BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses kehidupan makhluk hidup, air merupakan suatu kebutuhan yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari manusia. Tidak akan ada kehidupan
jika di bumi ini tidak ada air. Air yang bersih sangat dibutuhkan oleh manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena air merupakan salah satu sumber
penularan penyakit Sitepoe, 1997. Kesulitan untuk mendapatkan air bersih merupakan salah satu masalah
yang perlu mendapat perhatian yang seksama karena dengan penyediaan air bersih, maka penyebaran penyakit dapat dikurangi seminimal mungkin. Supaya
air yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak menjadi pembawa bibit penyakit Sitepoe, 1997.
Pencemaran air banyak dikarenakan oleh kegiatan manusia, seperti limbah industri dan limbah kegiatan rumah tangga. Masuknya logam yang dapat
membuat air tercemar seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Ni, dan Co dapat menimbulkan masalah yang cukup serius pada air Effendy, 2003.
Air yang digunakan untuk air minum harus tidak berwarna, jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Pada air minum terdapat batas-batas tertentu kandungan
logamnya, seperti aluminium dan tembaga yang bila tidak sesuai syarat yang ditetapkan dapat menurunkan kualitas air minum. Sesuai dengan peraturan syarat
air bersih menurut Menteri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKVII2002 yaitu kadar maksimum aluminium 0,2 mgliter dan pada tembaga 1 mgliter. Pada
Universitas Sumatera Utara
Tugas Akhir ini akan dibahas tentang penetapan kadar aluminium dan tembaga pada air reservoir di PDAM Tirtanadi.
1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan
Untuk mengetahui kadar aluminium Al dan tembaga Cu yang terkandung pada sampel air reservoir apakah memenuhi persyaratan yang
diizinkan oleh Mentri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKVII2002 untuk kualitas air minum.
1.2.2 Manfaat
Dapat mengetahui kadar aluminium dan tembaga yang terkandung dalam air reservoir apakah layak digunakan sebagai air minum sesuai dengan peraturan
menteri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKVII2002.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air