Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KONSEP DIRI, PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PRODI MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS USU TAHUN 2011

OLEH

DEFANI SEMBIRING 110502262

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i ABSTRAK

PENGARUH KONSEP DIRI, PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PRODI MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS USU TAHUN 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Sumatera Utara Prodi Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2011 yang berjumlah 310 orang. Apabila populasi lebih dari 100, maka jumlah sampel dapat diambil dengan menggunakan rumus slovin,sehingga didapatkan sampel sebanyak 76 responden. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan nilai signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tshun 2011. Secara parsial pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.

Kata Kunci : Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Minat Berwirausaha


(3)

ii

ABSTRACT

THE EFFECT OF SELF CONCEPT, ENTREPRENEURSHIP LEARNING AND FAMILY ENVIRONMENTAL ON INTEREST ENTREPRENEURSHIP

TO MANAGEMENT STUDENT IN FACULTY OF ECONOMY AND BUSINESS USU 2011

This research aims to determined the effect of self concept, entrepreneurship learning and family

environment on interest entrepreneurship to management student in Faculty of Economy and Business USU 2011. The type of this research is associative. The population in this study were all students at the University of North Sumatra Prodi Economics and Management Faculty of Economics and Business in 2011, amounting to 310 people. If the population of more than 100, then the number of samples can be taken by using the formula slovin, so we get a sample of 76 respondents. The hypothesis is tested using multiple regression analysis with value of significance by 5%. This research shows that self concept, entrepreneurship learning and family environmental simultanesously have positive and significant effect on interest entrpreneurship to management student in Faculty of Economy and Business USU 2011. Partially, self concept, entrepreneurship learning and family environmental have positive and significant effect on interest entrepreneurship to management study in Faculty of Economy and Business USU 2011.

Keywords : Self Concept. Entrepreneurship Learning, Family Environmental, Interest Entrepreneurship


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Di dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah mendapatkan bantuan dari orang tua dan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar memberi arahan dan membimbing saya menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang turut memberi masukan dan arahan untuk menyempurnakan skripsi ini. 6. Ayahanda Drs.Dermawan Sembiring dan Ibunda Farida Dwi bukit (+) /

Mona Megasari Perangin-angin, SE selaku kedua orangtua penulis, Kakak , Abang, dan Adik terkasih Dessy Defa Natalia Sembiring, Frans Dave Oktorendo Sembiring, Friska Defa Novlia Sembiring, Farel Dave


(5)

iv

Novrendo Sembiring, Andrew Vivaldi Sinulingga, Kevin Haganta Sinulingga dan Gerald Marvin Sinulingga yang memberikan dukungan baik secara moril maupun material sehingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Sahabat-sahabat saya, Yessi Giovanni, SE, Dessy Tobing, Petrika Fitri,

Septiany Ginting, Deby Ginting, Minarni Aritonang, Angela Purba, Azaria Tobing, Mikha Yolanda, Andreany Paola, Yoana Maria, Teresa Olivia, Gracia Medina, Monica Bukit, Anastasya Saragih, Rina Stefany, Dewi Manurung, Rayo Sebayang, Agoestinus, Kevin Aris, Idon Tarigan dan seluruh sahabat-sahabat stambuk 2011 Program Studi S1 Manajemen yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

8. Abang, kakak, dan teman-teman Permata “SION” GBKP Runggun Sei Batang Serangan, Karina Sinulingga, Olivia Sembiring, Erin Karina, Vania Isura, Lucy Karenina, Pingkan Sitepu, Ester Sonia, Andri Bangun, Guntur Sitepu, Jan Ruben, Adrian Tarigan, Putra Soranta, Pison Sipahutar, Renhard Harve dan teman-teman Permata Sion yang tidak dapat saya sebutkan semuanya, terima kasih atas doa dan motivasinya.

Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang sudah membantu dalam pengerjaan penelitian ini. Semoga doa yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan berkah dari Tuhan dan penelitian bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2015 Penulis,


(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Teori Konsep Diri... 10

2.1.1 Pengertian Konsep Diri ... 10

2.1.2 Pembentukan Konsep Diri ... 11

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 12

2.2 Teori Pembelajaran Kewirausahaan ... 13

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kewirausahaan ... 13

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Kewirausahaan ... 14

2.3 Teori Lingkungan Keluarga ... 15

2.3.1 Pengertian Lingkungan Keluarga ... 15

2.3.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesuksesan ... 16

2.4 Teori Minat Berwirausaha ... 17

2.4.1 Pengertian Minat Berwirausaha ... 17

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 18

2.5 Kerangka Konseptual ... 21

2.6 Hipotesis ... 22

2.7 Penelitian Terdahulu ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Batasan Operasional ... 28

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 27

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 30

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.6.1 Populasi ... 30


(7)

vi

3.7 Jenis Data ... 31

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 32

3.10 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ... 39

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 40

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 41

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 42

4.3 Analisis Deskriptif... 43

4.3.1 Karakteristik Responden ... 43

4.3.1.1 Karakteristik Resp. berdasarkan Nama dan Nim ... 44

4.3.1.2 Karakterisitk Resp. berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.3.1.3 Tinggal Dengan Orang Tua ... 47

4.3.1.4 Pekerjaan Orang Tua ... 48

4.3.1.5 Nilai Mata Kuliah Kewirausahaan ... 48

4.3.1.6 Apakah Anda sedang Berwirausaha saat ini ... 49

4.3.2 Deskriptif Variabel ... 50

4.3.2.1 Pengaruh Konsep Diri ... 50

4.3.2.2 Pembelajaran Kewirausahaan ... 53

4.3.2.3 Lingkungan Keluarga ... 56

4.3.2.4 Minat Berwirausaha ... 59

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63

4.4.1 Uji Normalitas ... 63

4.4.1.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram ... 63

4.4.1.2 Hasil Uji Normalitas Normal P-Plot ... 64

4.4.1.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov ... 65

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 65

4.4.3 Uji Heteroskedostisitas ... 66

4.4.3.1 Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot ... 67

4.4.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser ... 67

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 68

4.5.1 Koefisien Determinasi ... 70

4.5.2 Uji Signifikan Simultan ... 71

4.5.3 Uji Signifikan Parsial ... 73

4.6 Pembahasan ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM tahun 2008-2012 ... 1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel... 29

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 30

Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pernyataan ... 41

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 42

Tabel 4.3 Karakteristik Resp.Berdasarkan Nama dan Nim ... 44

Tabel 4.4 Karakteristik Resp.Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.5 Karakteristik Resp.Berdasarkan tinggal dengan Orang Tua ... 48

Tabel 4.6 Karakteristik Resp.Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 48

