9
aktivitas sosial. Penerapan manajemen risiko oleh perusahaan bertujuan mengidentifikasi, mengukur, dan mengatasi risiko perusahaan pada level toleransi
tertentu. Menurut Australaian Risk Management Standart 4360:2004, manajemen
risiko merupakan kultur, proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial sekaligus mengelola dampak yang merugikan.
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, bahkan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan badan usaha atau
perorangan atas kemungkinan timbulnya sutau kerugian karena adanya risiko tersebut. Dalam pengertian praktisi, konsep ini dapat diartikan sebagai proteksi
ekonomis terhadap kerugian yang mungkin timbul atas aset dan pendapatan suatu perusahaan. Dalam konteks proyek, manajemen risiko adalah seni dan
pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis serta menjawab faktor-fator risiko sepanjang masa proyek. Tony Pramana, 2011:22
2.1.2 Sebab-sebab Risiko dalam Bisnis
Risiko dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu : Tony Pramana,
2011:37
1. Risiko murni yaitu risiko yang tidak di sengaja yang bisa menimbulkan
kerugian, misalnya risiko terjadinya kebakaran, bencana alam dan lain-lain. 2.
Risiko spekulatif yaitu risiko yang dengan sengaja ditimbulkan oleh orang yang bersangkutan agar terjadi ketidakpastian yang memberikan keuntungan
kepadanya, misalnya risiko hutang-piutang, perjudian, perdagangan berjangka dan lain-lain.
10
3. Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang. Penderitanya pun tidak hanya satu atau beberapa orang tetapi banyak orang, misalnya risiko banjir, angin topan, gempa dan bencana
alam lainnya. 4.
Risiko khusus yaitu risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri pada umumnya mudah diketahui penyebabnya, misalnya risiko kapal kandas,
pesawat jatuh, tabrkan mobil dan lain-lain. 5.
Risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan kemajuan dinamika masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi misalnya
risiko penerbangan luar angkasa dan risiko keuangan. Sumber-sumber penyebab risiko dapat dibedakan sebagai berikut:
Tony Pramana, 2011: 39 1.
Risiko internal, yaitu risiko berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, misalnya kerusakan aktiva karena kesalahan karyawan itu sendiri.
2. Risiko eksternal adalah risiko yang disebabkan karena peristiwa yang terjadi
di luar kontrol perusahaan. Biasanya peristiwa yang erat dengan risiko eksternal memiliki frekuensi yang rendah atau jarang terjadi, tapi berdampak
tinggi sehingga menimbulkan kerugian yang tidak diharapkan atau tidak diperkirakan sebelumnya.
3. Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi
dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat bunga dan mata uang. 4.
Risiko operasional adalah semua risiko yang tidak termasuk risiko keuangan, disebabkan oleh faktor manusia, alam dan teknologi.
11
Karakteristik khusus sebuah perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap risiko perusahaan, aneka karakteristik khusus tersebut adalah: Tony Pramana,
2011: 45 1.
Pendanaan yang terbatas, yaitu struktur permodalan dari suatu perusahaan sangat bergantung dari kemampuan perusahaan untuk memperolehnya dan
umumnya perusahaan kecil memiliki keterbatasan dalam memperoleh sumber-sumber pendanaan. Keterbatasan itu akhirnya mengakibatkan potensi
risiko bisnis lebih banyak. 2.
Ketergantungan pada suatu produk, yaitu pendapatan perusahaan yang bergantung dari kinerja satu produk yang lebih besar mengalami penurunan
kinerja. Berbeda halnya dengan perusahaan yang memiliki ragam produk yang lebih banyak. Ia akan menutup penurunan kinerja salah satu produk
dengan kinerja produk lainnya. 3.
Ketergantungan pada suatu pelanggan, yaitu penurunan permintaan pelanggan tersebut akan berakibat langsung terhadap penurunan kinerja
perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada satu pelanggan dengan cara menyebar penjualan produknya ke seluruh pasar.
4. Ketergantungan pada satu pemasok, yaitu perusahaan mempunyai
ketergantungan pada satu pemasok untuk keseluruhan aktivitas pasokannya berpotensi mengalami penurunan kinerja bisnis yang lebih besar. Pemasok
dapat dengan tiba-tiba menghentikan pasokan atau tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Bandingkan dengan perusahaan yang
mempunyai beberapa pemasok mengalami dampak yang kecil terhadap risiko bisnisnya.
12
5. Ketergantungan pada karyawan kunci, yaitu keputusan bisnis yang dilakukan
pada satu orang karyawan kunci akan mempunyai risiko bisnis yang lebih besar karena ia meninggal dunia atau berhenti kerja. Untuk mengatasinya
perusahaan dapat membuat sistem kerja yang lebih mengutamakan pola kerjasama teamwork dan menjaga mengembangkan program-program lain
yang dapat menjaga loyalitas dan kesehatan para kerja, misalnya program asuransi, kompensasi yang lebih menarik serta aktivitas sosial lainnya.
6. Kerugian piutang, yaitu perusahaan memberikan kebijakan penjualan dengan
sistem kredit akan diuntungkan dengan meningkatkan jumlah permintaan namun pengelolaan piutang yang buruk berpotensi menimbulkan risiko bisnis
sebagai akibat tidak dibayar maupun akibat perilaku menyimpang dari staf penjualan.
7. Kerugian properti yaitu kerugian yang disebabkan oleh kerusakan ataupun
kehilangan properti perusahaan. Untuk mencegahnya adalah dengan perlindungan asuransi.
13
2.2 Analisis Manajemen Risiko