Spektrofotometri Ultraviolet Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid dari Fraksi Etilasetat Kulit Buah Jengkol (Pithecellobii pericarpium)

2.5 Spektrofotometri Ultraviolet

Spektrum ultraviolet adalah suatu gambaran yang menyatakan hubungan antara panjang gelombang atau frekuensi serapan terhadap intensitas serapan transmitasi atau absorbansi Sastrohamidjojo, 1985b. Apabila suatu molekul menyerap radiasi ultraviolet, di dalam molekul tersebut terjadi perpindahan tingkat energi elektron-elektron ikatan pada orbital molekul paling luar dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi Noerdin, 1985. Spektrum ultraviolet senyawa biasanya diperoleh dengan melewatkan cahaya berpanjang gelombang tertentu melalui larutan encer senyawa tersebut dalam pelarut yang tidak menyerap, misalnya air, etanol dan heksana Creswell, et al., 1982. Beberapa istilah dalam spektrofotometri ultraviolet menurut Noerdin 1985 dan Silverstein, et al. 1981 antara lain : 1. Khromofor didefinisikan sebagai gugus fungsi yang menyerap radiasi di daerah ultraviolet dekat dan daerah tampak, contoh : C=C, C ≡C, C=O, NO 2 . 2. Auksokrom didefinisikan sebagai gugus fungsi yang mempunyai elektron tidak berpasangan, tidak menyerap radiasi pada panjang gelombang lebih besar dari 200 nm, dan bila terikat dengan gugus khromofor akan mengubah panjang gelombang dan intensitas penyerapan, contoh: OH, NH 2 , Cl. 3. Efek batokromik pergeseran merah adalah suatu pergeseran pita serapan ke panjang gelombang yang lebih panjang akibat terikat dengan gugus khromofor atau efek pelarut. Universitas Sumatera Utara 4. Efek hipsokromik pergeseran biru adalah suatu pergeseran pita serapan ke panjang gelombang yang lebih pendek akibat terikat dengan gugus khromofor atau efek pelarut. 5. Efek hiperkromik adalah peningkatan intensitas penyerapan. 6. Efek hipokromik adalah penurunan intensitas penyerapan. Spektroskopi ultraviolet merupakan cara yang paling berguna untuk menganalisis struktur flavonoid. Cara tersebut digunakan untuk membantu mengidentifikasi jenis flavonoid dan menentukan pola oksigenasi. Selain itu, kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dapat ditentukan dengan menambahkan pereaksi geser ke dalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi untuk menentukan kedudukan gula atau metil yang terikat pada salah satu gugus hidroksil fenol. Keuntungan utama cara ini adalah jumlah flavonoid yang diperlukan untuk analisis sangat sedikit biasanya sekitar 0,1 mg. Spektrum senyawa flavonoid terdiri atas dua pita absorpsi maksimum, yaitu pita I pada rentang 300-550 nm dan pita II pada 240-285 nm Markham, 1988. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini meliputi pengumpulan dan pengolahan sampel, pembuatan pereaksi, pemeriksaan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak, isolasi senyawa flavonoid, analisis dengan kromatografi kertas KKt, uji kemurnian isolat dan karakterisasi hasil isolasi dengan spektrofotometer ultraviolet UV menggunakan pereaksi geser shift reagent.

3.1 Alat-alat