2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka teoritis merupakan sebuah landasan dan gambaran suatu penelitian yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
peneliti dalam melakukan proses penelitian. Menurut kuncoro 2003:44 kerangka teoritis adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian itu
ditujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah
diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur. Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut: H
3
h h
H
1
H
2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Financial Distress Y
Working capital to total assets
X
1
Retained earnings to total assets
X
2
EBIT to total assets X
3
Market value of equity to total liabilities
X
4
Sales to total assets X
5
Universitas Sumatera Utara
Working capital to total assets bertujuan untuk mengukur aktiva likuid
bersih net liquid assets perusahaan bila dibandingkan dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik,
karena perusahaan yang memiliki modal kerja positif memiliki potensi kecil akan mengalami kesulitan keuangan.
Retained earning to total assets berguna untuk mengukur apakah laba
perusahaan secara kumulatif mampu untuk mengimbangi jumlah keseluruhan harta aktiva perusahaan. Jika perusahaan merugi maka laba ditahan perusahaan
akan menurun. Laba ditahan yang negatif akan menyebabkan perusahaan berpotensi akan mengalami kesulitan keuangan.
Earning before interest and taxes to tatal assets bertujuan untuk mengukur
produktivitas aktiva perusahaan diluar pajak dan beban bunga. Kebangkrutan terjadi jika total kewajiban perusahaan melebihi nilai wajar aktiva perusahaan
yang diukur melalui kemampuan atau efektivitas aktiva dalam menghasilkan pendapatan earning power.
Market value of equity to total liabilities. Ukuran ini bertujuan untuk
melihat seberapa besar aktiva perusahaan mengalami penurunan nilai bila dilihat dari nilai pasar ekuitas perusahaan ditambah utang sebelum utang perusahaan
melebihi aktivanya dan mengalami kepailitan bangkrut. Sales to total assets
disebut juga perputaran aset assets turnover dan biasanya digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu bisnis. Semakin besar
rasio ini maka akan semakin baik karena kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan menjadi lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis