pengetahuan seseorang terhadap sesuatu akan membentuk tindakan seseorang terhadap sesuatu itu. Karena tindakan seseorang sangat didasari oleh pengetahuan.
24
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Purba 2008 di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu, dimana proporsi penggunaan alat kontrasepsi pada
PUS yang memiliki pengetahuan baik 47,0 sedangkan PUS yang memiliki pengetahuan buruk 53,0.
30
d. Pekerjaan
Proporsi ibu PUS berdasarkan pekerjaan di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6.6. Diagram Pie Distribusi Proporsi Ibu PUS Berdasarkan Pekerjaan di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo
Tahun 2010
Pekerjaan
62.3 13.9
9.2 9.2
5.4 Bertani
Wirasw asta Pegaw ai
negerisw asta Tidak bekerjaIRT
Buruh Tani
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan pekerjaan yang paling tinggi adalah bekerja sebagai petani 62,3, dan yang paling rendah adalah bekerja
sebagai buruh tani 5,4. Pada umumnya penduduk di Desa Sukadame bekerja dalam bidang pertanian dan mengolah tanah sendiri, sehingga kebanyakan responden
bertani, dan hanya sebagian kecil saja yang bekerja sebagai buruh tani. Responden
Universitas Sumatera Utara
yang bekerja sebagai buruh tani adalah mereka yang datang dari luar desa, sehingga belum memiliki tanah sendiri.
e. Jumlah Anak
Proporsi ibu PUS berdasarkan jumlah anak di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6.7. Diagram Bar Distribusi Proporsi Ibu PUS Berdasarkan Jumlah Anak di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo
Tahun 2010
14.6 36.9
28.5
15.4 3.8
0.8 5
10 15
20 25
30 35
40
1 2
3 4
5 6
Jum lah anak Orang
P ro
p o
rs i
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu PUS yang paling tinggi adalah dengan jumlah anak 2 orang 36,9, dan yang paling rendah adalah dengan
jumlah anak 6 orang0,8. Hal ini diasumsikan bahwa kebanyakan ibu PUS sudah memiliki pengetahuan yang baik, adanya keinginan untuk mempunyai jumlah anak
yang ideal ataupun keluarga dengan 2 orang anak cukup, laki-laki atau perempuan sama saja, sehingga kesejahteraan dan perhatian terhadap anak masih dapat diberikan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Lisdarwati 2001 di Propinsi Sumatera Selatan dimana kebanyakan responden memiliki 2 dan 3 anak yaitu masing-masing
Universitas Sumatera Utara
20,1 dan 17,1. Bila responden dikelompokkan berdasarkan jumlah anak yang dimiliki menjadi memiliki 1 sampai 3 orang anak dan memiliki jumlah anak lebih
dari 3 orang, ternyata sebagian besar responden memiliki jumlah anak 1 sampai 3 orang 57,8, sedangkan yang memiliki jumlah anak lebih dari 3 orang 42,2.
3
f. Persepsi Tentang Nilai Anak