Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
D. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Risiko
1. Pengertian Manajemen Risiko Sukarman dalam Tampubolon 2004:33
Manajemen risiko sebagai keseluruhan sistem pengelolaan dan pengendalian risiko yang dihadapi oleh bank terdiri dari seperangkat
alat, teknik, proses manajemen termasuk kewenangan dan sistem dan prosedur operasional dan organisasi yang ditujukan untuk memelihara
tingkat profitabilitas dan tingkat kesehatan bank yang telah ditetapkan dalam corporate plan atau rencana strategis bank lainnya sesuai
dengan tingkat kesehatan yang berlaku. Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003: “Manajemen
risiko adalah serangkaian proses dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang
timbul dari kegiatan usaha bank”. Dalam Lampiran I, Surat Edaran Bank Indonesia No.521DPNP
dijelaskan lebih lanjut latar belakang perlunya penerapan manajemen risiko di perbankan:
Penerapan manajemen risiko tersebut akan memberikan manfaat, baik kepada perbankan maupun kepada otoritas pengawasan bank. Bagi
perbankan, penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan stockhol der value, memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai ke
mungkinan kerugian bank dimasa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis, yang didasarkan pada
ketersediaan informasi, digunakan sebagai alat pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja bank, digunakan untuk menilai risiko yang
melekat pada instrumen atau kegiatan usaha bank yang relatif kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang
kokoh dalam rangka meningkatkan daya saing bank. Bagi otoritas pengawasan bank, penerapan manajemen risiko akan mempermudah
penilaian terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi bank yang dapat mempengaruhi permodalan bank sebagai salah satu dasar
penilaian dalam menetapkan strategi dan focus pengawasan bank.
Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
Esensi dari penerapan manajemen risiko adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha bank tetap
dapat terkendali manageable pada bataslimit yang dapat diterima serta menguntungkan bank. Namun demikian mengingat perbedaan
kondisi pasar dan struktur, ukuran serta kompleksitas usaha bank, maka tidak terdapat satu sistem manajemen risiko yang universal
untuk seluruh bank, sehingga setiap bank harus membangun sistem manajemen risiko pada bank.
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan anticipated maupun yang tidak dapat
diperkirakan unanticipated yang berdampak negative terhadap pendapatan dan permodalan bank. Untuk dapat menerapkan proses
manajemen risiko maka pada tahap awal bank harus secara tepat mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal dan memahami seluruh
risiko yang sudah ada inherent maupun yang mungkin timbul dari suatu binis baru bank, termasuk risiko yang bersumber dari perusahaan
terkait dan afiliasi lainnya.
. Menurut Idroes 2008:5 :“Manajemen risiko adalah suatu metode
logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang
berlangsung pada setiap aktivitas atau proses. Manajemen risiko adalah: pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan
merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin mengkoordinir, dan mengawasi termasuk mengevaluasi program penanggulangan risiko.
Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
2. Ruang Lingkup Manajemen Risiko