Pengertian Pembelajaran Pembelajaran Baca Tulis A1-Quran

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Baca Tulis A1-Quran

a. Pengertian Pembelajaran

Belajar merupakan suatu terminologi yang menggambarkan suatu proses perubahan melalui pengalaman. Proses tersebut mempersyaratkan perubahan yang relatif permanen berupa sikap, pengetahuan, informasi, kemampuan, dan keterampilan melalui pengalaman. Para ahli mengemukakan pengertian belajar secara terminologi dengan rumusan yang bervariasi, James O. Whittaker menyatakan belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. 10 Dengan kata lain tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap. 11 Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah, yaitu ; ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik. Dapat disederhanakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan tersebut dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 10 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,1990, Cet. 3, h. 99 11 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, h. 84 Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan. Hal ini ditegaskan oleh Nana Sujana yang berpendapat bahwa belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan di mana perubahan tersebut ditujukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan dan kemampuan daya kreasi, daya penerimaan dan lain-lain yang ada pada individu. 12 Menurut Gagne, belajar adalah suatu perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia. 13 Menurutnya, belajar terdiri dari dua komponen penting yaitu kondisi eksternal berupa stimulus dari lingkungan dalam acara belajar, kondisi internal yang menggambarkan keadaan internal dan proses kognitif siswa, dan hasil belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Selanjutnya Robert M Gagne mengemukakan delapan tipe belajar, yaitu: 1 Belajar tanda-tanda atau isyarat Signal Learning 2 Belajar Hubungan stimulus-respons Stimulus Response-Learning 3 Belajar menguasai rantai atau rangkaian hal Chaining Learning 4 Belajar hubungan verbal atau asosiasi verbal Vebal Assosiation 5 Belajar membedakan atau diskriminasi Diskrimination Learning 6 Belajar konsep-konsep Concept Learning 7 Belajar aturan atau hukum-hukum Rule Learning 8 Belajar memecahkan masalah Problem Solving 14 12 Nana Sujana, Dasar-dasar Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Aglesindo, 1988, h. 28 13 Gagne, Robert, M., The Conditions of Learning, New York: Holt, Rinehart and Winston, 1977, h. 49-50 14 Gagne, Robert, M., The Conditions of Learning..., h. 51 Belajar dalam prakteknya dilakukan di sekolah dan atau di luar sekolah. Belajar di sekolah senantiasa diarahkan oleh guru kepada perubahan perilaku yang baik atau positif. Menurut Drs.H.M Arifin, M.Ed. Sebagaimana dikutip oleh Ramayulis menyatakan bahwa, Belajar adalah suatu kegiatan anak didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh pengajar, yang berakhir pada kemampuan untuk menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 15 Sedangkan belajar di luar sekolah yang dilakukan sendiri oleh individu dapat menghasilkan perubahan-perubahan perilaku yang positif atau negatif. Dalam hal ini Cronbach sebagaimana yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata, menegaskan Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami ini si pelajar dengan menggunakan inderanya. 16 Berdasarkan definisi-definisi di atas dapatlah dipahami bahwa belajar adalah aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai sesuatu baik pengetahuan, keterampilan, maupun pengalaman yang dapat diketahui melalui perubahan tingkah laku yang baru. Pembelajaran dalam istilah adalah sub bagian dari pendidikan merupakan suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Dengan demikian, pembelajaran mensyaratkan adanya interaksi dan proses. Interaksi dimaksud merupakan suatu aktivitas gabungan yang melibatkan guru, peserta didik dan mata pelajaran. Sebagai suatu proses di mana seseorang dengan sengaja dikelola agar memungkinkan dapat belajar melakukan hal tertentu dalam kondisi tertentu atau memberikan respons terhadap hal tertentu, Pembelajaran 15 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002 , Cet. I, h. 26 16 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali, 1989, Cet. 4, h. 24 pada dasarnya adalah proses mengkoordinasikan sejumlah tujuan, bahan, metode, alat dan penilaian 17 , demikian pendapat Tabrani. Menurut Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.P.D adalah pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari tindakan pembelajaran adalah siswa akan 1 belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau 2 mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien. Sasaran utama ilmu pembelajaran adalah mempreskripsikan strategi pembelajaran yang optimal untuk mendorong prakarsa dan memudahkan belajar siswa. Ilmu ini lebih tepat dipandang sebagai ilmu terapan yang menjembatani teori belajar dan praktik pembelajaran, sesuatu yang oleh Dewey 1960, kemudian oleh Glaser 1976 dikatakan merupakan kebutuhan yang amat mendesak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Sementara itu, Gagne dan Briggs memandang bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mempengaruhi siswa, sehingga terjadi proses belajar. 18 Artinya, pembelajaran juga merupakan upaya untuk menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga hubungan antara stimulus dan respons dapat ditingkatkan. Secara garis besar dapat dipahami, pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antar pengajar sebagai katalisator dengan pelajar sebagai katalis dan mengkoordinasikannya terus menerus melalui usaha-usaha yang terencana dan sistematis agar terjadi proses belajar untuk mencapai perubahan-perubahan tertentu. 17 A. Fabrani, Pendekatan Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Remaja Karya, 1989, Cet. 1, h. 18 Arief, S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan..., h. 23

b. Pengertian Baca Tulis Al-Quran