Laporan Internal Auditor nternal Audit

30 Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, internal auditor harus memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu dan disertai dengan pengalaman yang cukup. Pengetahuan dan keahlian yang dimaksud bukanlah hanya dalam bidang akuntansi dan auditing tetapi juga keahlian-keahlian lainnya yang relevan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Selain itu, bantuan serta dorongan manajemen tertinggi sangat dibutuhkan bagi keberhasilan misi pemeriksaan intern. Seorang internal auditor harus bersikap independent dalam melakukan kegiatannya agar apa yang ditugaskan memberikan hasil yang tidak memihak kepada kepentingan masing-masing. Walapun internal auditor mempunyai sikap independen namun dalam melakukan pemeriksaan tidak scara langsung ke bagian yang diperiksa. Internal auditor terlebih dahulu memberitahukan kepada pimpinan, objek yang yang diperiksa guna mebicarakan tentang pemeriksaan. Dengan demikian, dalam melaksanakan tugasnya, ia mempunyai kebebasan terhadap setiap yang diperiksanya dan berhak meminta kepada bagian-bagian yang diperiksanya untuk menyediakan seluruh data-data yang diperlukan dan disertai dengan bukti-bukti pendukung.

F. Laporan Internal Auditor

Tahap terakhir dari suatu kegiatan pemeriksaan intern adalah berupa laporan internal auditor yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan. Laporan tersebut merupakan sarana pertanggung jawaban internal auditor atas penugasan oleh pimpinan. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan internal auditor Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009 USU Repository © 2008 yang ditunjang dengan data-data yang sistematis, diinterpretasikan untuk kemudian didokumentasikan, sehingga memberikan dukungan yang kuat terhadap hasil pemeriksaan intern. 31 Laporan pemeriksaan mempunyai tiga tujuan utama. Dalam laporan- laporannya internal auditor harus berupaya untuk : 1. menyampaikan informasi yaitu menceritakan apa yang ditemukan auditor. 2. mendesak yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validitas temuan pemeriksaan. 3. mendapatkan hasil yaitu mendorong manajemen kea rah perubahan dan perbaikan. Jadi, laporan harus menyajikan temuan pemeriksaaan secara jelas dan sederhana. Laporan tersebut harus mendukung kesimpulan dengan bukti-bukti persuasif. Laporan tersebut harus memberikan arah bagi manajemen untuk pengambilan keputusan dengan cara menawarkan rekomendasi-rekomendasi perbaikan. Laporan harus dibuat dalam bentuk yang baik dan mudah dimengerti, sehingga dengan laporan tersebut, pimpinan dapat segera mengambil keputusan mengenai tindakan yang harus diambil. Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif, dan tepat waktu. 1. Laporan yang objektif adalah laporan yang factual, tidak berpihak dan terbebas dari distorsi. Berbagai temuan, kesimpulan, dan rekomendasi haruslah dilakukan tanpa ada suatu prasangka. Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009 USU Repository © 2008 32 1 Bila telah ditentukan bahwa dalam suatu laporan pemeriksaan akhir terdapat kasalahan atau error, pimpinan audit internal harus mempertimbangkan perlunya pembuatan laporan tambahan yang menyebutkan tentang berbagai informasi yang diperbaiki. Laporan tambahan harus dibagikan kepada seluruh pihak yang telah menerima laporan akhir sebelumnya. 2 Suatu kesalahan atau error didefinisikan sebagai penulisan suatu pernyataan secara salah atau tidak dicantumkannya informasi yang penting dalam laporan pemeriksaan akhir, yang tidak disengaja terjadi. 2. Laporan yang jelas mudah dimengerti dan logis. Kejelasan suatu laporan dapat ditingkatkan dengan cara menghindari penggunaan bahasa teknis yang tidak diperlukan dan pemberian berbagai informasi yang cukup mendukung. 3. Laporan yang diringkas langsung membicarakan pokok permasalahan dan menghindari berbagai perincian yang tidak diperlukan. Laporan tersebut disusun dengan menggunakan kata-kata secara efektif. 4. Laporan yang konstruktif adalah laporan yang berdasarkan isi dan sifatnya akan membantu pihak yang akan diperiksa dan organisasi serta menghasilkan berbagai perbaikan yang dibutuhkan. 5. Laporan yang tepat waktu adalah laporan yang penerbitnya tidak memerlukan penundaan dan mempercepat kemungkinan pelaksanaan berbagai tindakan efektif. Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009 USU Repository © 2008 33 Adapun tujuan dari laporan audit adalah sebagai berikut : 1. Laporan auditor adalah merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan. 2. Menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan berlangsung 3. Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk dapat menyusun laporan dengan baik dan agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, maka ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan pedoman : 1. Langsung Pembaca mengharapkan penyajian hasil yang terus terang dan berdasarkan fakta. Bila auditor melindungi, mengkualifikasikan atau menutupi, temuan penting akan menjengkelkan pembaca yang mencari kesimpulan dan rekomendasi. 2. Ringkas Kalimat-kalimat harus dibuat secara singkat dan ringkas mengenai ide-ide penting. Penjelasan yang terlalu panjang dan sangat rinci akan membingungkan pembaca. 3. Tepat Setiap laporan harus menggunakan suatu strategi yang tepat untuk informasi yang penting yang disajikan. Bahasa laporan harus kreatif. Kata-kata yang dipilih dan susunannya harus mencerminkan tingkat kepentingan yang bervariasi diantara item yang disajikan. Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009 USU Repository © 2008 34 4. Persuasif Pembaca perlu memperhatikan informasi yang disajikan sebelum mereka termotivasi untuk melakukan tindakan terhadapnya. Laporan audit harus relevan, menggambarkan resiko temuan dan manfaat rekomendasi. 5. Konstruktif Pembaca tidak membaca secara sederhana sekedar untuk menemukan masalah, tetapi lebih jauh untuk mempelajari tindak lanjut pemecahan. 6. Mengundang Perhatian Laporan audit akan mendapat perhatian yang lebih banyak bila ia mengundang untuk dibaca. 7. Tepat Waktu Nilai laporan audit secara langsung berhubungan dengan kecepatan informasi. Dengan kata lain agar supaya laporan dapat dimanfaatkan secara efektif dan memuaskan bagi si penerima laporan maka prinsip penyiapan laporan dapat diperinci menjadi lima prinsip sebagai berikut : 1. Pertanggung jawaban responsibility , ialah prinsip yang menghendaki bahwa laporan harus disusun sesuai dengan pertanggung jawabannya. 2. Pengecualian exception ialah prinsip yang menghendaki bahwa laporan harus disusun dan mewujudkan hal-hal yang menyimpang dari ukuran yang ditentukan. 3. Perbandingan figure comparative ialah prinsip yang menghendaki agar laporan perlu ada perbandingan dengan data atau angka-angka lainnya. Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009 USU Repository © 2008 35 4. Makin ringkas untuk tingkat yang lebih tinggi increasingly summary ialah laporan harus semakin ringkas untuk bagian yang lebih tinggi. 5. Komentar interpretative commentary ialah laporan harus memuat komentar dari pihak yang memberi laporan sehingga hal-hal yang penting dapat segera diperhatikan dan diketahui. Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009 USU Repository © 2008

BAB III METODE PENELITIAN