periode tersebut memperoleh keuntungan maupun pembagian aktiva pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun fungsi dari saham
biasa perusahaan adalah : 1 Sebagai alat membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen. 2 Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba kepada investor
berdasarkan jumlah lembar saham yang dimilikinya. 3 Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.
b. Saham preferen: saham preferen adalah saham yang mempunyai beberapa kelebihan di atas saham biasa, terutama dalam hal
pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Deviden atau kekayaan yang pertama kali harus dibagikan
pertama kali kepada pemegang saham preferen sesudah semua hutang perusahaan kepada kreditur dilunasi, jika ada kelebihan baru
dibagikan kepada pemegang saham biasa. Tetapi di lain pihak pemegang saham preferen juga memiliki kelemahan dibandingkan
dengan pemegang saham biasa, karena pemegang saham preferen umumnya
tidak mempunyai
suara dalam
RUPS. Adapun
persamaannya adalah pemegang saham biasa maupun saham preferen hanya berhak menerima deviden pada saat memperoleh keuntungan.
B. Return Saham Dan Return Market Serta Pengukurannya
Menurut Rodoni dan Othman Yong 2002:11, Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase kekayaan pemegang saham untuk sesuatu
jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah sama dengan deviden tunai yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam
nilai saham yang berlaku pada jangka waktu tersebut. Tingkat pengembalian saham return merupakan suatu pendapatan
saham atau tingkat keuntungan yang berasal dari perubahan harga saham dan diperoleh dari deviden yang dihasilkan ditambah selisih antara harga saham
pada periode tertentu dan harga saham pada periode berikutnya Maulidah dan Irwan Gunawan dalam Widayanti 2007:24
. Menurut Sunariyah dalam Hamidah 2005:8 tingkat pengembalian
investasi saham ditentukan berdasarkan ratio perubahan harga saham individual. Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkaian
informasi historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada periode tertentu, yang dapat berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu
saham di bursa efek. Menurut Siebert dalam Widayanti 2007:25, total return adalah
keseluruhan uang yang diterima oleh investor dalam saham, merupakan kombinasi antara deviden dan capital gain.
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi saham. Return saham dapat berupa imbalan realisasi yang sudah terjadi expected
return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Imbalan realisasi realized return merupakan imbalan yang telah
terjadi. Imbalan realisasi dihitung berdasarkan data historis. Imbalan realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.
Imbalan ini juga berguna sebagai dasar penentuan expected return dan risiko di masa datang.
Imbalan yang diharapkan expected return adalah imbalan yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan
imbalan realisasi yang sifatnya sudah terjadi, imbalan harapan sifatnya belum
terjadi Jogiyanto, 2003:109.
Komponen return saham meliputi : 1. Capital gain loss, merupakan keuntungan kerugian bagi investor yang
diperoleh dari kelebihan harga jual harga beli di atas harga beli harga jual yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2. Dividend yield, merupakan pendapatan atas aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield
dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan. Dari kedua komponen return tersebut, selanjutnya dapat dihitung
return total dan rate of return sebagai berikut : Return Total = Capital Gain loss + devidend yield
Rate of Return = Cash Payment Received + Price Change Over The period Purchase Price of The Security
Dalam melakukan penelitian biasanya return saham yang digunakan adalah return saham yang berasal dari capital gain dan dividend yield, karena
dividen mempunyai sifat yang tetap sehingga relevan jika dimasukkan ke dalam penelitian return saham dapat dihitung dengan menggunakan formula
berikut :
R
it
= P
i,t
– P
i, t-1
P
i,t-1
Dimana : R
i,t
= Return saham ke-i pada periode t P
i,t
= Harga saham ke-i pada periode t P
i,t-1
= Harga saham ke-i pada periode t Keputusan investor memilih suatu saham sebagai objek investasinya
membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham yang beredar di bursa, baik secara individual, kelompok, dan gabungan. Mengingat transaksi
investasi saham terjadi pada setiap saham dengan variasi permasalahan yang sangat rumit dan berbeda-beda, pergerakan harga saham memerlukan
identifikasi dan penyajian informasi yang bersifat spesifik. Agar keputusan investasi yang diambil para investor tidak keliru,
mereka perlu juga memperhatikan tren atau pergerakan tingkat return pasar. Investor selalu mencari investasi pada saham yang returnnya lebih besar
daripada return pasar. Return pasar pada umumnya dipengaruhi oleh harga- harga saham perusahaan gabungan dan tingkat suku bunga nominal.
Return pasar adalah jumlah yang disyaratkan dan digunakan sebagai solusi dari beberapa investasi dan masalah-masalah keuangan perusahaan.
Return pasar dihitung dengan formula: Return Pasar Rm = IHSG
t
– IHSG
t-1
IHSG
t-1
Dimana : Rm
= Return pasar IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t
IHSG
t-1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode sebelumnya t-1
Selain itu, investor juga perlu memperhatikan return asset yang bebas risiko agar return yang sudah diperoleh sudah melebihi return minimum yang
disyaratkan. Secara teoritis, imbalan asset bebas risiko adalah imbalan minimum yang diharapkan investor untuk investasinya sehingga investor tidak
akan menerima risiko tambahan.
C. Risiko