Tabel 4.7 Karakteristik Resp.Berdasarkan Nilai M.Kul.KWH ... 49

Tabel 4.8 Karakteristik Resp.Berdasarkan anda sedang Berwirausaha saat ini ... 49

Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Resp.terhadap Pengaruh Konsep Diri... 50

Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Resp.terhadap Pembelajaran Kewirausahaan ... 53

Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Resp.terhadap Ling.Keluarga ... 56

Tabel 4.12 Distribusi Tanggapan Resp terhadap Minat Berwirausaha ... 59

Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov ... 65

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas... 66

Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas ... 68

Tabel 4.16 Analisis Regresi Linear Berganda... 69

Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi ... 71

Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan ... 72


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 21

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram... 63

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-Plot ... 64


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 94

Lampiran 2 ... 100

Lampiran 3 ... 102


(11)

i ABSTRAK

PENGARUH KONSEP DIRI, PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PRODI MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS USU TAHUN 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Sumatera Utara Prodi Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2011 yang berjumlah 310 orang. Apabila populasi lebih dari 100, maka jumlah sampel dapat diambil dengan menggunakan rumus slovin,sehingga didapatkan sampel sebanyak 76 responden. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan nilai signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tshun 2011. Secara parsial pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.

Kata Kunci : Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Minat Berwirausaha


(12)

ii

ABSTRACT

THE EFFECT OF SELF CONCEPT, ENTREPRENEURSHIP LEARNING AND FAMILY ENVIRONMENTAL ON INTEREST ENTREPRENEURSHIP

TO MANAGEMENT STUDENT IN FACULTY OF ECONOMY AND BUSINESS USU 2011

This research aims to determined the effect of self concept, entrepreneurship learning and family

environment on interest entrepreneurship to management student in Faculty of Economy and Business USU 2011. The type of this research is associative. The population in this study were all students at the University of North Sumatra Prodi Economics and Management Faculty of Economics and Business in 2011, amounting to 310 people. If the population of more than 100, then the number of samples can be taken by using the formula slovin, so we get a sample of 76 respondents. The hypothesis is tested using multiple regression analysis with value of significance by 5%. This research shows that self concept, entrepreneurship learning and family environmental simultanesously have positive and significant effect on interest entrpreneurship to management student in Faculty of Economy and Business USU 2011. Partially, self concept, entrepreneurship learning and family environmental have positive and significant effect on interest entrepreneurship to management study in Faculty of Economy and Business USU 2011.

Keywords : Self Concept. Entrepreneurship Learning, Family Environmental, Interest Entrepreneurship


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia membentuk kebijakan ekonomi kreatif pada masyarakat.

Ekonomi kreatif yang dibentuk oleh pemerintah dimaksudkan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Menurut data BPS pada tahun 2008-2012 terjadi peningkatan kegiatan UMKM setiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia mengalami pertumbuhan yang tidak stabil. Data nya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 1.1

Pertumbuhan UMKM di Indonesia

No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah

UMKM (Unit)

514096122 52764603 53823732 55206444 565345 92 2 Pertumbuhan

Jumlah UMKM (%)

2.52 2.64 2.01 2.57 2.41

3 Jumlah Tenaga Kerja UMKM (Orang)

94024278 96211332 99401775 10172245 8

107657 509 Sumber :


(14)

2 Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian sebuah negara, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Seseorang yang mempunyai kemauan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan lagi, bahkan dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain. Tetapi hanya sedikit yang berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan karena berharap menjadi karyawan, pegawai, buruh atau menjual tenaganya begitu saja sekedar mengharapkan imbalan jasa. Hal ini disebabkan jumlah tenaga kerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia. Banyak lulusan perguruan tinggi tidak bekerja karena lebih memilih menjadi pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator).

Job seeker merupakan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran berpendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan juga karena sistem pembelajaran yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini lebih terfokus kepada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan sebagai lulusan yang siap bekerja dengan menciptakan pekerjaan. Mahasiswa cenderung berpikir bagaimana nantinya bisa diterima bekerja sesuai dengan gelar kesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai. Lebih baik menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya. Selain harus memiliki keyakinan, rasa percaya diri, sifat prestatif dan mandiri yang kuat seorang wirausaha harus memiliki minat pada usaha yang ingin ditekuninya.


(15)

3 Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausaha-usahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana,2001:57). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing dan agar ke depannya bisa bekerja mandiri dan membuka lapangan kerja sendiri.

Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang-peluang bisnis. Misalnya mengetahui ketrampilan diri sendiri dan mengikuti trend saat ini yang menjadi peluang bisnis. Mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Untuk menumbuhkembangkan jiwa dan minat kewirausahaan serta meningkatkan aktivitas kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih menjadi pencipta lapangan kerja dari pada pencari kerja maka diperlukan suatu usaha nyata. Berbagai kebijakan dan program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan menciptakan pekerjaan.

Program Magang Kewirausahaan (MKU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Kuliah Kewirausahaan (KWU), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di dunia kerja, dan hasil-hasil karya inovasi mahasiswa melaluin PKM potensial untuk ditindaklanjuti secara komersial menjadi sebuah perkembangan bisnis berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEK).


(16)

4 Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 2011:30). Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik studi, kerja dan kegiatan-kegiatan lain. Minat pada suatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian terhadap bidang tertentu. Seorang wirausaha tidak akan cepat puas akan hasil yang dicapai akan tetapi selalu mencari cara dan kombinasi baru serta produksi baru sehingga tercapai perluasan usahanya. Hal ini berarti individu yang mempunyai minat berwirausaha harus memiliki sikap bertanggung jawab dengan memperhitungkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Minat berwirausaha akan menarik individu terhadap suatu usaha dimana usaha tersebut dirasakan dapat memberikan sesuatu yang berguna, bermanfaat dan sangat penting bagi kehidupan dirinya sehingga menimbulkan suatu dorongan atau keinginan untuk mendapatkannya.

Dalam menumbuhkan minat seseorang dalam berwirausaha yang perlu diperhatikan adalah masalah konsep diri sebagai faktor pribadi. Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan adalah memiliki kemampuan kreatif dan inovatif seperti menciptakan produk dan jasa yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran, penuh percaya diri seperti yakin bahwa produk dan jasa yang ditawarkan memiliki kelebihan dibanding yang lain, memiliki inisiatif seperti berani mengambil tindakan sendiri tanpa ada pengaruh dari orang lain, aktif, memiliki motivasi berprestasi seperti dorongan untuk menjadi lebih baik atau sukses, memiliki jiwa kepemimpinan, berani mengambil resiko, penuh perhitungan, dan masih banyak cirri


(17)

5 khas lain yang bergantung dari sudut pandang dan konteks penerapannya (Suryana, 2006: 3)

Konsep diri merupakan faktor yang menentukan antarpribadi, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan kosnep dirinya. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan melainkan berkembang dari pengalaman yang terus-menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat dini kehidupan anak yang menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari (Agustiani, 2009: 138). Calon wirausaha penting untuk mengenali kepribadian dan kompetensi diri sendiri, karena ketika berhasil mengenali dirinya ia akan menemui kebenaran tentang dirinya. Pada saat dirinya yakin mempunyai kemampuan yang dapat dikembangkan maka ia dapat melakukan usaha sendiri tanpa harus mengandalkan orang lain.

