel daging biji besar dengan kandungan minyak rendah
- Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betina 2. Pisifera
- Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada - Daging buah tebal, lebih tebal dari daging buah dura
- Daging biji sangat tipis - Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai
sebagai pohon induk jantan 3. Tenera
- Hasil dari persilangan Dura dengan Pisifera - Tempurung tipis 0,5-4 mm
- Terdapat lingkaran serabut disekeliling tempurung - Daging buah sangat tebal 60-96 dari buah
- Tandan buah lebih banyak, tetapi ukurannya relatif lebih kecil 4. Macro carya
- tempurung tebal sekitar 5 mm - Daging buah sangat tipis
Risza S, 1994 Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan
jumlah rendemen minyak sawit yang dikandungnya. Rendemen minyak paling tinggi terdapat pada jenis tenera yaitu mencapai 22-24 , sedangkan pada jenis Dura hanya
16-18 .
Siti Ramadani : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi, 2007.