2.4 Logam besi
Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan bumi. Pada
air permukaan jarang ditemui kadar besi lebih besar dari 1 mgL, tetapi di dalam air tanah kadar besi menimbulkan rasa, warna kuning, pengendapan pada
dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang
terpenting di dalam tubuh.Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan menghantarkan ke
jaringan tubuh Nainggolan, 2011. Besi merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26.Bilangan
oksidasi Fe adalah
+3
dan
+2
. Fe memiliki berat atom 55,845 gmol, titik leleh 1.538
C, dan titik didih 2.861 C. Fe menempati urutan sepuluh besar sebagai
unsur bumi. Fe menyusun 5 – 5,6 dari kerak bumi dan menyusun 35 dari masa bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi.Konsentrasi tertinggi terdapat
pada lapisan terluar kerak bumi.Beberapa tempat di bumi bisa mengandung Fe mencapai 70 Widowati, 2008.
Pada umumnya besi yang ada dalam air dapat bersifat: • Terlarut sebagai Fe
2+
Fero atau Fe
3+
Feri • Tersuspensi sebagai butir koloidal diameter 1 µm atau lebih besar
• Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik seperti tanah liat Kusnaedi, 2006.
Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mgl, tetapi dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini
dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan perkakas dapur.Dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna kuning, pengendapan pada dinding pipa,
pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan.Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di
dalam tubuh. Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan menghantarkannya ke
jaringan tubuh Widowati, 2008.
2.5 Koagulan Poly Aluminium Cloride PAC dan Tawas
Koagulan adalah zat kimia yang digunakan untuk pembentukan flok pada proses pencampuran koagulasi-flokulasi. Koagulan menyebabkan destabilisasi
muatan negative partikel di dalam suspensi. Secara umum koagulan berfungsi untuk: Mengurangi kekeruhan akibat adanya partikel koloid anorganik maupun
organik Mengurangi warnayang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air mengurangi rasadan bauyang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air
menurun atau menaikkan pH Rifaii, 2007. Sedangkan menurut sutrisno 1987, Koagulan adalah bahan kimia yang
dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendapkan dengan sendirinya secara gravimetris.
2.5.1 Koagulan PAC Poly Aluminium Clorida
PAC PolyAluminium Chloride adalah polimer komplek berantai panjang AlmOHnCl3m-n. Flok yang terbentuk lebih padat dan cepat mengendap.