Faktor yang mempengaruhi atau mendukung minat berwirausaha juga dapat berasal dari perguruan tinggi itu sendiri. Perguruan tinggi membekali pengetahuan tentang pembelajaran kewirausahaan dan dapat membuat mahasiswa belajar lebih awal tentang wirausaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir (Hendro,2011:5). Dengan mempelajari kewirausahaan mahasiswa


(18)

6 diharapkan agar mampu mengembangkan ide-ide kreatif yang memikirkan tentang pola pikir pencipta lapangan kerja. Pembelajaran kewirausahaan bisa dilihat pada nilai mata kuliah kewirausahaan. Karena dengan melihat nilai mata kuliah kewirausahaan ini lah yang mampu menunjukkan seberapa besar keinginan dan minat mahasiswa dalam kewirausahaan sehingga diharapkan mahasiswa bisa terjun langsung dalam kegiatan berwirausaha.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan keluarga. Hal ini karena orang tua juga berperan penting dalam pertumbuhan sang anak tentang masa depan sang anak. Dengan cara mempengaruhi minat sang anak terhadap pekerjaan di masa yang akan datang termasuk di dalam hal berwirausaha. Peran orangtua sebagai pendorong anak dalam berwirausaha misalnya dengan memberikan kepercayaan kepada anak untuk ikut berpartisipasi dalam usaha keluarga, pemberian modal untuk membuka usaha dan sebagainya.

Kondisi orang tua di dalam lingkungan keluarga dapat dijadikan pembimbing untuk mengembangkan minat sang anak di dalam suatu pekerjaan. Di dalam sebuah keluarga orang tua membimbing dan mengarahkan sang anak untuk mencapai tujuannya dalam berwirausaha. Minat menjadi seorang wirausaha harus didukung dengan konsep diri yaitu mahasiswa harus mengenali dirinya dengan pembelajaran kewirausahaan yang sudah dipelajarinya dan juga dari lingkungan keluarga.

Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu perguruan tinggi yang membekali keahlian dan kompetensi yang tinggi terhadap mahasiswa. Mahasiswa


(19)

7 dibekali dengan pengetahuan yang tinggi, keterampilan yang khusus serta teknologi yang canggih yang dapat dijadikan modal menjadi wirausaha.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. “Apakah konsep diri berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011?”

2. “Apakah pembelajaran kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011?”

3. “Apakah lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011?”

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.


(20)

8 2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa. Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mengetahui pengaruh antara konsep diri, pembelajaran mata kuliah, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis khususnya dalam bidang manajemen usaha kecil serta memberikan suatu pembelajaran yang lebih mengenai konsep diri, pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, dan lingkungan keluarga.


(21)

9 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang sehingga hasilnya menjadi lebih baik.


(22)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri

2.1.1 Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen,2000). Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri sehingga terdapat beberapa pengertian.

Menurut Burns (dalam Erawati,2011) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari yang dipikirkan orang lain mengenai diri kita.Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu.

Menurut Hurlock (dalam Nia, 2011) pengertian tentang konsep diri sebagai konsep seseorang tentang dirinya. Konsep ini merupakan bayangan cermin yang ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan reaksi orang lain terhadap dirinya.

Menurut Brooks yang dikutip oleh Rakhmad (2012:125) menyatakan konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain.


(23)

11 Penulis dapat menyimpulkan berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang tentang diri kita sendiri yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya

2.1.2 Pembentukan Konsep Diri

Konsep diri yang dimiliki seseorang terbentuk dalam suatu proses yang cukup lama, membutuhkan pengalaman untuk mengatasi berbagai kemungkinan, mengalami proses pematangan sikap, penemuan falsafah dan rencana hidup yang mantap. Hal ini sesuatu yang dikemukakan Sobur (2003:510) yang menyebutkan : “Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama dan pembentukan ini tidak dapat diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri”

Menurut Setyobroto (2005:143) konsep diri terbentuk apabila individu memiliki :

1. Persepsi diri dan citra diri yang positif konstruktif

2. Pandangan yang menyeluruh tentang dirinya, baik kemampuan dalam berwirausaha dan kelemahan fisik nya dalam berwirausaha

3. Ketahanan menghadapi berbagai kemungkinan, baik ancaman, hambatan, dan kegagalan


(24)

12 2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Stuart dan Sudeen (2000) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri terdiri dari :

1. Teori perkembangan

Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.

2. Orang yang terpenting atau yang terdekat

Konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

3. Persepsi diri sendiri

Persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang


(25)

13 kritikal dan dasar dari perilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

2.2 Teori Pembelajaran Kewirausahaan 2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kewirausahaan

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan mahasiswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreativitas akan membuat mahasiswa lebih mudah mencapai target belajar.

Menurut Zimmerer (2010: 36) kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Pendapat yang sama dari Suryana (2003:2), bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) adalah merupakan suatu kemampuan kreatif dan inovasi dalam menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai tambah untuk di pasarkan melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda.


(26)

14 Cara-cara baru yang berbeda seperti pengembangan teknologi, penemuan pengetahuan ilmiah, perbaikan produk barang dan jasa yang ada dan menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efesien. Jadi pembelajaran kewirausahaan itu adalah proses belajar untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang digunakan sebagai modal untuk memulai suatu usaha yang baru.

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Kewirausahaan

Pemberian pembelajaran kewirausahaan memiliki tujuan agar dapat: 1. Menumbuhkan motivasi berusaha di kalangan mahasiswa

2. Membangun sikap mental wirausaha yakni percaya diri, sadar akan jati dirinya bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dengan perhitungan, berperilaku pemimpin dan memiliki visi ke depan, tanggap terhadap saran dan kritik, memiliki kemampuan empati dan keterampilan sosial

3. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan para mahasiswa khususnya sense of business

4. Menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi

5. Menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 6. Membangun jejaring bisnis antarpelaku bisnis, khususnya antara wirausaha pemula dan pengusaha yang sudah mapan


(27)

15 2.3 Teori Lingkungan Keluarga

2.3.1 Pengertian Lingkungan Keluarga

Lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Keluarga terdiri dari kepala keluarga (ayah, ibu, anak-anak). Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga akan terjadi interaksi sosial ketika seorang anak pertama-tama belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerja sama, saling membantu. Di lingkungan keluarga anak belajar memegang peranan sebagai makhluk sosial yang mempunyai norma-norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain (Yusuf, 2012:23).

