4.5. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara
Perekonomian Sumatera Utara mengalami gejolak yang cukup berarti setelah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Sebagi akibatnya, pada tahun 1998
perekonomian di Sumatera Utara harus mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus yaitu sebesar -10,90 dan inflasi yang sangat tinggi yang mencapai 83, 56
persen. Setelah tahun 1999, perekonomian di Sumatera Utara mulai mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 2, 59 persen, kemudian tahun 2000
mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup baik yaitu menjadi 4,83 persen. Kemudian pada tahun 2001 pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara menurun
menjadi 3,72 persen. Tetapi semenjak tahun 2002 terjadi keadaan perekonomian yang membaik yaitu 4,07 persen dan kemudian 4,42 di tahun 2003.
Afri Hidayat : Analisi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Posisi Pendapatan Asli Daerah PAD Provinsi Sumatera Utara, 2010.
Tabel IV.3. Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara Dalam Persen Tahun 1991 – 2005
Tahun Pertumbuhan Ekonomi
1991 10,02
1992 10,12
1993 09,56
1994 09,48
1995 09,09
1996 09,01
1997 05,70
1998 -10,90
1999 02,59
2000 4,83
2001 3,72
2002 4,07
2003 4,07
2004 4,82
2005 5,23
Sumber : BPS Medan
Afri Hidayat : Analisi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Posisi Pendapatan Asli Daerah PAD Provinsi Sumatera Utara, 2010.
4.6. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah sekarang ini mengikuti asas penyelenggaraan pemerintah yang digariskan dalam UU No. 32 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan UU No. 332004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah. Adapun penyelenggaraan pemerintah
dilaksanakan di daerah berdasarkan asas dekonsentrasi, asas desentralisasi, dan asas tugas pembantuan yang dilaksanakan secara terpadu dalam usaha meningkatkan
kesejahtraan masyarakat. Dengan ketiga asas tersebut Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah berusaha semaksimal mungkin untuk membangun daerah ini, sehingga
hasilnya dapat meningkatkan kesejahtraan. Dengan demikian maka peran serta dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan selanjutnya, serta memelihara hasil-hasil pembangunan akan semakin meningkat pula. Menghadapi pelaksanaan tugas-tugas itu, pemerintah
Provinsi Sumatera Utara dihadapkan pada kebutuhan sumber-sumber keuangan yang terbatas. Karena keadaan ini maka pemerintah daerah menerima dana dari pusat
melalui APBN. Dimana sistemasi, mekanisme pembangunan di daerah ini merupakan kebijakan Pemerintah yang dalam pelaksanaannya digariskan menurut aturan dan
ketentuan yang berlaku. Adapun jenis-jenis pungutan yang menjadi sumber PAD Provinsi Sumatera
Utara menurut Undang-undang No. 33 Tahun 2004 adalah sebagai berikut:Lihat Lampiran I
Afri Hidayat : Analisi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Posisi Pendapatan Asli Daerah PAD Provinsi Sumatera Utara, 2010.
4.7. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah PAD Provinsi Sumatera Utara