BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Auditing
Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit- unit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan
meningkatnya laba perusahaan. Semakin banyak dan besarnya perusahaan serta semakin rumitnya persoalan yang dihadapi, maka profesi akuntan semakin
memegang peranan penting dalam pemberian bantuan penyusunan laporan keuangan, bantuan dalam bidang akuntansi lainnya, pemeriksaan laporan
keuangan dan pemberian nasehat di bidang manajemen. Akuntan adalah profesi yang memberikan jasa kepada masyarakat pemakai jasa terutama dalam bidang
pemeriksaan auditing dan bantuan dalam bidang akuntansi. Auditing didefinisikan oleh para ahli yang ada pada prinsipnya mempunyai
maksud dan tujuan yang sama. Auditing menurut Arens dan Loebbecke Alih Bahasa Ilham Tjakrakusuma 2001 : 1
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengawasan bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.
Definisi di atas menyatakan bahwa ketentuan-ketentuan yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pemeriksaan yang dilakukan yaitu :
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
6
7 1. Pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti.
Yang dimaksud dengan bukti di sini adalah segala informasi terukur yang diperiksa tersebut memang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan demi
tercapainya sasaran dan kegiatan pemeriksaan, diperlukan bukti-bukti dengan jumlah dan mutu yang memadai. Proses penentuan jumlah bukti yang
diperlukan dan menilai apakah informasi yang ada sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam suatu bagian yang penting dari tiap kegiatan
pemeriksaan. 2. Adanya kesatuan ekonomi economic entity
Setiap dilakukan audit, luas ruang lingkup pertanggungjawaban auditor harus dinyatakan dengan jelas. Yang terutama harus dilakukan adalah menegaskan
satuan ekonomi yang dimaksud periode waktunya. 3. Informasi yang terukur dan kriteria yang telah ditetapkan
Sebelum pemeriksaan dilakukan oleh auditor, informasi sudah harus tersusun dalam bentuk yang mudah diperiksa, kebenaran dan ketelitiannya, misalnya
ketelitian penjumlahan, perkalian, pencatatan adanya aktiva dan lain-lain. Harus tersedia kriteria atau tolak ukur untuk menentukan informasi tersebut
sesuai atau tidak. 4. Auditor harus independen atau kompeten
Seorang auditor harus berpengetahuan yang cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengetahui dengan pasti jumlah faktor-
faktor yang dibutuhkan agar pada akhir pemeriksaan dia dapat menarik kesimpulan dengan tepat. Auditor harus pula seseorang yang memiliki sikap
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
8 mental yang bebas atau independen karena dalam mengambil suatu kesimpulan
diperlukan keterangan-keterangan yang tidak memihak. 5. Pelaporan
Hasil akhir dari suatu pemeriksaan adalah kesimpulan dan temuan yang didapat selama pemeriksaan berlangsung sampai selesai, yang diterbitkan
melalui laporan. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan yang lainnya, tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada
pembaca seberapa jauh tingkat kesesuaian dari informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Mulyadi mengemukakan Auditing sebagai berikut 2002 : 1 Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaiannya antara pernyataan-pernyataan teesebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Definisi auditing tersebut secara umum memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan berikut ini :
1. Suatu proses sistematik Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian
langkah atau prosedur yang logis dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
2. Untuk memperoleh dan menguasai bukti secara objektif
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
9 Proses sistematik tersebut bertujuan untuk memperoleh bukti yang mendasari
pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomis Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
di sini adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi yang
dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan, yang umumnya terdiri
dari empat laporan keuangan yaitu : neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan keuangan dapat pula berupa
laporan pusat pertanggungjawaban tertentu dalam perusahaan. 4. Menetapkan tingkat kesesuaian
Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat
dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif. 5. Kriteria yang telah ditetapkan
Kriteria atau standar yang diperlukan sebagai dasar untuk memiliki pernyataan yang berupa hasil proses akuntansi dapat berupa :
a. Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislative
b. Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manejemen
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
10 c.
Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia 6. Penyampaian
hasil Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi attestation .
Penyampaian hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit audit report . Atestasi dalam bentuk laporan tertulis ini dapat menaikkan
atau menurunkan tingkat kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak yang audit.
