Pendekatan Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Definisi Internet

a Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada disiplin ilmu jurnalistik dalam konsep Citizen Journalism dalam sebuah media massa.

2.2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah: a Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi komunikasi, terlebih mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah UIN Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik agar lebih mengetahui bagaimana konsep Citizen Journalism dalam sebuah media serta kebijakan seperti apa yang harus diambil dalam pemilihan berita yang layak dan tak layak muat. b Agar para mahasiswa dapat memahami apa Citizen Journalism dan penerapannya dalam media online. c Untuk melengkapi penelusuran koleksi skripsi dalam bidang Citizen Journalism media Online pada perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sehubungan dengan belum adanya penelitian khusus terhadap Citizen Journalism pada media Online.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data yang dalam hal ini ialah pendeskripsian konsep Citizen Journalism serta kebijakan redaksi Annida Online dalam pemilihan berita yang layak muat untuk siap akses pada situs mereka. Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti misalnya penggunaan instrument wawancara mendalam in depth interview pada Pemimpin Redaksi dan Redaktur Annida Online dan pengamatan observation. 2 Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian nonhipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. 3

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini ialah Annida Online sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini ialah tim redaksi Annida Online.

3. Tahapan Penelitian Data a. Teknik Pengumpulan Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam penelitian ini, Data primer Primary Source dalam peneltian ini diperoleh melalui wawancara kepada tim redaksi Annida Online, terlebih pemimpin redaksinya karena ia memiliki wewenang penuh dalam penyeleksian berita. Sedangkan data sekunder Secondary Source dalam penelitian ini diperoleh dari referensi berupa buku-buku, ensiklopedia, artikel, jurnal, atau tulisan lain yang berkaitan dengan penelitian. Data 2 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi Yogyakarta: Gintanyali, 2004, h. 2. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989, h.194 sekunder digunakan untuk diaplikasikan guna mempertajam analisis data primer, yaitu sebagai pendukung dan penguat data dalam penelitian.

b. Teknik Pengolahan Data

Langkah selanjutnya ialah mengolah hasil temuan atau data, melalaui meninjau kembali berkas-berkas yang telah terkumpul. Data yang diperoleh yaitu dari obervasi, wawancara, serta dokumentasi seperti arsip-arsip tampilan Annida Online Seluruh data tersebut nantinya akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis.

c. Teknik Analisa Data

Jenis penelitian ini ialah analisis deskriptif, dimana hasil temuan akan dideskripsikan kemudian ditinjau kembali untuk dianalisis dari hasil pengamatan lapangan dan penelusuran pustaka.

e. Tinjauan Pustaka

Penelitian berjudul “Kebijakan Redaksional Annida Online pada Kanal Citizen Journalism” memiliki perbedaan signifikan terhadapa beberapa skripsi yang membahas tentang media online. Namun. Karena penelitian tentang media online di Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi terbatas dan mayoritas meneliti tentang media cetak, maka dapat dicontohkan dua skripsi karya Ina Salmah Febriani yang berjudul “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi Republika Online” dan skripsi karya Emi yang berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Syekh Puji dan Luthfiana Ulfa pada Kompas.com dan Republika.co.id” Dari dua media yang diteliti di atas tidak ada yang membahas mengenai Citizen Journalism pada media online. perbedaan yang paling menojol antara skripsi penulis dengan dua skripsi di atas terletak pada konten yang akan dibahas. Dalam skripsi ini, penulis menekankan kepada kebijakan redaksional pada Kanal Citizen Journalis.

F. Sistematika Penulisan Bab I:

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, tinjauan pustaka dan diakhiri dengan sistematika penulisan. Bab II: Pada bab II ini berisi kajian teoritis yang berisi kebijakan redaksional, pengertian media Islam di Indonesia, media online, definisi internet, perkembangan internet, citizen journalism, karakteristik jurnalisme online, karakteristik berita, karakteristik redaksional diakhiri dengan karakteristik bisnis. Bab III: Bab ini berisi tentang gambaran Annida Online meliputi, sejarah Annida Online, visi misi Annida Online, struktur redaksional Annida Online, profil pembaca Annida Online, kanal-kanal Annida Online. Bab IV: Bab ini berisi tentang temuan dan analisis data, kebijakan redaksional Annida Online dalam kanal Citizen Journalism, karakteristik berita, karakteristik redaksional dan karakteristik bisnis Bab V: Bab ini berisi kesimpulan dan saran. 9

