Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
6. Profil Karyawan Employee’s Profile Bank harus memiliki dan menerapkan kebijakan tentang tanggung jawab,
kewenangan dan akses pegawai terhadap sistem informasi tertentu. Kebijakan tersebut didukung oleh prosedur akses terhadap sistem informasi manajemen,
sistem informasi akuntansi, pengamanan di dealing room, dan ruang pemrosesan data.
c. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Sistem Informasi Manajemen Risiko Operasional.
1. Identifikasi Risiko Operasional a. Proses identifikasi terhadap risiko operasional yang terkandung dalam
seluruh produk dan aktivitaskegiatan operasional harus meliputi faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Proses internal kebijakan, pedoman, sistem dan prosedur serta prasarana dan sarana, berupa risiko operasional akibat
kegagalan atau ketidakcukupan pengendalian intern yang meliputi kebijakan, prosedur, dan ketentuan lainnya yang dibuat untuk
memberikan perlindungan yang memadai bagi operasional bank.
2. Sumber daya manusia, berupa risiko operasional akibat human
error dan atau fraud dalam menjalankan operasional sesuai sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
3. Sistem dan teknologi informasi, berupa risiko operasional akibat
kegagalan atau tidak berfungsinya sistem dan teknologi informasi secara memadai dalam mendukung bisnis bank.
4. Problem eksternal, berupa risiko operasional akibat kejadian-
kejadian diluar kendali bank, yang umumnya bersifat force majeur. b. Proses identifikasi merupakan salah satu dasar dalam penyusunan
suatu data kerugian yang ditimbulkan oleh Risiko Operasional. Berdasarkan proses identifikasi risiko dihasilkan profil Risiko
Operasional yang merupakan hasil kajian yang mendalam terhadap karakteristik dan kategori risiko operasional yang melekat pada produk
dan aktivitas kegiatan operasional bank. c. Bank harus secara terus menerus mengembangkan pemahaman dan
anlisis mengenai risiko operasional yang terdapat pada produk dan aktivitas kegiatan operasional.
2. Pengukuran Risiko Operasional
Proses pengukuran risiko operasional bertujuan untuk memperkirakan tingkat kerawanan vurnerabilities Risiko Operasional yang dihadapi oleh
Bank. Proses pengukuran Risiko Operasional harus dapat dilaksanakan secara efektif terhadap parameter-parameter yang mempengaruhi eksposur Risiko
Operasional, sehingga memungkinkan pemahaman profil Risiko Operasional bank dengan lebih baik, serta penetapan target tindak lanjut yang paling
efektif.
Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
Proses pengukuran risiko operasional dapat dilakukan secara kualitatif dan atau kuantitatif dan didukung oleh metodologi pengukuran operasional
yang tepat, sumber daya manusia yang kompeten dan infrastruktur sistem yang memadai dalam rangka mengidentifikasi dan mengumpulkan data risiko
operasional. Bank melakukan stress test untuk mengidentifikasi kejadian stress test mencakup analisis tindakan yang diambil oleh manajemen.
3. Pemantauan dan Laopran Risiko Operasional