Ciri-ciri suatu keluarga menurut Maciever dan Page yang dikutip oleh Soelaeman (2004:9) adalah sebagai berikut :

1. Adanya hubungan berpasangan antara kedua jenis (pria dan wanita) 2. Dikukuhkan oleh suatu pernikahan

3. Ada pengakuan terhadap keturunan (anak) yang dilahirkan dalam rangka hubungan tersebut

4. Adanya kehidupan ekonomis yang dilakukan bersama 5. Diselenggarakan kehidupan berumah tangga


(28)

16 2.3.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesuksesan

Sobur (2003:248-249) menyatakan bahwa faktor keluarga sebagai penentu keberhasilan seseorang. Hal ini terdiri dari :

1. Kondisi Ekonomi Keluarga

Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan kehidupan keluarga. Faktor kekurangan ekonomi menyebabkan suasana rumah menjadi muram sehingga anak kehilangan gairah untuk belajar. Namun faktor kesulitan ini bisa juga malah menjadi pendorong bagi anak untuk berhasil karena di keluarga memiliki andil yang besar dalam membentuk sebuah karakter sang anak. Kadangkala keadaan ekonomi yang berlebihan menyebabkan orang tua menjadi kurang perhatian terhadap belajar anak karena merasa telah memenuhi semua kebutuhan anak sehingga anak malas belajar mandiri sehingga cenderung menganggap ”santai” masa depannya termasuk dalam hal masalah karir.

2. Hubungan emosional orang tua dan anak

Hubungan emosional antara orang tua dan anak juga berpengaruh dalam keberhasilan anak. Di dalam keluarga norma-norma dan nilai-nilai dalam berinteraksi dengan orang lain seharusnya sudah dikenalkan sejak dini. Sebaiknya orang tua menciptakan hubungan yang harmonis dengan anak. Hubungan orang tua dan anak jangan acuh tak acuh karena akan menyebabkan anak menjadi frustasi. Orang tua terlalu keras akan menyebabkan hubungan orang tua akan menjadi “jauh”. Atau hubungan yang terlalu dekat antara anak dan orang tua kan mengakibatkan anak selalu “bergantung”.


(29)

17 3. Cara mendidik orang tua

Ada keluarga yang mendidik anaknya secara diktator, ada yang demokratis yang menerima semua pendapat anggota keluarga, tetapi ada juga keluarga yang acuh tak acuh dengan pendapat setiap anggota keluarga. Cara orang tua dalam mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap cara belajar dan hasil belajar yang diperoleh seseorang.

2.4 Teori Minat Berwirausaha 2.4.1 Pengertian Minat Berwirausaha

Pengertian minat bewirausaha menurut Yanto dalam Christers (2010) adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Sedangkan, Santoso (2013) mendefinisikan minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya. Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik studi, kerja dan kegiatan-kegiatan lain. Minat pada suatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian terhadap bidang tertentu.

Penelitian Subandono (2007: 18) terhadap minat wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. Minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah bidang usaha.


(30)

18 Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Adapun menurut pendapat Schumpeter mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.

Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud dengan minat wirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras dengan adanya pemusatan perhatian untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya. Minat wirausaha tersebut tidak hanya keinginan dari dalam diri saja tetapi harus melihat ke depan dalam potensi mendirikan usaha.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut Hantoro (2005) minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti:

1. Faktor Intrinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri.


(31)

19 1. Pendapatan

Penghasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.

2. Harga Diri

Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari ketergantungannya terhadap orang lain.

3. Perasaan Senang

Perasaan adalah suatu keadaan hati atau peristiwa kejiwaan seseorang, baik perasaan senang atau tidak senang. Perasaan erat hubungannya dengan pribadi seseorang, maka tanggapan perasaan senang berwiraswasta akan memunculkan minat berwiraswasta.

2. Faktor Ekstrinsik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar.

1. Lingkungan Keluarga

Kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentuknya kepribadian. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap


(32)

20 dan aktivitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Lingkungan Masyarakat

Merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga baik di kawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya seseorang yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau sering bergaul dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika.

3. Peluang

Merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan apa yang dinginkannya atau menjadi harapannya.

4. Pendidikan dan pengetahuan

Di dapat selama masa kuliah dan merupakan modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat selama di perkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek (Adi,2002).

2.5 Kerangka Konseptual

Minat berwirausaha muncul apabila seorang berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Menurut Soedjono dalam Suryana (2003:39) bahwa perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal terdiri dari kemampuan afektif dan kemampuan kognitif. Kemampuan afektif yaitu konsep diri. Konsep diri adalah pandangan yang menyeluruh tentang diri kita baik kemampuan dan kelemahan fisik, ketahanan dalam


(33)

21 menghadapi berbagai kemungkinan baik ancaman, hambatan dan kegagalan menurut Calhoun dan Acocella (2010). Potret diri ini memiliki tiga dimensi yaitu pengetahuan, harapan, dan penilaian tentang diri sendiri. Sedangkan kemampuan kognitif yaitu pengetahuan mengenai kewirausahaan melalui pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh dosen.

Faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertama diterima oleh seorang anak karena dari keluarga lah kita mendapatkan bimbingan dan didikan dan dikatakan lingkungan yang terutama karena sebagian besar dari kehidupan anak-anak ada di dalam keluarga sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.

Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka konseptual dapat dilihat sebagai berikut:


(34)

22 GAMBAR 2.1

KERANGKA KONSEPTUAL

Sumber: Suryana (2003:39) Sumber: Suryana (2003:39) 2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diberikan, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga berpengaruh Signifikan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011”.

2.7 Penelitian Terdahulu

Setianingsih (2010) melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Mata Kuliah Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jamber)”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi mata kuliah kewirausahaan yang dijelaskan melalui variabel

Konsep Diri (X1)

Minat

Berwirausaha (Y) Pembelajaran

Kewirausahaan (X2)

Lingkungan Keluarga (X3)


(35)

23 pemahaman ((X1) dan penerapan ((X2) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berwirausaha (Y).

Sumarno (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri, Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Konsep Diri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Batang Tahun Ajaran 2011/2012”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prestasi praktik kerja industri,prestasi mata pelajaran kewirausahaan,konsep diri memiliki pengaruh positif terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Batang Tahun ajaran 2011/2012.

Suranto (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Tingkat Pendidikan Lingkungan Keluarga dan Pengalaman Kerja terhadap Berwirausaha (studi kasus di Yayasan Persatuan Persaudaraan Putra Solo Sumatera Utara di Medan)”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pendidikan, lingkungan keluarga, dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap berwirausaha pada YPPPSU.

Yanti (2014) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja.

Diyanti (2013) melalukan penelitian dengan judul “Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK GEMA 45 Surabaya”. Kesimpulan dari penelitian ini


(36)

24 adalah terdapat pengaruh positif antara hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.

TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Setianingsih (2010) Implementasi mata kuliah Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pascasarjana Univeristas Jember

Pemahaman (X1) , Penerapan (X2),

Minat Berwirausaha (Y) Analisa Regresi Berganda Implementasi mata kuliah kewirausahaan terhadap mata kuliah kewirausahaan yang dijelaskan melalui variabel pemahaman dan penerapan terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berwirausaha. Suranto (2011) Analisis Faktor Tingkat Pendidikan Lingkungan Keluarga dan Pengalaman Kerja terhadap Berwirausaha pada YPPPSU Tingkat Pendidikan Lingkungan Keluarga (X1),

Pengalaman Kerja (X2) , Berwirausaha (Y) Analisa Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pendidikan, lingkungan keluarga, dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan


(37)

25 terhadap berwirausaha pada YPPPSU. Sumarno (2012) Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri, Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Konsep Diri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII

SMK Negeri 1 Kandeman Batang Tahun Ajaran 2011/2012 Prestasi Praktik Kerja Industri

(X3) , Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan (X2) , Konsep Diri

(X3) , Minat Berwirausaha (Y) Analisis Deskriptif Variabel Prestasi praktik kerja industry, prestasi mata kuliah kewirausahaan dan konsep diri memiliki

pengaruh positif terhadap minat berwirausaha

siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Batang Tahun ajaran 2011/2012 Diyanti (2013) Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK GEMA 45 Surabaya Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan

(X1) , Lingkungan Keluarga (X2) ,

Minat Berwirausaha (Y) Analisa Regresi Berganda Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Yanti (2014) Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1

Lingkungan Keluarga (X), Minat Berwirausaha (Y) Analisa Regresi Berganda Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1


(38)

26

Singaraja. Singaraja.

Sumber : Setianingsih(2010), Suranto(2011), Surmono(2012), Diyanti(2013), Yanti(2014).


(39)

27 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2004:11) merupakan “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa prodi manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan 2015. Waktu penelitian ini mulai dari bulan Desember 2014 hingga Maret 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel independen (X) terdiri dari: pengaruh konsep diri (X1) , pembelajaran kewiraushaan (X2) dan lingkungan keluarga (X3)

2. Variabel dependen (Y) adalah minat berwirausaha (Y). 3.4 Operasionalisasi Variabel


(40)

28 Merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Di dalam konsep diri terkandung di dalamnya mengenai pandangan tentang kondisi fisik, psikologis dan sikap.

2. Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

Pembelajaran merupakan proses mengenai bagaimana cara seseorang agar bisa mencapai suatu prestasi. Pembelajaran kewirausahaan bisa dilihat pada nilai mata kuliah kewirausahaan sehingga mampu menunjukkan seberapa besar keinginan dan minat mahasiswa dalam kewirausahaan.

3. Lingkungan Keluarga (X3)

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.

4. Minat Berwirausaha(Y)

Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang mengandung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang.


(41)

29 Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran

Konsep diri (X1)

Konsep diri adalah hal-hal yang

berkaitan dengan ide, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang pandangan dirinya sendiri. a.Gambaran diri b.Cita-cita dan ide seseorang

c.Tujuan hidup seseorang

d.Persepsi orang lain tentang diri sendiri.

Likert

Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

Pembelajaran kewirausahaan adalah proses belajar untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang digunakan sebagai modal untuk memulai suatu usaha yang baru.

a.Menumbuhkan motivasi

b.Membangun sikap percaya diri, kreatif, dan inovatif c.Meningkatkan ketrampilan d.Menumbuhkan wirausaha yang berpendidikan tinggi Likert Lingkungan

Keluarga (X3)

Keluarga adalah kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial.

a.Cara orang tua mendidik b.Relasi antara anggota keluarga c.Keadaan ekonomi keluarga d.Pekerjaan orangtua (keluarga) Likert Minat Berwirausaha (Y) Minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian a.Berminat b.Tidak berminat Dummy


(42)

30

mengorganisir dan mengembangkan usaha tersebut.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Tujuannya untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2008:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008:86) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi


(43)

31 Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Sumatera Utara Prodi Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2011 yang berjumlah 310 orang (

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu populasi yang diambil dari sebagian objek penelitian. Apabila populasi lebih dari 100, maka jumlah sampel dapat diambil dengan menggunakan rumus slovin (Umar 2008:78) sebagai berikut:

n = � 1+Ne2

Dimana :

n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Taraf kesalahan (10%) Maka jumlah diperoleh adalah: n = 310

1+310(0,1)2

= 75,6 digenapkan menjadi 76 responden 3.7 Jenis Data


(44)

32 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire).

2. Data sekunder, yaitu data diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2007 : 238).

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuncoro, 2009 : 310).


(45)

33 Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Program SPSS. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis 1. Metode Analisis Deskriptif

Menurut Nazir (1998:63) dalam buku Metode Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.


(46)

34 Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y =a + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + e

Keterangan :

Y = Minat Berwirausaha A = Konstanta

X1 = Konsep Diri

X2 = Pembelajaran Kewirausahaan X3 = Lingkungan Keluarga

ß1,2,3 =Koefisien Regresi Berganda

e = Kesalahan Pengganggu (standard error) 3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100). 2. Uji Heteroskedastisitas


(47)

35 Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila suatu model regresi terdapat kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastitas atau tidak heterokedastitas.

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji scatterplot. Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Hipotesis yang diajukan:

H0 : Model regresi tidak ada heteroskedastisitas.

HA : Model regresi terdapat heteroskedastisitas.

Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.


(48)

36 3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177-178).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007 : 32) yaitu:

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3.10.3 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji signifikan simultan yaitu uji secara bersama-sama untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga (X1, X2, X3) sebagai variabel bebas terhadap Minat berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.


(49)

37 H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftablepada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung > Ftablepada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji signifikan parsial yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh konsep diri (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2), lingkungan keluarga (X3) sebagai variabel bebas terhadap minat berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttablepada α = 5% H0 ditolak jika thitung > ttablepada α = 5%


(50)

38 1. Koefisien Determinan (R2)

Signifikan variabel diperoleh dengan mencari koefisien determinan (R2). Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu pengaruh konsep diri (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2), lingkungan keluarga (X3) terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha (Y). Nilai R2 akan berkisar antara 0 sampai 1, jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati nilai 1 (satu), maka hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nilai 0 (nol), maka hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.


(51)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959. Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961 USU membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi USU.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan 20155. Pada tahun 2014 Fakultas Ekonomi berganti nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Fakultas ini memiliki visi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

2. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik.


(52)

40 3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Program D3 : Keuangan, Akuntansi, Kesekretariatan.

2. Program S1 : Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen. 3. Program S2 : Ilmu Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan.

4. Program S3 : Ilmu Manajemen, Ilmu Akuntansi, Ilmu Ekonomi Pembangunan. 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 orang mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Akuntansi tahun 2011. Jumlah 30 responden diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.


(53)

41 4.2.1 Hasil Uji Validitas

Pada pra survey, kuesioner yang berisi 30 pernyataan yang menyangkut tentang pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Validitas Tiap Butir Pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

VAR00001 59.20 600.097 .818 .980 Valid

VAR00002 59.23 589.357 .810 .980 Valid

VAR00003 58.80 585.614 .759 .980 Valid

VAR00004 59.13 585.982 .798 .980 Valid

VAR00005 59.23 584.047 .836 .980 Valid

VAR00006 59.13 577.292 .847 .979 Valid

VAR00007 58.97 576.447 .825 .980 Valid

VAR00008 59.20 594.924 .737 .980 Valid

VAR00009 59.53 589.223 .725 .980 Valid

VAR00010 59.57 580.530 .862 .979 Valid

VAR00011 58.77 581.771 .858 .979 Valid

VAR00012 58.97 584.033 .769 .980 Valid

VAR00013 58.90 583.266 .723 .980 Valid

VAR00014 59.13 589.154 .735 .980 Valid


(54)

42

VAR00016 59.60 578.731 .865 .979 Valid

VAR00017 59.53 575.637 .890 .979 Valid

VAR00018 59.47 576.533 .792 .980 Valid

VAR00019 59.20 600.097 .818 .980 Valid

VAR00020 59.20 594.924 .737 .980 Valid

VAR00021 58.97 584.033 .769 .980 Valid

VAR00022 59.10 577.610 .750 .980 Valid

VAR00023 58.70 592.217 .706 .980 Valid

VAR00024 59.17 583.730 .801 .980 Valid

VAR00025 59.13 586.257 .793 .980 Valid

VAR00026 59.20 582.855 .850 .979 Valid

VAR00027 59.07 589.375 .828 .980 Valid

VAR00028 59.30 578.148 .827 .980 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai corrected item total correlation untuk seluruh butir pernyataan > 0,60.

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.980 28


(55)

43 Berdasarkan Tabel 4.2 Reliable Statistics, Cronbach’s Alpha = 0,980 dengan jumlah pernyataan 28 butir, menunjukan bahwa pernyataan ini reliable dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,980 > 0,6 sehingga instrument yang dalam penelitian tersebut dapat dinyatakan telah reliable dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.

4.3 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1, 7 butir untuk variabel X2, 7 butir untuk variabel X3 dan 7 butir untuk variabel Y. Jadi total seluruh pernyataan adalah 28 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Pengaruh Konsep Diri (X1), Pembelajaran Kewirausahaan (X2), dan Lingkungan Keluarga (X3) terhadap Minat Berwirausaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011. 4.3.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari nama, NIM, jenis kelamin, tinggal dengan orang tua, pekerjaan orang tua, nilai mata kuliah kewirausahaan dan apakah sedang berwirausaha saat ini.


(56)

44 4.3.1.1Karakteristik Responden Berdasarkan Nama dan NIM

Pada karakteristik responden diambil berdasarkan nama dan nim. Jumlah responden sebanyak 76 orang. Daftar nama dan nim dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Nama & NIM

No Kategori

Nama NIM

1 Dessy Natasya Tobing 110502111

2 Dian Indah Lestari 110502069

3 Tri Febri Hardianti 110502068

4 Fetisya Chaesara Nst 110502226

5 Nadela Febriana 110502230

6 Agustino S 110502093

7 Cherry 110502142

8 Lumongga Batubara 110502237

9 Rizka Muharrani Nst 110502228

10 Septiany Ginting 110502282

11 Elfaida 110502116

12 Yessi G Tarigan 110502261

13 Aditya N Siregar 110502076

14 Muhammad Irvan Lubis 110502155

15 Harsya Son Gusmanda 110502253

16 Uli Syahril Ritonga 110502267

17 Mulya 110502223

18 Muhammad Fadhli Lubis 110502317


(57)

45

20 Nurmalini Rahmi 110502298

21 Tifanny Karmelia 110502085

22 Berliyanta Ginting 110502242

23 Vivi Widyanti 110502090

24 Dian Theresa 110502248

25 Kevin Sitorus 110502239

26 Ratih 110502013

27 Hafiz 110502053

28 M.Arief Hendarto 110502213

29 Lydia Adriany 110502179

30 Kevin Aris Sembiring 110502124

31 Steven 110502082

32 William Hutasoit 110502112

33 Idon Tarigan 110502109

34 Khairun Nisa PSB 110502088

35 Ivo Sitanggang 110502127

36 Ayu Novita 110502129

37 Rika Uly Pangabean 110502098

38 Lidya Margaretha S 110502117

39 Kastiani Purba 110502216

40 Vido Hawari 110502268

41 Ledy Leviza 110502234

42 Margareth Girsang 110502152

43 Evo Kharisma 110502162

44 Rohana Dame 110502135

45 Rezki Hidayah 110502003


(58)

46

47 Adelina 110502279

48 Fredy Hutasoit 110502231

49 Aneka Putri Lubis 110502149

50 Hansen 110502221

51 Fadiyah 110502210

52 Hilman Tanjung 110502134

53 Reza Desda A.S 110502253

54 Dedi Setiawan 110502224

55 Riska Valentina 110502285

56 Indah Lestari 110502293

57 Dara Juwita 110502011

58 Ruth Grace 110502108

59 Shelly Tifanny 110502241

60 Agnes Gracia 110502141

61 Fadlan Ramadhan 110502269

62 Siti Maryam 110502291

63 Elsa Tambunan 110502150

64 Ridho Prayogo P 110502236

65 Subhan Tambunan 110502255

66 Sinta M Tampubolon 110502140

67 Renard Kaban 110502220

68 Cindy Pebrina 110502247

69 Boby Wandayana Rambe 110502004

70 Althea Brahmana 110502017

71 Erni Megawati 110502205

72 Daud Situmorang 110502264


(59)

47

74 Septiyana Agnes 110502212

75 Tifanny Karmelia 110502185

76 Yaumil Mega Putri 110502265

TOTAL 76

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.3.1.2Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Mayoritas responden berjenis kelamin wanita dengan persentasi 59,21% atau berjumlah 45 orang, dan 31 responden berjenis kelamin pria dengan persentasi 40,78%. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 Pria 31 40,78

2 Wanita 45 59,21

Total 76

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) 4.3.1.3Tinggal dengan Orang Tua

Mayoritas responden yang tinggal dengan orang tua lebih banyak dengan presentasi 71,05% dibanding dengan yang tidak tinggal dengan orang tua yang dengan presentasi 28,94%. Karakteristik responden berdasarkan tinggal dengan orang tua atau tidak bisa dilihat pada Tabel 4.5 berikut.


(60)

48

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan yang tinggal dengan Orang Tua

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 Ya 54 71,05

2 Tidak 22 28,94

Total 76

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 4.3.1.4Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan mayoritas orang tau responden merupakan Wirausaha dengan presentasi 36,84%, sisanya Pegawai Negeri 31,57%, Pegawai Swasta 19,73% dan lain-lain 11,84%. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua bisa dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 Pegawai Negeri 24 31,57

2 Pegawai Swasta 15 19,73

3 Wirausaha 28 36,84

4 Dll 9 11,84

Total 76

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.3.1.5Nilai Mata Kuliah Kewirausahaan

Nilai mata kuliah kewirausahaan responden mayoritas mendapat nilai A dengan presentasi 52,63%, sisanya nilai B+ sebesar 38,15%, nilai B


(61)

49 sebesar 7,89%, dan nilai C+ sebesar 1,31%. Karakteristik responden berdasarkan nilai mata kuliah kewirausahaan bisa dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Mata Kuliah Kewirausahaan

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 A 40 52,63

2 B+ 29 38,15

3 B 6 7,89

4 C+ 1 1,31

5 C - -

6 D - -

TOTAL 76

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.3.1.6Apakah Anda sedang Berwirausaha saat ini?

Mayoritas responden pada saat ini tidak sedang berwirausaha yang ditunjukkan dengan persentasi 72,36% dibanding dengan responden yang sedang berwirausaha saat ini yang ditunjukkan dengan persentasi 27,63%. Karakteristik responden berdasarkan apakah sedang berwirausaha saat ini bisa dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Anda sedang Berwirausaha Saat ini

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 Ya 21 27,63

2 Tidak 55 72,36


(62)

50 4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga pada mahasiswa prodi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis USU tahun 2011, dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3 Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 4.3.2.1 Pengaruh Konsep Diri (X1)

Tanggapan responden mengenai konsep diri (X1): Tabel 4.9

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pengaruh Konsep Diri

Item Pernyataan

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,31 5 6,57 20 26,31 40 52,63 10 13,15 76 100

2 4 5,26 5 6,57 18 23,68 26 34,21 23 30,26 76 100

3 4 5,26 3 3,94 13 17,10 43 56,57 13 17,10 76 100

4 7 9,21 2 2,63 17 22,36 37 48,68 13 17,10 76 100

5 7 9,21 2 2,63 12 15,78 30 39,47 25 32,89 76 100

6 4 5,26 0 0,0 10 13,15 42 55,26 20 26,31 76 100

7 6 7,89 3 3,94 2 2,63 25 32,89 40 52,63 76 100


(63)

51 1. Pada pernyataan “Anda dapat melihat kemampuan anda secara menyeluruh ”, dapat digambarkan bahwa ada 40 orang atau 52,63 responden menyatakan setuju, 20 orang atau 26,31% responden menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 13,15 responden menyatakan sangat setuju, 5 orang atau 6,57% responden menyatakan tidak setuju, dan 1 orang atau 1,31% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden bisa memahami dan membuat usaha dengan melihat peluang-peluang dan kemampuan diri yang ada.

2. Pada pernyataan “Anda berani melakukan sesuatu yang baru”, dapat digambarkan bahwa ada 26 orang atau 34,21% responden menyatakan setuju, 23 orang atau 30,26% responden menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 23,68% responden kurang setuju, 5 orang atau 6,57% responden menyatakan tidak setuju, dan 4 orang atau 5,26% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berani bertindak dalam mengambil sesuatu hal yang baru untuk mencapai tujuan usaha.

3. Pada pernyataan “Anda berani melakukan sesuatu yang berbeda”, dapat digambarkan bahwa ada 43 orang atau 56,57% responden menyatakan setuju, 13 orang atau 17,10% responden menyatakan sangat setuju dan kurang setuju, 4 orang atau 5,26% responden menyatakan sangat tidak setuju dan 3 orang atau 3,94% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar reponden masih berani mencoba sesuatu yang tidak seperti biasanya dalam menjalankan suatu usaha dalam mencapai tujuan usaha.


(64)

52 4. Pada pernyataan “Anda berani berusaha meskipun anda gagal”, dapat digambarkan bahwa ada 37 orang atau 48,68% responden menyatakan setuju, 17 orang atau 22,36% responden menyatakan kurang setuju, 13 orang atau 17,10% responden menyatakan sangat setuju, 7 orang atau 9,21% responden menyatakan sangat tidak setuju dan 2 orang atau 2,63% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan responden mempunyai sifat yang tidak putus asa dalam mencapai suatu tujuan usaha.

5. Pada pernyataan “Anda siap menerima resiko atas sesuatu baru yang telah anda coba”, dapat digambarkan bahwa ada 30 orang atau 39,47% responden menyatakan setuju, 25 orang atau 32,89% responden menyatakan sangat setuju, 12 orang atau 15,78% responden menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 9,21% responden menyatakan sangat tidak setuju dan 2 orang atau 2,63% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menggambarkan sebagian besar responden siap menanggung apapun resiko yang telah dicoba nya dalam berwirausaha

6. Pada pernyataan “ Anda bersikap positif dalam melihat peluang yang ada”, dapat digambarkan bahwa ada 42 orang atau 55,26% responden menyatakan setuju, 20 orang atau 26,31% responden menyatakan sangat setuju, 10 orang atau 13,15% responden menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 5,26% responden menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak ada atau 0,0% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden selalu melihat peluang itu sebagai sesuatu yang bisa membuat kita sukses dalam mencapai suatu tujuan usaha.


(65)

53 7. Pada pernyataan “Anda berpikir positif bahwa anda akan berhasil” dapat digambarkan bahwa ada 40 orang atau 52,63% responden menyatakn sangat setuju, 25 orang atau 32,89% responden menyatakan setuju, 6 orang atau 7,89% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang atau 3,94% responden menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 2,63% responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menyatakan bahwa dengan memiliki perencanaan akan membawa keberhasilan bagi sebagian besar responden.

