BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesulitan keuangan dan kebangkrutan merupakan suatu ancaman bagi perusahaan yang kalah dalam bersaing dan terus menerus mengalami kerugian.
Kesulitan keuangan terjadi jika perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk membayar utang pada saat jatuh tempo. Perusahaan juga akan kekurangan dana
untuk membeli bahan baku kebutuhan produksi dan keperluan lain dalam perusahaan. Agar dapat keluar dari kesulitan keuangan ini perusahaan harus
memperbaiki kinerjanya dan merancang strategi pemasaran yang baik agar dapat meningkatkan pendapatan dan laba. Jika perusahaan tidak dapat memperbaiki
kinerja dan keluar dari kesulitan keuangan tersebut maka perusahaan akan berujung pada kebangkrutan.
Analisis prediksifinancial distress dapat dijadikan sebagai peringatan dini oleh perusahaan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda atau gejala kesulitan
keuangan dan potensi kebangkrutan. Semakin awal gejala tersebut diketahui perusahaan maka akan semakin baik karena perusahaan dapat mengambil
tindakan antisipasi dan membuat perencanaan dan strategi agar terhindar dari resiko kesulitan keuangan dan potensi kebangkrutan tersebut.
Analisis laporan keuangan dengan menggunakan perhitungan rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kesulitan keuangan pada suatu
perusahaan. Rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa mengenai keadaan dan kondisi keuangan suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan.Hasil perhitungan rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan oleh banyak pihak terutama bagi pihak investor dalam mengambil keputusan investasi.
Ada banyak metode atau model yang menggunakan rasio keuangan untuk memprediksi kesulitan keuangan suatu perusahaan.Salah satu metode yang
populer digunakan adalah metode Altman Z-Score. Dalam metode Altman Z- Score
ini digunakan beberapa rasio keuangan untuk memprediksi kesulitan keuangan dan potensi kebangkrutan suatu perusahaan dimasa depan.
Metode Altman Z-Score atau yang biasa disebut the Z-Score dikembangkan pada tahun 1968 oleh Edward Altman. The Z-Score ini merupakan
rumus multivariate dapat yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan dan untuk memprediksi apakah perusahaan berpotensi
akan mengalami kebangkrutan dimasa yang akan datang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode ini akurat dalam memprediksi kesulitan keuangan
dan kebangkrutan perusahaan satu sampai dua tahun sebelum terjadinya kebangkrutan. Tetapi tingkat keakuratanya berbeda-beda pada berbagai
perusahaan yang telah diuji diberbagai negara. Hal ini sebagian besar tergantung pada perusahaan dan faktor-faktor lain yang relevan dengan perusahaan tersebut.
Konsep yang pertama kali dikembangkan oleh Altman adalah sebagai berikut:
Z = 1,2X
1
+ 1.4X
2
+ 3.3X
3
+ 0.6X
4
+ 1,0X
5
Dimana: X1 = working capital total assets
Universitas Sumatera Utara
X2 = retained earnings total assets X3 = earnings before interest and taxes total assets
X4 = market value of equity book value of debt X5 = sales total assets
Pada awal penelitannya Altman mengambil 66 perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian dan membaginya kedalam dua kelompok perusahaan
yaitu perusahaan yang telah bangkrut dan yang tidak. Tiap kelompok terdiri dari 33 perusahaan. Nilai aktiva assets perusahaan yang diteliti berkisar antara 1
juta sampai 25 juta. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan model tersebut, ternyata metode Altman Z-Score ini akurat dalam memberikan prediksi.
Perusahaan yang telah dinyatakan bangkrut memang benar akurat diprediksi bangkrut oleh metode ini dan perusahaan yang tidak bangkrut memang benar
akurat diprediksi tidak bangkrut. Tingkat keakuratannya mencapai 95 satu tahun sebelum terjadinya kebangkrutan tersebut. Tetapi tingkat keakuratannya
menurun menjadi 72 akurat pada tahun kedua dan menjadi 52 akurat pada tahun ketiga sebelum perusahaan tersebut benar-benar bangkrut. Pada
pertengahan tahun 1980 metode ini telah diterima luas oleh auditor, manajemen dan akuntan.
Suzanne K. Hayes, dkk 2010 mencoba untuk menguji keakuratan metode Altman Z-Score ini dalam memprediksi financial distress dan kebangkrutan pada
perusahaan ritel di USA. Suzanne mengambil sampel 5 perusahaan yang telah bangkrut dan 4 perusahaan yang tidak bangkrut pada tahun 2007 kemudian 4
perusahaan yang telah bangkrut dan 5 perusahaan yang tidak bangkrut pada tahun
Universitas Sumatera Utara
2008. Kemudian perusahaan tersebut dikelompokkan kedalam masing-masing sub-sektor perusahaan sehingga tiap sub-sektor perusahaan terdiri dari satu
sampai 2 perusahaan bangkrut dan yang tidak. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode Altman Z-Score akurat dalam memprediksi financial distresspada
perusahaan ritel tersebut. Dari 9 perusahaan yang diteliti pada tahun 2007 dan 2008 terlihat bahwa metode Altman Z-Score berhasil memprediksi kebangkrutan
yang telah terjadi 94 akurat dan 90 akurat memprediksi financial distress pada saat itu.
