BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah suatu sarana utama dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air.
Air digunakan sebagai air minum, untuk menyiapkan makanan, membersihkan diri mandi, membersihkan peralatan rumah tangga, sebagai irigasi, dan
pembangkit tenaga listrik Sitepoe, 1997. Berbagai sumber air yang dipergunakan untuk keperluan hidup dan
kehidupan dapat tercemar oleh berbagai sumber pencemaran. Limbah dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuh–tumbuhan dapat menjadi
penyumbang pencemaran air. Limbah industri juga mencemarkan air yang dipergunakan untuk keperluan hidup Sitepoe, 1997.
Ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor karena lebih dari 97 air di muka
bumi ini merupakan air laut yang tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung. Dari 3 yang tersisa, 2 di antaranya tersimpan sebagai gunung es
glacier di kutub dan uap air, yang juga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar–benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62,
meliputi air yang terdapat di danau, sungai, dan air tanah. Jika ditinjau dari segi kualitas, air yang memadai bagi konsumsi manusia hanya 0,003 dari seluruh
yang ada Effendy, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Pengelolaan sumber daya air sangat penting, agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu pengelolaan
yang dilakukan adalah pemantauan dan interpretasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi Effendy, 2003.
2.2 Sumber–Sumber Air
Menurut Sutrisno 1991, sumber-sumber air meliputi: 1.
Air laut 2.
Air atmosfir 3.
Air permukaan 4.
Air tanah 2.2.1 Air Laut
Air laut merupakan bagian terbesar dari muka bumi, sebagai terminal dari sungai, dan memiliki kadar garam yang tinggi dibandingkan dengan air daratan.
Selain itu makhluk hidup juga sangat bergantung pada air Sitepoe, 1997. Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar
garam NaCl dalam air laut 3. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum Sutrisno, 1991.
2.2.2 Air Atmosfer
Air hujan dalam keadaan murni sangat bersih, tetapi karena adanya pengotoran yang disebabkan oleh asap industri dan debu, sehingga air hujan dapat
bersifat korosif atau karat Riyadi, 1984. Air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur
maupun bak-bak reservoir, sehingga akan mempercepat terjadinya korosi. Air
Universitas Sumatera Utara
hujan juga mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun Sutrisno, 1991.
2.2.3 Air permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan akan dapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya Sutrisno, 1990.
Beberapa pengotoran ini, untuk masing–masing air permukaan berbeda- beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya
adalah merupakan kotoran fisik, kimia, dan bakteri Sutrisno, 1991. Air permukaan ada 2 macam yakni:
2.2.3.1 Air sungai
Air sungai merupakan aliran yang bersal dari mata air yang kadang- kadang bercampur dengan limbah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan,
termasuk campuran dari air hujan Sitepoe, 1997. Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Sutrisno, 1991.
2.2.3.2 Air danau
Air permukaan yang tertampung di danau-danau dapat ditumbuhi berbagai macam algae, tumbuhan air seperti eceng gondok, dan berbagai ikan, terutama
apabila air tersebut mengandung banyak nutrien bagi pertumbuhannya.
Universitas Sumatera Utara
Kesemuanya ini sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Kualitas air di danau juga terpengaruh oleh cuaca, dan tergantung kedalamannya Slamet, 1994.
Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O
2
kurang sekali anaerob, maka unsur-unsur Fe dan Mn akan larut. Pada permukaan air akan
tumbuh algae lumut karena adanya sinar matahari dan O
2
Effendy, 2003. Jadi untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalaman tertentu di tengah-
tengah agar endapan-endapan Fe dan Mn tak terbawa, demikian pula dengan lumut yang ada di permukaan air Sutrisno, 1991.
2.2.4 Air Tanah
Menurut Sutrisno 1991, air tanah terbagi atas: 1.
Air tanah dangkal 2.
Air tanah dalam 3.
Mata air
2.2.4.1 Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air
tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu
untuk masing- masing lapisan tanah Sutrisno, 1991. Air tanah dangkal dapat berkualitas baik jika tanah disekitarnya tidak
tercemar, oleh karenanya air tanah dangkal sangat bervariasi kualitasnya. Karena
Universitas Sumatera Utara
banyak zat yang terlarut ataupun tersuspensi di dalamnya selama perjalanannya menuju ke laut Slamet,1994.
2.2.4.2 Air tanah dalam
Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologi, karena sewaktu proses pengaliran ia mengalami penyaringan
alamiah dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya. Namun, kadar kimia air tanah dalam tergantung dari cara atau
pengaliran air tersebut. Pada proses ini, mineral-mineral yang dilaluinya dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut Slamet, 1994.
2.2.4.3 Mata air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak berpengaruh oleh musim dan
kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam Sutrisno, 1991. 2.3 Peranan Air dalam Tubuh
Menurut Almatsier 2004, air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu:
1. Sebagai pelarut dan alat angkut
Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, dan mineral serta bahan-bahan
lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen, dan hormon-hormon. Zat-zat gizi dan hormon ini dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Di samping itu, air
sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme, termasuk karbondioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit, dan ginjal.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai katalisator
Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel, termasuk di dalam saluran cerna.
3. Sebagai pelumas
Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan. 4.
Sebagai pengatur suhu Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peranan
dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu
tubuh pada 37
o
C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim di dalam tubuh Almatsier, 2004.
2.4 Pengolahan Air Minum
Menurut Sutrisno 1991, pengolahan air minum prosesnya dilakukan pada beberapa unit bangunan, sebagai berikut:
1. Bangunan penangkap air
Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk menangkapmengumpulkan air dari suatu sumber asal air, untuk dapat
dimanfaatkan. 2.
Bangunan pengendap pertama Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan ini berfungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai. 3. Pembubuhan koagulant
Universitas Sumatera Utara
Koagulant adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendapkan dengan
sendirinya, Bahanzat kimia yang dipergunakan sebagai koagulant adalah Aluminium sulfat, biasanya disebut sebagai tawas. Bahan ini paling ekonomis
murah dan mudah didapat pada pasaran serta mudah disimpan. 3.
Bangunan pengaduk cepat Unit ini untuk meratakan bahanzat kimia koagulant yang ditambahkan
agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. 5.
Bangunan pembentuk flok Unit ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar
supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil koloidal dengan bahanzat koagulant yang kita bubuhkan, sebagai contoh tawas dengan
bantuan alat agitator pengaduk lambat. 6.
Bangunan pengendap kedua Unit ini berfungsi mengendapkan flok yang terbentuk pada unit bak
pembentuk flok yang telah dilengkapi sekat-sekat pemisah. 7.
Filter saringan Effuent hasil olahan dari bak pengendap mengalir ke filter, gumpalan-
gumpalan dan Lumpur tertahan pada lapisan atas filter. Pada saat-saat tertentu dimana hilangnya tekanan dari air di atas saringan terlalu tinggi, yaitu karena
adanya lapisan Lumpur pada bagian atas dari saringan, maka saringan akan dicuci kembali dengan air bertekanan dari bawah.
Universitas Sumatera Utara
8. Reservoir
Air yang telah melalui filter sudah dapat digunakan sebagai air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bekteri dan ditampung pada bak reservoir
untuk diteruskan kepada konsumen. 9.
Pemompaan Berfungsi untuk mengalirkan air kepada konsumen.
2.5 Pengolahan Air di PDAM Tirtanadi Medan