Pengertian Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran

kiamat nanti akan datang untuk memberi syafaat kepada para pembacanya Rasulullah SAW kemudian memberi tuntunan agar umatnya membaca Al-Quran dengan sabda bcliau yang lain. Karena pahala membaca satu huruf Al-Quran sama dengan satu amal kebajikan, seperti disebutkan dalam hadis riwayat al-Turmudzi, yaitu: ﺏ + S5 ﻡ 5- + -. 9 + ﻡ LI ﺡ UD ﺡ I V ﻡ W D P . X ﺏ 5+9Y Z[ ﻡ9 \ \ ﺡ U] ﺏ 9 ﺡ U] UOY. . ﺡ Uﻡ U] R 4=ﻡ 3 . 25 Dari Abdullah bin masud, RA, is berkata Rasulullah bersabda barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah Al-Quran maka ia akan memperoleh pahala satu amal kebajikan dan satu amal kebajikan itu dilipatkan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan bahwa alif-lam, mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf dan mim juga satu huruf Sementara itu, Al-Quran maupun hadits tidak menyebutkan secara spesifik mengenai manfaat menulis Al-Quran kecuali keterangan mengenai sejarah penulisan Al-Quran itu sendiri. Meski demikian, menulis Al-Quran memiliki manfaat yaitu mengetahui dan memahami huruf dari kitab Allah Al-Quran dengan baik dan benar. Selain itu juga dapat memelihara dan mendekatkan diri dengan kitab Allah Al- Quran.

2. Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

25 Muhammad bin Isa, ShahIh Thurmudzi, Beirut: Mr aI-Fikr, 1993, juz II, h. 780 Kata Metode dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Greek Yunani. Metha yang berarti melalui atau melewati dan Hodos yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus ditempuh atau dilalui untuk mencapai tujuan. 26 Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer pengertian metode adalah cara kerja yang sistematis untuk mempermudah sesuatu kegiatan dalam mencapai maksudnya. 27 Dalam metodik khusus pengajaran agama Islam pengertian metode adalah Suatu cara kerja yang sistematik dan umum seperti cara kerja ilmu pengetahuan. 28 Pengertian metode yang lebih khusus diartikan sebagai Suatu cara atau siasat menyampaikan bahan pelajaran agar murid memahami, mempergunakan dengan kata lain menguasai bahan pelajaran tersebut. 29 Dari perumusan tentang pembelajaran sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pembelajaran tidak hanya berarti sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan agar hasil belajar bisa efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Tabrani bahwa, Pembelajaran pada dasarnya adalah proses mengkoordinasikan sejumlah tujuan, bahan, metode, alat dan penilaian. 30 Dengan demikian, jelas bahwa tujuan dari pembelajaran ialah agar pihak yang diberi pelajaran dapat menerima bahan yang disajikan, dapat menguasai bahan-bahan yang telah diterima dan dikuasainya. Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut, setidaknya dibutuhkan 4 unsur pokok pada proses pembelajaran yaitu, 1 guru 26 Abdurrahman Getteng, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Ujung Pandang: Al- Thahiriyah Indonesia, 1987, h. I 27 Peter Salim, dkk, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English,1991, h. 1126 28 Proyek Pembinaan Perguruan TinggiIAIN, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, 1984, Cet. 2, h. 1 29 Departemen Agama RI, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: DEPAG RI, 1984, Cet. 2, h.1 30 A. Fabrani, Pendekatan Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Remaja Karya, 1989, Cet. I, h. 29 yang berpengetahuan, memiliki pengalaman dan terampil, 2 siswa yang sedang berkembang, 3 metode penyampaian informasi atau keterampilan penyampahan pesan, dan 4 respons atau perubahan perilaku siswa 31 Unsur metode pembelajaran dalam hal ini adalah suatu tekhnik penyampaian bahan pelajaran kepada murid. Ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna oleh murid dengan baik. 32 Istilah metodologi pengajaran sebenarnya sama dengan metodik, yakni suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. 33 Sementara Zuhairini menjelaskan bahwa metode mengajar adalah; Merupakan salah satu komponen daripada proses pendidikan, Merupakan alat untuk mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu mengajar, Merupakan kebulatan dalam suatu sistem pendidikan. 34 Berdasarkan definisi-definisi di atas dapatlah diambil suatu pengertian mengenai metode pembelajaran yaitu, bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang terencana dan berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan definisi-definisi yang telah diuraikan, maka dapat dikatakan adanya beberapa prinsip penting yang mencirikan metode pembelajaran, yaitu: 31 Lutan, Rusli, Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar Teori dan Metode, Jakarta: Depdikbud, 1988 h. 97 32 Zakiyah, Drajat, Metodologi Pengajaran Islam, Bumi Aksara: Jakarta, 1983 ,h. 60 33 M. Basyaruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. I, h. 3 34 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, Cet. 8, h. 79 1 Menyenangkan, yaitu metode dirancang secara khusus dalam suasana yang mengembirakan dan menimbulkan kepuasan peserta didik. 2 Menarik, pemahaman terhadap istilah menarik diartikan dengan metode yang hidup, artinya dibawakan dalam suasana serius tetapi santai, artinya siswa dapat mengikuti pelajaran tanpa merasakan beban atas apa yang dipelajarinya, karena siswa sudah menyenangi pelajaran tersebut. 3 Efektif, yaitu metode harus dapat membangun proses pembelajaran yang diarahkan kepada Sasaran akhir ketercapaian tujuan pengajaran dengan baik dan berhasil. 4 Efisien, yaitu metode hendaknya diarahkan kepada Sasaran akhir ketercapaian tujuan pengajaran dengan cepat dan tepat dalam kurun waktu tertentu. 5 Fleksibel, metode yang digunakan hendaklah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu peserta didik dalam memperoleh hasil yang diinginkan. 6 Keseimbangan, metode hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan memperhatikan kondisi sekolah.

b. Aspek-aspek Metode Pembelajaran