Keakuratan metode Altman ini juga pernah diuji oleh Mihail Diakomihalis 2012 pada perusahaan perhotelan di Yunani. Dalam penelitiannya Mihail ingin
menguji seberapa akuratkah ketiga model yang dikembangkan Altman tersebut dalam memprediksi kegagalan keuangan financial failure pada perusahaan
perhotelan non-go publicPrivate hotel Company. Sampel penelitian diambil secara acak dari masing-masing provinsi di Yunani sehingga diperoleh 3 sampel
dari tiap provinsi. Total sampel adalah 146 hotel pribadi Private hotel yang terdiri dari 30 hotel bintang lima, 29 hotel bintang empat, 51 hotel bintang tiga
dan 36 hotel bintang dua. Hasilnya menunjukkan bahwa metode Altman Z-Score akurat dalam memprediksi financial distress dan kebangkrutan perusahaan
perhotelan di Yunani tersebut. Tingkat keakuratannya untuk masing-masing model adalah 88,24 untuk model Z-1, 83,33 untuk model Z-2 dan 80 untuk
model Z-3. Berdasarkan keakuratan tersebut, ternyata model Z-3 yang dirancang khusus untuk memprediksi financial distress pada perusahaan jasa malah
Universitas Sumatera Utara
memberikan tingkat keakuratan yang paling rendah dibandingkan dengan dua model lainnya.
Penelitian selanjutnya juga pernah dilakukan oleh Jasmine Rose Chieng 2013. Jasmine menguji tingkat keakuratan metode Altman Z-Score pada
perusahaan perbankan Zona Euro Eurozone bank. Sampel yang digunakan adalah 4 bank yang gagal bangkrut atau yang telah dinasionalisasi dan 4 bank
yang tidak bangkrut pada tahun 2007-2012. Untuk menguji keakuratan Z-Score dalam memprediksi kegaglaan bank, maka bank yang dianalisis adalah bank yang
masih beroperasi 5 tahun sebelum benar-benar dinyatakan bangkrut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model Z-Score ini 100 akurat memprediksi
kegagalan bank selama 5 tahun sebelum bank tersebut benar-benar bangkrut. Di Jordania, Bahaaeddin Alareeni dan Joël Branson 2012 juga
melakukan pengujian terhadap metode Altman ini. Mereka melakuan pengujian pada perusahaan sektor industri dan sektor jasa yang go public. Sampel penelitian
terdiri dari 71 perusahaan 47 perusahaan sektor industri dan 24 perusahaan sektor jasa. Kemudian tiap perusahaan dalam masing-masing sektor tersebut dipisahkan
menjadi 2 kelompok yaitu perusahaan yang bangkrut dan yang tidak. Untuk perusahaan di sektor industri metode ini 70,21 sampai 74,46 akurat dalam
memberikan prediksi. Sedangkan untuk perusahaan pada sektor jasa hasilnya 56 sampai 58 akurat dalam memberikan prediksi. Dalam penelitian tersebut juga
dibandingkan tingkat keakuratan model Z-1 model untuk perusahaan manufaktur dengan Z-2 model untuk penusahaan non-manufaktur yang
Universitas Sumatera Utara
diaplikasikan pada perusahaan sektor jasa. Hasilnya ternyata model Z-2 lebih akurat dalam memberikan prediksi dibandingkan model Z-1.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas terlihat jelas bahwa metode Altman Z-Score ini akurat dalam memprediksi financial disrtess dan
kebangkrutan perusahaan. Tetapi ternyata tingkat keakuratannya berbeda-beda setelah dilakukan pengujian pada beberapa jenis perusahaan diberbagai negara
tersebut. Pengujian yang dilakukan pada perusahaan di USA, Yunani dan Eropa menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi. Namun pengujian yang dilakukan
pada perusahaan di Jordania menunjukkan tingkat keakuratan yang rendah. Secara keseluruhan tingkat keakuratan metode ini berkisar antara 56 - 100
akurat dan kesalahan prediksi berkisar antara 0 - 44. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, maka peneliti memilih judul
penelitian “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Garmen dan Tekstil yang Terdaftar di BEI Dengan
Menggunakan Metode Altman’sZ-Score ”
1.2 Rumusan Masalah