Pengendalian Risiko Operasional Sistem Informasi Manajemen Risiko

Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.

4. Sistem Informasi Manajemen Risiko

a. Bank akan menerapkan sistem dan teknologi informasi yang memadai, sesuai dengan sifat dan volume transaksi. b. Sistem informasi manajemen harus dapat menghasilkan laporan yang lengkap dan akurat yang dugunakan untuk pemantauan risiko dalam rangka mendeteksi dan mengkoreksi penyimpangan secara tepat waktu guna mengurangi potensi terjadinya loss events. c. Sistem informasi manajemen harus menyediakan laporan eksposur risiko operasional secara lengkap, akurat dan tepat waktu dalam rangka proses pengambil keputusan oleh Direksi.

d. Pengendalian Risiko Operasional

Pengendalian Risiko Operasional dirancang dan dilaksanamemperhitungkan biaya dan manfaat dari bebrapa pilihan strategi yang tersedia, serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Agar pelaksanaan pengendalian Risiko Operasional berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. Penetapan toleransi dan limit Risiko Operasional disasarkan pada filosofi risiko bank. 2. Manajemen harus mengalokasikan SDM, keuangan dan lainnya secara optimal untuk mendukung operasional, pengamanan, pengembangan, pemeliharaan dan perbaikan sistem yang dibutuhkan. Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010. 3. Memiliki kapasitas sistem dan prosedur yang dapat mengakomodasi seluruh aktivitas usaha, yang antara lain mencakup: a. Menyediakan input yang akurat dan tepat waktu b. Mengidentifikasi error secara dini c. Melakukan pemrosesan dan penyelesaian seluruh transaksi secara efisien, akurat dan tepat waktu. d. Menjamin pelaksanaan SPI. e. Menjamin kerahasiaan, kebenaran serta keamanan transaksi. f. Melakukan rekonsiliasi secara efisien. g. Memungkinkan pemantauan eksposur risiko. h. Menjamin kepatuhan atas ketentuan internal dan eksternal yang berlaku. i. Menjamin pengamanan terhadap gedung-gedung dan fasilitas operasional bisnis bank termasuk software, hardware, data warehuse, disaster recovery center, dan lain-lain. 4. Memiliki system informasi yang akurat sehingga pemimpin Unit Kerja Operasional dan UKMR dapat memantau eksposur Risiko Operasional secara tepat waktu. 5. Pengendalian terhadap sistem informasi bank harus disusun sesuai ketentuan yang berlaku, yang diantaranya meliputi ketersediaan prosedur back-up dan rencana darurat contingency plan yang dikaji secara berkala. Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010. 6. Memiliki sistem dan prosedur yang dapat memastikan efektivitas proses pengendalian intern, konsistensi pencapaian tujuan dan kepatuhan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 7. Menetapkan kebijakan dan mekanisme untuk mengatasi komplain nasabah atau counterparty. 8. Melakukan proses konfirmasi secara memadai atas setiap transaksi yang dilakukan.Bank juga harus memantau konsistensi terminologi yang digunakan pada saat melakukan kesepakatan dan konfirmasi suatu transaksi. 9. Memastikan rekonsiliasi antara database mencakup verifikasi data pada posisi waktu tertentu, laporan rugilaba, dan rincian transaksi yang dilakukan oleh fungsi yang ditetapkan. 10. Memastikan bahwa metode dan asumsi yang digunakan dalam penilaian posisi keuangan telah memadai dan dapat diterima. Prosedur dan model penilaian harus digunakan secara konsisten dan didokumentasikan. Model dan analisa statistik pendukung harus divallidasi sebelum digunakan dan dikaji ulang secara berkala. 11. Menetapkan kebijakan mengenai persyaratan dokumentasi, serta prosedur untuk menyimpan dan melindungi dokumen penting. 12. Menetapkan kebijakan pengendalian risiko keamanan security risk management yang diantaranya meliputi penanganan terhadap Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010. ancaman-ancaman pencurian, fraud, keamanan informasi core system dan data warehose protective security dan kerusakan aset bank. 13. Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit intern dan ekstern sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 14. Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap prosedur, dokumentasikan pemrosesan data contingency plan, dan praktek operasional lainnya. Kaji ulang ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia human error dan kegagalan dalam pengendalian.

3. Hubungan Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Operasional dengan Pengendalian Intern