Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
tentang penyesuaian bentuk hukun Bank Rakyat Indonesia menjadi perseroan Persero, dimana perahlian bentuk hokum harus menjadi persero ini berubah
statusnya sebagai badan usaha milik Negara. Sesuai dengan penjelasan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-
1940MK.011992 tertanggal 31 Juni 1992 penyesuaian bentuk hukum tersebut dilaksanakan dengan akta notaries No. 133 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh
dihadapan Muhani Salim,SH, Notaris di Jakarta. Sejalan dengan bentuk hukum perseroan tersebut, telah ditetapkan modal
dasar perseroan sebesar Rp. 5000.000.000.000,- lima triliun rupiah terbagi dalam 5.000.000 lima juta lembar saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp.
1.000.000,- satu juta rupiah. Dari modal dasar tersebut telah diambil atau ditempatkan dalam kas perseroan sebanyak 1.000.000.000 lembar saham, dimana
99,9 saham dimaksud dikuasai oleh Negara Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 1 akta pendirian No. 133 tertanggal 31 Juli 1992, maka
secara yuridis penyebutan Bank Rakyat Indonesia sebagai perseroan adalah perusahaan perseroan Persero PT. BANK RAKYAT INDONESIA Persero.
2. Visi dan Misi a. Visi
Visi PT.Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
b. Misi
Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
Misi PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. adalah:
1. melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan menggunakan Pelayanan Kepada Usaha Mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat, 2. memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang professional dengan melaksanakan Praktek Good Corporate
Governance, 3. memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Penerapan Manajemen Risiko dalam Pengelolaan Risiko Kredit
Beberapa prinsip yang diterapkan Bank Rakyat Indonesia BRI dalam penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan risiko kredit, yaitu:
a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
1. Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan berkala sekurang-kurangnya setahun, mengenai strategi
dan kebijakan risiko kredit. Strategi dan kebijakan risiko kredit, Strategi dan kebijakan risiko kredit tersebut meliputi:
a. Penetapan batas toleransi bank bank’s tolerance terhadap risiko. b. Penetapan tingkat profitabilitas pendapatan yang diharapkan.
Putri Adinda Lestari : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan Risiko Kredit Dan Risiko Operasional Pada Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, 2010.
c. Siklus perekonomian domestic dan internasional dan perubahan- perubahan yang dapat mempengaruhi komposisi dan kualitas seluruh
portpfolio kredit. d. Untuk keperluan jangka panjang dengan penyesuaian yang
diperlukan. 2. Direksi bertanggung jawab terhadap implementasi strategi dan
kebijakan risiko kredit serta mengembangkan prosedur identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit. Prosedur dan
kebijakan risiko kredit yang dikembangkan dan diimplementasikan sebagai berikut:
a. Standar pemberian kredit yang sehat b. Pemantauan dan pengendalian risiko kredit
c. Identifikasi dan penanganan kredit bermasalah 3. Seluruh produk dan aktifitas baru sebelum diperkenalkan atau
dijalankan harus telah melalui proses pengendalian yang layak, dan harus disetujui oleh Direksi dan direkomendasikan oleh Komite
Manajemen Risiko terlebih dahulu.
b. Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit