BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian, Tujuan dan Sasaran Program KB
Berdasarkan UU no 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga berencana adalah suatu upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
15
Misi program KB adalah “membangun dan melestarikan kembali pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB nasional yang kuat di masa mendatang,
sehingga visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas 2015 dapat tercapai.”
16
Sedangkan tujuan utama program KB Nasional adalah untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan angka kematian ibu dan bayi
serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
15
Adapun yang menjadi sasaran gerakan KB adalah 1 Pasangan usia subur PUS yaitu pasangan suami istri yang hidup bersama dimana istrinya berusia 15-45
tahun yang harus dimotivasi terus-menerus, 2 Non PUS yaitu anak sekolah, orang yang belum menikah, pasangan di atas 45 tahun, tokoh masyarakat, 3 Institusional
yaitu berbagai organisasi, lembaga masyarakat, pemerintah dan swasta.
4
Universitas Sumatera Utara
Dalam operasionalnya program Keluarga Berencana Nasional dapat dirumuskan dalam suatu strategi yang dinamakan dengan Pancakarya, yaitu :
i. Mendorong pasangan usia subur PUS yaitu istri yang belum berusia 30
tahun dan anaknya baru satu orang agar merasa cukup memiliki 2 orang anak saja.
ii. Membantu PUS yang berusia lebih dari 30 tahun dan anaknya lebih dari tiga
orang agar tidak menambah anak lagi.. iii.
Mengarahkan generasi muda untuk menghayati dan menerapkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera NKKBS.
iv. Memperkuat proses pelembagaan keluarga berencana dalam masyarakat
sehingga pelayanan keluarga berencana bukan hanya tugas pemerintah, akan tetapi dari dan untuk masyarakat sendiri.
v. Memperkuat proses pelembagaan dengan dukungan psikologis, sehingga
setiap insan mengadopsi NKKBS dan ber KB atas kemauan sendiri.
4
2.2. Sejarah KB