4.3.2.2 Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

Tanggapan responden mengenai pembelajaran kewirausahaan (X2):

Tabel 4.10

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pembelajaran Kewirausahaan Item

Pernyataan

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 6 7,89 3 3,94 3 3,94 32 42,10 32 42,10 76 100

2 4 5,26 5 6,57 7 9,21 33 43,42 27 35,52 76 100

3 6 7,89 3 3,94 4 5,26 27 35,52 36 47,36 76 100

4 3 3,94 3 3,94 14 18,42 31 40,78 25 32,89 76 100

5 3 3,94 8 10,52 12 15,78 36 47,36 17 22,36 76 100

6 3 3,94 12 15,78 8 10,52 27 35,52 26 34,21 76 100

7 4 5,26 9 11,84 22 28,94 20 26,31 21 27,63 76 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (diolah)

1. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan dapat menumbuhkan motivasi anda dalam berusaha” dapat digambarkan bahwa ada 32 orang atau 42,10% responden menyatakan sangat setuju dan setuju, 6 orang atau 7,89% responden


(66)

54 menyatakan sangat tidak setuju dan 3 orang atau 3,94% responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa pembelajaran kewirausahaan sangat membantu responden untuk menumbuhkan rasa motivasi keyakinan yang besar untuk mencapai tujuan usaha.

2. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan membuat anda terbuka terhadap kritik dan saran” dapat digambarkan bahwa ada 33 orang atau 43,42% responden menyatakan setuju, 27 orang atau 35,52% responden menyatakan sangat setuju, 7 orang atau 9,21% responden menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 6,57% responden menyatakan tidak setuju, dan 4 orang atau 5,26% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa masukan saran atau kritikan diperlukan responden dalam berwirausaha agar responden mengetahui apa yang harus diperbaiki di dalam menjalankan usaha tersebut.

3. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan membuat anda mampu dalam menjalankan usaha” dapat digambarkan bahwa ada 36 orang atau 47,36% responden menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 35,52% responden menyatakan setuju, 6 orang atau 7,89% responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang atau 5,26% responden menyatakan kurang setuju dan 3 orang atau 3,94% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memang membutuhkan pedoman untuk menjalankan usahanya.


(67)

55 4. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan membuat anda percaya diri

dalam melakukan usaha” dapat digambarkan bahwa ada 31 orang atau 40,78% responden menyatakan setuju, 25 orang atau 32,89% responden menyatakan sangat setuju, 14 orang atau 18,42% responden menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 3,94% responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan kepercayaan diri memang bisa membentuk diri kita untuk lebih maju di dalam berwirausaha.

5. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan memberi nilai tambahan di dalam menjalankan usaha”, dapat digambarkan bahwa ada 36 orang atau 47,36% responden menyatakan setuju, 17 orang atau 22,36% responden menyatakan sangat setuju, 12 orang atau 15,78% responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 10,52% responden menyatakan tidak setuju, dan 3 orang atau 3,94% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa di dalam mencapai tujuan usaha kita harus tau dan mau untuk memulai dan mencari apa-apa saja yang dibutuhkan dalam berusaha.

6. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan membuat anda mampu dalam melihat peluang yang ada”, dapat digambarkan bahwa ada 27 orang atau 35,52% responden menyatakan setuju, 26 orang atau 34,21% responden menyatakan sangat setuju, 12 orang atau 15,78% responden menyatakan tidak setuju, 8 orang atau 10,52% responden menyatakan kurang setuju dan 3 orang atau 3,94% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan


(68)

56 dalam berwirausaha dibutuhkan ketekunan dalam melihat suatu peluang yang ada di dalam berwirausaha.

7. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan dapat membuat saya menjadi senang dalam membaca kisah-kisah sukses entrepreneur”, dapat digambarkan bahwa ada 22 orang atau 28,94% responden menyatakan kurang setuju, 21 orang atau 27,63% responden menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 26,31% responden menyatakan setuju, 9 orang atau 11,84% responden menyatakan tidak setuju, dan 4 orang atau 5,26% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan sebagian besar responden kurang tertarik dalam membaca apa-apa saja kiat sukses para entrepreneur.

4.3.2.3 Lingkungan Keluarga (X3)

Tanggapan Responden mengenai lingkungan keluarga (X3):

Tabel 4.11

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Keluarga Item

Pernyataan

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 4 5,26 2 2,63 6 7,89 27 35,52 37 48,68 76 100

2 4 5,26 5 6,57 3 3,94 29 38,15 35 46,05 76 100

3 3 3,94 6 7,89 3 3,94 34 44,73 30 39,47 76 100

4 4 5,26 3 3,94 5 6,57 29 38,15 35 46,05 76 100

5 6 7,89 8 10,52 12 15,78 20 26,31 30 39,47 76 100

6 18 23,68 20 26,31 14 18,42 9 11,84 15 19,73 76 100

7 28 36,84 13 17,10 14 18,42 14 18,42 7 9,21 76 100


(1)

96

LAMPIRAN 4


(2)

97 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 76

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.35087989

Most Extreme Differences

Absolute .140

Positive .140

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z 1.222

Asymp. Sig. (2-tailed) .101


(3)

98 Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 LING.KELUARG

A,

KONSEP_DIRI, PEMB.KWHa

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: MINAT_USAHA

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.358 1.244 -.288 .774

KONSEP_DIRI .542 .079 .519 6.883 .000 .276 3.626

PEMB.KWH .337 .083 .345 4.045 .000 .215 4.647

LING.KELUA

RGA .158 .078 .135 2.028 .046 .354 2.824


(4)

99 Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .225 .758 .297 .768

KONSEP_DIRI -.002 .048 -.009 -.040 .968

PEMB.KWH .020 .051 .099 .400 .690

LING.KELUARG

A .040 .048 .161 .836 .406

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengelolahan SPSS (2015)

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.358 1.244 -.288 .774

KONSEP_DIRI .542 .079 .519 6.883 .000 .276 3.626

PEMB.KWH .337 .083 .345 4.045 .000 .215 4.647

LING.KELUA

RGA .158 .078 .135 2.028 .046 .354 2.824


(5)

100 Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .942a .887 .882 2.261

a. Predictors: (Constant), LING.KELUARGA, KONSEP_DIRI, PEMB.KWH

b. Dependent Variable: MINAT_USAHA

Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2889.194 3 963.065 188.424 .000a

Residual 368.004 72 5.111

Total 3257.197 75

a. Predictors: (Constant), LING.KELUARGA, KONSEP_DIRI, PEMB.KWH


(6)

101 Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.358 1.244 -.288 .774

KONSEP_DIRI .542 .079 .519 6.883 .000

PEMB.KWH .337 .083 .345 4.045 .000

LING.KELUARG

A .158 .078 .135 2.028 .046


Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

1 14 103

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 10

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 2

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 6

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 29

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 3

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 10

I. Identitas Responden - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 0 9