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Media Islam Di Indonesia

Konsep penting dalam komunikasi Islam adalah tabligh, gagasan tentang dakwah, penyebarluasan prinsip, keyakinan dan praktik Islam. Tabligh yang berakar pada tradisi lisan dan sosial komunitas Islam yang lebih besar, menetapkan kerangka bagi etika yang berkaitan dengan interaksi personal dan sosial. Beberapa hal tersebut merupakan contoh betapa Islam sangat kaya dengan praktik dan dasar bagi produksi teori-teori komunikasi, khususnya komunikasi massa. Namun demikian, kita harus mengakui bahwa yang dilakukan dunia Islam dalam berbagai studi komunikasi, khususnya media massa, sejauh ini belum ada studi yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi media muslim. 1 Media massa muslim yang banyak bermunculan saat ini terdorong dan sejalan oleh firman Allah Ta’ala dalam Surah Al-Hujurat ayat 6. “Hai orang yang beriman Jika dating kepadamu seorang fasik membawa berita, carilah keterangan tentang kebenarannya, supaya jangan kamu rugikan orang karena tidak tahu, hingga menyebabkan kamu penuh penyesalan atas perbuatanmu QS. Al-Hujurat [49]: 6. Berkaitan dengan firman Allah pada surah Al-Hujurat di atas, maka lahirnya media Islam selain karena kebutuhan, juga karena ingin mencari informasi serta menyebarkan berita tersebut dengan benar untuk khalayak. Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, sejumlah besar berkala pamflet, dan penerbitan pada masyarakat muslim dibuat dengan latar belakang perlawanan, 1 . Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 17. sehingga sulit untuk memilah media muslim sebagai satu kesatuan yang terpisah. Tak ada definisi yang pasti tentang media muslim. Studi-studi yang dilakukan pleh para peneliti berpusat pada fungsi media, sistem media, perilaku media, politik media, pemilikan media, dan pola pembaca media. Studi media dalam dunia Islam, banyak dilakukan dengan bahasa Arab untuk pers Arab. Bahasa Persia untuk pers Persia. De Arab Press oleh William A. Rough dan Daily Journalism in the Arab States oleh Mc Fadden merupakan dua karya terkenal dalam bahasa Inggris mengenai bidang media Islam. Perkembangan selanjutnya dari sejarah komunikasi massa di belahan dunia Islam, menunjukkan bahwa dunia Islam tidak berhasil mengadopsi teknologi komunikasi baru karena factor politik, ekonomi, dan social, baik internal maupun eksternal. Penemuan mesin cetak pada pertengahan abad ke-15, melahirkan budaya cetak dan kenaikan kuantitatif yang hebat dalam penyebaran informasi. Akan tetapi, dalam masyarakat Islam, satu cara komunikasi tidak menggantikan cara lain, tetapi komunikasi lisan dan tulisan melengkapi berbagai teknologikomunikasi dalam zaman modern. Oleh karena itu, pertumbuhan komunikasi di dunia Islam ditandai oleh kemanjuan kualitatif, bukan kenaikan kuantitatif. Mesin cetak masuk ke Negara Islam seperti Mesir, Iran dan Turki pada abad ke-17. selama akhir abad ke-18 dan peruh pertama abad ke-19, mesin cetak memudahkan terbitnya surat kabar di seluruh dunia Islam. Pada periode awal pers tersebut, nasionalisme modern dan sekularisme Eropa masuk, serta berperan penting dalam penyebaran gerakan pembaruan Islam abad 19 dan saat kampanye melawan kolonialisme Eropa. 2 Karakteristik media massa di dunia Islam kontemporer sangat dipengaruhi oleh rekan media Barat. Karena kurangnya fasilitas produksi di beberapa Negara Islam dan tingkat ekonomi yang umumnya rendah, media harus mengimpor beberapa perlengkapan. Pada saat yang sama, kurangnya prasarana tlekomunikasi dan transportasi yang memadai, menyebabkan distribusi menjadi mahal. Kendati masih terdapat banyak media massa di dunia Islam yang memberikan berita untuk mengimbangi berita yang mendiskreditkan Islam di Barat, namun pada sejumlah media lainnya, pengaruh rekan mereka di Barat terus berlangsung hingga saat ini. Contoh paling baru datang dari Amman Yordania, editor tabloid Shihane turut menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, sejak munculnya penyiaran pada abad ke-20, pola komunikasi di dunia Islam mengalami perubahan besar. Pada tahun 1930-an, Mesir, Iran dan Turki termasuk Negara Islam yang pertama yang mengembangkan penyiaran radio sendiri. Mereka memanfaatkan radio sebagai alat interaksi nasional, penyebaran berita dan informasi pemerintah serta propaganda Negara dan ideologi. Televisi yang diperkenalkan kepada beberapa Negara Islam pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, menjadi media yang ampuh untuk informasi, pendidikan dan hiburan. Pengenalan televisi telah menambah dimensi baru dalam sarana komunikasi tradisional di dunia Islam. Masjid menggunakan radio dan 2 . Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 18. televisi untuk menyiarkan khotbah dan peristiwa agama lain kepada pemirsa yang lebih banyak. 3 Pada era globalisasi saat ini, di mana informasi dari berbagai media menjamur, tapi tetap saja media massa Islam masih kurang siap bersaing dengan media pada umumnya. Meskipun terdapat keanekaragaman dalam dunia Islam dan sistem penyiarannya, criteria moral dan etika Islam berpengaruh besar pada isi, produksi, dan distribusi media komunikasi modern, khususnya radio dan televisi. Namun, perkembangan media massa Islam masih dihambati oleh beberapa faktor sehingga masih sulitnya berkembang meski memang tak dapat dipungkiri banyak media massa Islam berjamur saat ini. Faktor yang paling menghambat kemajuan penyiaran di dunia Islam adalah kurangnya sumber daya ekonomi dan penanaman modal secara keseluruhan faktor lainnya adalah keterbatasan jumlah lembaga pendidikan dan latihan yang menyediakan kursus. 4

