Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan

perhatian murid dengan berbagai cara sebagai appersepsi, selingan dan evaluasi. Metode ini biasanya digunakan apabila pelaksanaannya ditujukan untuk: a Meninjau pelajaran atau ceramah yang lalu, agar anak didik memusatkan perhatian lagi pada jenis dan jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga mereka dapat melanjutkan pelajaran berikutnya. b Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian anak didik, atau dengan perkataan lain untuk mengikutsertakan mereka. c Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka. 48 Dalam proses pembelajaran baca tulis Al-Quran, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pengajaran yang tepat akan: a Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap masalah yang dibicarakan. b Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar. c Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif murid. d Menentukan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas. e Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik. 49 Sebagai metode pembelajaran, seharusnya pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh guru disusun sedemikian rupa sehingga pertanyaan yang satu mempunyai hubungan dengan pertanyaan yang lain. Untuk itu perlulah pertanyaan-pertanyaan disusun sekitar satuan pelajaran. Guru mengharapkan dari murid-murid jawaban yang tepat berdasarkan fakta. Dalam tanya jawab, pertanyaan ada kalanya dari 48

H. Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan

Agama Islam dan Universitas Terbuka:1995, Cet. 1, h.122 49 H. Mansyur, Strategi Belajar Mengajar..., h.122 pihak murid, dalam hal ini guru atau murid yang menjawab. Apabila murid-murid tidak menjawab barulah guru memberik an jawabannya. Dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran, metode tanya jawab dapat diterapkan dalam menyajikan bahan pelajaran tajwid serta pokok-pokok bahasan lainnya yang mengandung nilai tanya jawab. Kelebihan metode tanya jawab adalah: a Tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih efektif bila dibandingkan dengan metode ceramah yang bersifat menolong b Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat sehingga nampak mana yang belum jelas atau belum dimengerti c Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang dapat dibawa ke arah suatu diskusi 50 Di antara kelemahan dari metode Tanya jawab adalah bahwa tanya jawab bisa menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan, terlebih lagi jika kelompok siswa memberi jawaban atau mengajukan pertanyaan yang dapat menimbulkan masalah barn dan menyimpang dari pokok persoalan. 51 3 Metode DrillLatihan Siap Metode drilVlatihan siap ialah suatu metode dalam pembelajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diajarkan. Metode drilllatihan siap biasanya digunakan pada pelajaran- pelajaran yang bersifat motoris seperti : pelajaran menulis, pelajaran bahasa dan pelajaran keterampilan, dan pelajaran-pelajaran yang bersifat kecakapan mental dalam arti melatih anak-anak berfikir cepat. 50 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam..., h 68 51 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam..., h. 68 Dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran, metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran Al-Quran. Kelebihan metode ini dalam waktu singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan, para siswa akan memiliki pengetahuan siap, dan akan menanamkan pada anak- anak kebiasaan belajar secara kontinu dan disiplin. Kekurangan dari metode ini adalah menghambat perkembangan dan daya inisiatif murid, kurang memperhatikan penyesuaiannya dengan lingkungan, membentuk kebiasaan- kebiasaan yang kaku dan otomatis, membentuk pengetahuan verbalis dan mekanis. Sementara yang termasuk dalam metodik khusus mengutip dari beberapa pakar yang dapat dijadikan acuan, antara lain: 1 Metode Iqra Metode Iqra adalah metode temuan KH. Asad Human dari Yogyakarta. Metode ini terdiri dari 6 jilid dengan waktu belajar 6 bulan, Model pengajaran metode Iqra yaitu, a Cara belajar siswa aktif, guru tak lebih hanya sebagai penyimak, bukan penuntun bacaan, b Privat, guru menyimak seorang dengan seorang, c Asistensi, yaitu jika guru tidak mencukupi, murid yang mahir bisa turut membantu mengajar murid-murid yang lainnya. 52 2 Metode Qadah Baqdhadiyyah Metode Qadah Baqdhadiyyah berasal dari Baghdad Irak dan dianggap sebagai metode tertua. Karena metode ini terlalu mengandalkan hafalan dan tidak mengenalkan cara baca tartil jelas dan tepat. 3 Metode Qiroati 52 Tombak Alain, Metode Membaca Menulis Al-Quran 5 Kali Pandai..., h. 134 Metode Qiroati adalah cara mengajar membaca Al - Quran dengan buku Qiroati dan menawarkan pengajaran yang sistematis dan mendetail. Metode ini di antaranya mengajarkan bacaan gharib bacaan yang langka, aneh dalam Al-Quran yang tidak terdapat dalam metode yang lain. Metode Qiroati adalah yang mujawwad murattal mengajarkan tajwid dan cara baca tartil, dilakukan secara klasikal yaitu, beberapa murid membaca dan menyimak bersama dalam satu ruangan. Adapun sasarannya adalah untuk anak sekitar 4-6 tahun, 6-12 tahun dan mahasiswa. Metode pengajaran Qiroat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a Praktis b Sederhana realis, tidak teoritis c Sedikit demi sedikit tidak menambah sebelum bisa dengan lancar d Merangsang murid untuk Baling berpacu e Tidak menuntun membaca f Waspadateliti terhadap bacaan salah, terutama pada bacaan yang salah kaprah g Driil bisa karena dibiasakan 53 4 Metode Hattahiyyah Metode hattahiyyah adalah metode baca Al-Quran yang paling fantastis karena membaca Al-Qurannya hanya dalam waktu 4,5 jam saja, dan dengan pendekatan Bahasa Indonesia, metode ini diperuntukkan dan diterapkan untuk peserta didik yang sudah mampu baca tulis huruf latin. 5 Metode Insani Yaitu metode yang hanya memakai satu jilid dengan 71 halaman, metode ini disusun sejak tahun 1994. Waktu belajar yang diperlukan adalah 6 bulan, yaitu melafazkan Al-Quran secara baik. 53 http:www.q iraati.orgin dex.php?option=com_contenttask=viewid = 2 I Item id=26

B. Kerangka Berpikir