Pengolahan Air di PDAM Tirtanadi Medan

8. Reservoir Air yang telah melalui filter sudah dapat digunakan sebagai air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bekteri dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan kepada konsumen. 9. Pemompaan Berfungsi untuk mengalirkan air kepada konsumen.

2.5 Pengolahan Air di PDAM Tirtanadi Medan

Pengolahan air di PDAM Tirtanadi Medan kegiatannya dilakukan di beberapa unit bangunan sebagai berikut: 1. Bendungan Sumber air baku adalah air permukaan Sungai Deli yang diambil melalui bangunan bendungan dengan panjang 25 m sesuai lebar sungai dan tinggi ± 4 m dimana pada sisi kiri bendungan dibuat sekat channel berupa saluran penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air masuk ke intake. 2. Intake Bangunan ini adalah saluran bercabang dua dilengkapi dengan bar screen saringan kasar dan fine sreen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran yang terbawa arus sungai. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu sluice gate pengatur ketinggian air dan penggerak electromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodik untuk menjaga kestabilan jumlah air masuk. Universitas Sumatera Utara 3. Raw Water Tank RWT Bangunan RWT bak pengendap dibangun setelah intake yang terdiri dari 2 unit 4 sel. Setiap unitnya berdimensi 23,3 m x 20 m,tinggi 5 m, dilengkapi dengan 2 buah inlet gate, 2 buah outlet gate dan pintu bilas 2 buah yang berfungsi sebagai tempat pengendapan Lumpur, pasir, dan lain-lain yang bersifat sedimen. 4. Raw water pump RWP RWP pompa air baku berfungsi untuk memompa air dari RWT ke splitter box tempat pembubuhan koagulan alum, dengan dosis normal rata-rata 20-25 grm 3 air dan pendistribusian air ke masing-masing clearator yang terdiri dari 5 unit pompa air baku, kapasitas setiap pompa 375 Ldet dengan total head 15 meter memakai electromotor. 5. Clearator Bangunan clearator proses penjernihan air terdiri dari 4 unit, dengan kapasitas masing-masing 350 Ldet yang bervolume 1.700 m 3 berfungsi sebagai tempat proses pemisahan antara flok-flok yang bersifat sedimen dengan air bersih hasil olahan effluent melalui pembentukan dan pengendapan flok-flok yang menggunakan agitator pengaduk lambat. Endapan flok-flok ini dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya secara otomatis. Clearator ini terbuat dari beton berbentuk bulat dengan lantai kerucut yang dilengkapi dengan sekat-sekat pemisah untuk proses-proses sebagai berikut: a Primary Reaction Zone b Secondary Reaction Zone c Return Reaction Zone Universitas Sumatera Utara d Clarification Reaction Zone e Concentrator 6. Filter Dari clearator air dialirkan ke filter untuk menyaring turbidity kekeruhan beberapa flok-flok halus dan kotoran lain yang lolos dari clearator melalui pelekatan pada media filter yang berjumlah 24 unit jenis saringan pasir cepat masing-masing menggunakan motor AC nominal daya 5 KVA. Dimensi masing-masing filter ini adalah 5 m, panjang 8,25 m, tinggi 6,25 m, tinggi permukaan air maksimum 5,05 m, serta tebal media filter 114 cm, dengan lapisan sebagai berikut: a. Pasir kwarsa, 0,45-1.20 mm, dengan ketebalan 61 cm. b. Pasir kwarsa, 1.80-2.00 mm, dengan ketebalan 15 cm. c. Kerikil halus, 4,75-6,30 mm, dengan ketebalan 8 cm. d. Kerikil sedang, 6,30-10,00 mm, dengan ketebalan 7,5 cm. e. Kerikil sedang, 10,00-20,00 mm, dengan ketebalan 7,5 cm. f. Kerikil kasar, 20,00-40,00 mm, dengan ketebalan 15 cm. Dalam jangka waktu tertentu filter ini harus dibersihkan dari endapan yang mengganggu penyaringan menggunakan elektromotor. 7. Reservoir Reservoir ini adalah berupa bangunan beton berdimensi panjang 50 m, lebar 40 m, tinggi 7 m, berfungsi untuk menampung air bersihair olahan setelah melewati kapasitas ± 12.000 m 3 dan kemudian didistribusikan ke pelanggan melalui reservoir-reservoir distribusi di berbagai cabang. Air bersih yang mengalir Universitas Sumatera Utara dari filter ke reservoir dibubuhi chlor post chlorination dan untuk netralisasi dibutuhkan larutan kapur jenuh atau soda ash. 8. Finish Water Pump FWP FWP pompa distribusi air bersih berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir-reservoir distribusi di cabang melalui pipa transmisi ∆1.000 mm dan ∆800 mm. FWP terdiri dari 5 unit pompa dengan kapasitas masing-masing 375 Ldet total head 55 m menggunakan motor AC. Selain pengolahan dilakukan juga pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan pada unit-unit bangunan berikut: 1. Slude Lagoon Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah mendorong perusahaan untuk membangun sarana pengolahan limbah berupa slude lagoon. Lagoon ini berfungsi sebagai media penampung air buangan bekas pencucian sistem pengolah dan kemudian air tersebut disalurkan kembali ke RWT untuk diproses kembali. 2. Monitoring System SCADA Metode pengawasan selama proses pengolahan di masing-masing unit oleh petugas selain dilakukan secara langsung juga dilakukan dengan sistem scada. Fasilitas ini dapat memperlihatkan secara langsung kondisi proses pengolahan dari ruang tertentu baik terhadap kuantitas, kualitas maupun kontunuitas olahan. Fasilitas ini di desain sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah pengawasan terhadap proses pengolahan air menurut standar dan ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 3. Laboratorium Laboratorium mempunyai peranan yang penting di dalam penunjang mutu produksi air minum yang dihasilkan. Laboratorium akan menganalisa mutu dan menjaga serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kulitas air baku maupun air hasil olahan selama proses. Pemeriksaan kualitas air dilakukan didalam periode waktu tertentu. Beberapa indikator maupun parameter dalam pemriksaan tetap mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan RI No.907MENKESSKVII2002, yang meliputi aspek kimiawi, fisika, dan bakteriologi. Secara umum hasil pemeriksaan terhadap air hasil olahan berada dalam kualitas air minum.

2.6 Syarat-syarat Air Minum