B. Media Online

John M. Echols dan Hasan Shadily memberikan definisi mengenai online. On berarti sedang berlangsung, dan line berarti garis, barisan, jarak dan tema. 5 . Singkatnya, online berarti proses pengaksesan informasi yang sedang berlangsung melalui media internet. Menurut Harris Poll, lebih dari 137 juta orang Amerika melaksanakan seluruh kegiatan mereka melalui dunia internet. Pada tahun 1995, hanya 9 orang 3 . Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 19. 4 . Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik. h. 19. 5 John M. Echols dan Hassan Shadily, English Indonesian Dictionary Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, h. 360. yang belum memanfaatkan internet. Saat ini, diperkirakan pengguna internet lebih dari tiga jam dalam perharinya. 6

1. Definisi Internet

Pada tahun 1991, sebuah buku yang ditulis oleh kalangan terkemuka dalam proses komputasi, Technology 2001: The Future of Computing and Communication, diterbitkan oleh MIT, belum menyebut-nyebut tentang internet. Begitu pula tidak terdapat kata ‘World Wide Web’ atau ‘cyberspace dunia maya’ dalam indeks. Namun di tahun yang sama David Gelenter menerbitkan sebuah buku bagi teknolog. Mirror Worlds, sebuah paper penelitian yang dielaborasi lebih jauh dalam mengagumkan, yang mana, tanpa menyebutkan kata, ia meramalkan tentang Web; dan di akhir 1990-an. 7 Dilihat dari segi bahasa, internet berasal dari dua kata, Interconnected dan Network. Interconnected berarti jaringan sistem komunikasi data yang melibatkan satu atau lebih sistem komputer dan dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan beberapa sumberdaya, berupa pendidikan, bisnis yang diakses dengan menggunakan Internet Protocol 8 Sedangkan menurut Laquey 1997, asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya ARPAnet, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA Departement of Defense Advanced Research Project Agency. Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat 6 Brad Schultz, Broadcast News Producing London: Sage Publications, 2005, h.134. 7 Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006, h. 375-376. 8 M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003, h. 36. menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. 9 Pada akhirnya, ARPAnet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu orgasme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan.

2. Perkembangan Internet