xxvii
Mulda F.Situmorang : Perbandingan Efektifitas Misoprostol Per Rektal Dengan Oksitosin Pada Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga, 2009
USU Repository © 2008
̇ Mengurangi jumlah kehilangan darah. ̇ Mengurangi kejadian retensio plasenta.
Suatu meta-analisa dari studi-studi tersebut, yang tersedia melalui database
Cochrane dan
WHO Reproductive Health Library Perpustakaan
Kesehatan Reproduksi, WHO menegaskan bahwa penatalaksanaan aktif berkaitan dengan berkurangnya kehilangan darah ibu termasuk PPP dan
PPP berat , berkurangnya anemia pasca persalinan, dan berkurangnya kebutuhan terhadap transfusi darah serta berkurangnya resiko persalinan
kala tiga yang lama.
3
Sebagian besar kasus kesakitan dan kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan yang sebenarnya dapat dicegah dengan
melakukan penatalaksanaan aktif kala tiga.
18
Perkumpulan obstetri dan
ginekologi FIGO merekomendasikan penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga pada seluruh pada semua wanita yang melahirkan.
21
2.3.1 Obat-obatan uterotonika
Penyuntikkan obat uterotonika segera setelah melahirkan bayi adalah salah satu intervensi paling penting yang digunakan untuk mencegah PPP.
Obat-obatan uterotonika antara lain : a. Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior oksitosin endogen , yang pada wanita pasca melahirkan hormon
ini menstimulasi produksi air susu dan kontraksi uterus untuk menghentikan
perdarahan dari uterus.
21,22
Selama persalinan konsentrasi oksitosin
xxviii
Mulda F.Situmorang : Perbandingan Efektifitas Misoprostol Per Rektal Dengan Oksitosin Pada Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga, 2009
USU Repository © 2008
endogen di dalam darah berkisar 2 - 4 mUmin.
22
Oksitosin baik endogen
maupun eksogen bekerja pada reseptor di uterus yaitu miometrium dan
desidua endometrium .
24
Namun jumlah oksitosin endogen adalah tidak
cukup untuk mencegah perdarahan pasca persalinan sehingga dibuat
suatu oksitosin sintetik oksitosin eksogen untuk digunakan sebagai
preparat uterotonika dalam mencegah PPP.
22,25
Oksitosin menyebabkan uterus berkontraksi dan bekerja 2 – 3 menit setelah
pemberian IM, dan mempunyai waktu paruh 10– 12 menit.
24,27
Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain hipotensi terjadi setelah 1 – 3 menit , aritmia, mual, muntah dan nyeri kepala.
28,29
Oksitosin telah terbukti sangat efektif dalam mengurangi kasus PPP dan persalinan kala tiga
yang lama.
30
Dalam penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga digunakan oksitosin 10 unit IM, yang disuntikkan pada 13 bagian atas paha bagian luar
aspectus lateralis .
18,29
Preparat oksitosin tersedia hanya untuk penggunaan dengan penyuntikan intramuskuler ataupun intravaskuler saja serta
tidak stabil dalam suhu panas.
26
b. Ergometrin Methylergonovine Methergin
®
dan ergometrine Ergonovine
®
adalah suatu alkaloid ergot yang dapat menyebabkan otot uterus baik segmen atas
maupun bawah berkontraksi secara tetanik.
22
Dosis yang digunakan 0,2 mg IM, dan diulang tiap 2 – 4 jam. Golongan ergometrin ini dapat meningkatkan
tekanan darah dan menimbulkan efek samping berupa mual dan muntah.
14
xxix
Mulda F.Situmorang : Perbandingan Efektifitas Misoprostol Per Rektal Dengan Oksitosin Pada Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga, 2009
USU Repository © 2008
c. Misoprostol Merupakan suatu bentuk prostaglandin yang dapat meningkatkan kontraksi
uterus sehingga mengurangi jumlah perdarahan pasca persalinan.
14
Dapat diberikan secara sublingual, oral, vaginal dan rektal serta dosis yang berkisar
antara 200 – 1000 g.
14
Efek samping yang ditimbulkan antara lain menggigil, demam, mual, muntah, nyeri kepala dan diare yang berhubungan
dengan peningkatan dosis yang dipakai.
14
2.3.2 Penegangan tali pusat terkendali