2.3. Rumah Tangga Miskin
Konsep kemiskinan terkait dengan kemampuan seseorang rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar baik untuk makanan maupun non-makanan.
Seseorang rumah tangga dikatakan miskin bila kehidupannya dalam kondisi serba kekurangan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutukan dasarnya. Batas kebutuhan
dasar minimal dinyatakan dengan ukuran garis kemiskinan yang disetarakan dengan jumlah rupiah yang dibutuhkan, yaitu :
1. Sangat Miskin :
1900 kalorioranghari + kebutuhan dasar nonmakanan ≈ Rp.120.000orangbulan.
2. Miskin :
antara 1900 - 2100 kalorioranghari + kebutuhan dasar nonmakanan ≈ Rp. 150.000orangbulan.
3. Hampir Miskin :
antara 2100 - 2300 kalorioranghari + kebutuhan dasar nonmakanan ≈ Rp. 175.000orangbulan.
Menurut Badan Pusat Statistik BPS Rumah Tangga Miskin didefinisikan sebagai mereka yang mempunyai pengeluaran per kapita Rp175.000orangbulan atau
kurang. Mereka diidentifikasi dengan menggunakan metode uji pendekatan kemampuan proxy means testing.
Proxy means test atau uji pendekatan kemampuan adalah sebuah metode yang mengidentifikasi indikator rumah tangga yang berkorelasi dengan tingkat pendapatan yang dengan menggunakan cara
perhitungan tertentu algoritma formal dapat mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga.
Sutan Tolang Lubis : Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
USU e-Repository © 2008.
Tabel 2.2. Kriteria Rumah Tangga Miskin Menurut Badan Pusat Statistik
No. Variabel
Kriteria Rumah Tangga Miskin
1. Luas lantai
bangunan tempat tinggal Kurang dari 8 m² per orang
2. Jenis lantai
bangunan tempat tinggal Tanahbambukayu murahan
3. Jenis dinding
bangunan tempat tinggal Bamburumbiakayu berkualitas rendahtembok tanpa diplester
4. Fasilitas tempat
buang air besar Tidak punyabersama-sama dengan rumah tangga lain
5. Sumber penerangan
rumah tangga Bukan listrik
6. Sumber air minum
Sumurmata air tidak terlindungsungaiair hujan 7.
Bahan bakar untuk memasak sehari-hari
Kayu bakararangminyak tanah 8.
Konsumsi dagingsusuayam per minggu
Tidak pernah mengkonsumsihanya satu kali dalam seminggu 9.
Pembelian pakaian baru untuk setiap art
dalam setahun Tidak pernah membelihanya membeli satu stel dalam setahun
10. Makanan dalam sehari
untuk setiap art Hanya satu kali makandua kali makan dalam sehari
11. Kemampuan membayar
untuk berobat ke PuskesmasPoliklinik
Tidak mampu membayar untuk berobat 12.
Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga
Petani dengan luas lahan 0,5 haburuh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan
pendapatan di bawah Rp 600.000 perbulan 13.
Pendidikan tertinggi kepala keluarga
Tidak sekolahtidak tamat SDhanya tamat SD 14. Pemilikan
assettabungan Tidak punya tabunganbarang yang mudah dijual dengan nilai
minimal Rp 500.000, seperti sepeda motor kreditnon kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya
Sumber : BPS 2005
Sutan Tolang Lubis : Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
USU e-Repository © 2008.
Ketentuan : 1.
Rumahtangga yang layak mendapatkan BLT adalah rumahtangga yang memenuhi 9 atau lebih dari 14 ciri rumah tangga miskin.
2. Rumahtangga yang tidak layak mendapatkan BLT adalah:
a. Rumahtangga yang tidak memenuhi 9 atau lebih ciri rumahtangga miskin.
b. PNSTNIPolriPensiunanPurnawirawan Veteran.
c. Penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap.
d. Karyawan BUMN BUMD.
e. Rumah Tangga Penerima JADUP.
f. Ada anggota rumah tangga art yang memiliki asset kendaraan bermotor,
banyak hewan ternak, sawahkebun luas, kapal motor, handphone, atau barang berharga lainnya.
Sutan Tolang Lubis : Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
USU e-Repository © 2008.
2.4. Program Bantuan Langsung Tunai BLT