7. Pemakai yang berkepentingan Dalam dunia bisnis, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit
adalah para pemakai informasi keuangan, seperti : pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor, organisasi bank, dan kantor pelayanan
pajak. Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan
secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
Menurut definisi
tersebut, pemeriksaan yang dilaksanakan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai kegiatan ekonomi, yang
disajikan oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor independen untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan keuangan. Auditor yang melaksanakan audit atas laporan keuangan historis disebut dengan auditor independent.
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
11 Untuk menjamin kelangsungan aktivitas operasi perusahaan agar dapat
berjalan sesuai dengan rencana, maka diperlukan suatu bagian atau departemen yang khusus untuk melakukan pemeriksaan. Sistem pengawasan tersebut harus
selalu dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Evaluasi ini memerlukan personel yang cakap dan independen yang bertanggung
jawab dengan pengawasan dalam perusahaan. Fungsi yang dijalankan tersebut disebut dengan pemeriksaan intern, sedang yang melaksanakan fungsi tersebut
disebut dengan Internal Auditor. Secara sederhana pemeriksaan intern adalah suatu pemeriksaan yang
dilaksanakan oleh pihak perusahaan dengan menggunakan pegawai pihak perusahaan itu sendiri. Internal auditing sebaiknya dipimpin atau dipegang oleh
seorang akuntan yang langsung bertanggung jawab kepada pimpinan tertinggi perusahaan.
Pekerjaan pemeriksaan intern harus dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan teknis dan latar belakang pendidikan pemeriksaan intern yang layak
dan harus memiliki pengetahuan kecakapan dan disiplin yang diperlukan untuk melakukan tanggung jawa pemeriksaan.
Berikut ini adalah pengertian dari Internal Auditor yang dikemukakan oleh Mulyadi 2000 : 06
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan perusahaan negara maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya adalah
menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, serta menetukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
12 Berdasarkan defenisi di atas dapat dikemukakan bahwa seorang staff
internal auditor harus dinamis dan memiliki orientasi dalam pandangan pada masa sekarang dan masa yang akan datang karena berkedudukan sebagai penilai yang
bebas dari segi sikap maupun pemikirannya. Menurut
Mulyadi, Internal auditor adalah sebagai berikut 2001 : 103
“ Seseorang yang bertugas menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian,
pemeriksaan merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur pengendalian yang lain.”
Sedangkan pengertian dari internal auditor yang diberikan oleh Holmes dan Burns yang diterjemahkan oleh Muhammad Badjuri 2002 : 152
“ Internal auditor adalah kegiatan penilaian yang independent dalam organisasi untuk mereview operasi sebagai jasa yang diberikan kepada manajemen dan
merupakan pengendalian manajerial yang melaksanakan keefektifan pengendalian intern.”
Nilai dan kredibilitas dari jasa internal auditor sangat tergantung kepada ketrampilan professional dan pengalamannya yang secara menyeluruh harus
mampu menganalisa operasi yang akan diperiksanya. Hal ini berarti seorang internal auditor, harus bekerja secara efektif dan berkesinambungan, sepanjang
kegiatan operasi perusahaan untuk memberikan penilaian konstruktif, mengenai kebijaksanaan serta keefektifan dari unsur pengawasan. Internal auditor bekerja
pada suatu perusahaan untuk melakukan pemeriksaan bagi kepentingan manajemen. Internal auditor berkewajiban memberikan keterangan yang berharga
Mirza Rahmiratih Hsb : Kedudukan Dan Peranan Internal Auditor Untuk Meningkatkan Kinerja Dan Efisiensi Perusahaan Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, 2009
USU Repository © 2008
13 kepada manajemen untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan operasi
perusahaannya. Internal auditor harus independen terhadap personil, aktifitas operasional,
kegiatan perusahaan dan harus berkomunikasi sehingga internal auditor dapat menyampaikan ide-ide dan informasi yang berguna unutk manajemen dalam
pengambilan keputusan. Tujuan dari internal auditing adalah untuk membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara
efektif dengan memberikan kepada mereka analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar yang objektif mengenai kegiatan yang diperiksa.
Tujuan tersebut dicapai dengan : 1.
Meneliti apakah pelaksanaan sistem pengawasan di bidang akuntansi, keuangan dan operasi cukup dan memenuhi syarat.
2. Menilai apakah kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditentukan
telah ditaati. 3.
Menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi. 4.
Menilai mutu pelaksanaan tugas-tugas yang telah diberikan pada masing- masing anggota manajemen.
B. Wewenang dan Tanggung Jawab Internal Auditor