terjadi perubahan morfologi permukaan. Pada GKK bentuk permukaan halus sedangkan bentuk permukaan galaktomanan ikat silang borat tampak kasar,
bergelombang, dan memiliki pori-pori yang berlubang. Ini menunjukkan perubahan morfologi yang mendukung telah bercampurnya galaktomanan dan asam borat serta
terjadinya ikat silang borat antara galaktomanan dan ion borat dari asam borat.
4.2.5 Hasil Pengukuran Ketebalan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Ketebalan hidrogel yang paling besar ditunjukkan oleh GIB 5 yaitu 1,98 mm dan ketebalan hidrogel yang paling kecil ditunjukkan oleh GIB 1 yaitu 1,42 mm. Dari
hasil pengukuran ketebalan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah asam borat yang dicampur dengan galaktomanan yang berjumlah
sama, maka ketebalan hidrogel akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena volume campuran semakin meningkat.
4.2.6 Hasil Uji Sifat Mengembang Swelling
Pengukuran derajat kemampuan mengembang swelling dilakukan dengan perendaman selama 10 menit di dalam 10 ml air suling, 10 ml larutan NaCl isotonik
atau NaCl 0,9 , 10 ml HCl 0,1 N, dan 10 ml Buffer Phosphate pH 7,4. Hasil pengukuran derajat swelling yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.5.
NaCl isotonik merupakan cairan yang memiliki kepekatan osmolaritas yang mendekati dengan komponen cairan di dalam darah Kabir et al., 2000. SGF
Simulated Gastric Fluid merupakan salah satu metode uji secara in vitro terhadap cairan asam lambung dalam HCl 0,1 N pada pH sekitar 1. Sedangkan SIF Simulated
Intestinal Fluid merupakan salah satu metode uji secara in vitro terhadap cairan
usus besar dalam Buffer Phosphate pada pH sekitar 7,4 Subrahmanyam, 2012. Dari hasil pengukuran derajat swelling Gambar 4.5, dapat dilihat bahwa
semakin besar jumlah Asam Borat yang dicampur dengan galaktomanan GIB 2, GIB 3, GIB 4 dan GIB 5 di dalam air suling dan Buffer Phosphate pH 7,4, maka
derajat swelling akan semakin rendah. Hal ini disebabkan gugus hidroksil dari
Universitas Sumatera Utara
galaktomanan yang diikat silang dengan ion borat dari asam borat telah terikat kuat satu sama lain oleh sebab itu akan semakin sulit untuk mengikat molekul H
2
O dari air suling dan larutan Buffer Phosphate pada kondisi pH sekitar 7. Pada hidrogel
GIB 1, GIB 2, GIB 3, GIB 4, dan GIB 5 dalam larutan NaCl 0,9 memiliki derajat swelling
yang semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh interaksi ionik yang terjadi dari NaCl dengan ion borat yang menyebabkan terjadinya peningkatan
masuknya molekul H
2
O ke dalam jaringan polimer Subrahmanyam, 2012. Namun pada larutan HCl 0,1 N semua hidrogel GIB larut kurang dari 10 menit. Hal ini
disebabkan oleh karena reaksi reversibel pada ion borat yang terbentuk kembali sehingga terputusya jaringan ikat silang antara galaktomanan dengan ion borat dari
asam borat pada pH asam Pezron et al., 1988.
G ambar 4.5
Histogram Derajat Swelling Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan