Instrumen Penelitian Tahapan Penelitian

Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2011:148 . a. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda sebanyak 30 soal. Setiap soal dibuat untuk menguji kemampuan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada pokok bahasan Memahami permas alahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi. Tes ini dilakukan hanya satu kali pada saat selesai pembelajaran post test yang bertujuan untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa terhadap pokok bahasan Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi. Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian: 1 Membuat kisi-kisi soal 2 Membuat hubungan indikator dan butir soal 3 Telaah soal 4 Membuat butir soal dan kunci jawaban 5 Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan guru dan dosen pembimbing. b. Lembar Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung

1.6 Pengujian Instrumen Penelitian

1.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahian sesuatu instrumen. Arikunto , 2006 : 168.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya. Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Valid menurut Gronlund 1985 dalam Sukardi 2008 : 30 dapat diartikan sebagai ketepatan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrumen evaluasi. Suatu instrumen evaluasi dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak di ukur Sukardi, 2008 : 31 Untuk mengukur validitas soal digunakan rumus korelasi yaitu:                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY Arikunto, Suharsimi 2009: 72 Keterangan : r xy = Koefisien korelasi butir ∑X = Jumlah skor tiap item ∑Y = Jumlah skor total item ∑X 2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑Y 2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan ∑XY = Jumlah perkalian X dan Y N = Jumlah sampel Setelah harga koefisien korelasi rxy diperoleh, disubstitusikan ke rumus uji ‘t’ yaitu : 2 1 2 r n r t    Arikunto, 2009: 72 Keterangan : n = banyaknya data r = koefisiensi korelasi Instrumen dinyatakan valid apabila t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05.Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan indeks validitas tersebut adalah sebagai berikut: Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kriteria Validitas Besarnya nilai Intepretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah tidak berkorelasi Arikunto, 2009:75 Uji validitas soal instrumen penelitian pada N=30 dengan degree of freedom df = N-K = 30- 2+1 = 27, di dapat t tabel = 1,70 . Berdasarkan batuan Microsoft Excel, diperoleh hasil uji validitas tampak pada tabel berikut ini : Tabel 3.4 Hasil Validitas Item Penelitian t tabel No Item r hitung t hitung Ket. No. Item r hitung t hitung Ket. 1.7 1 0.44 2.56 Valid 16 0.37 205 Valid 1.7 2 0.35 1.93 Valid 17 0.34 190 Valid 1.7 3 0.48 284 Valid 18 0.46 267 Valid 1.7 4 0.49 294 Valid 19 0.36 198 Valid 1.7 5 0.40 224 Valid 20 0.33 179 Valid 1.7 6 0.52 314 Valid 21 0.37 206 Valid 1.7 7 0.40 224 Valid 22 0.38 214 Valid 1.7 8 0.40 224 Valid 23 0.49 295 Valid 1.7 9 0.45 265 Valid 24 0.39 222 Valid 1.7 10 0.35 196 Valid 25 0.36 198 Valid 1.7 11 0.39 222 Valid 26 0.40 227 Valid 1.7 12 0.46 270 Valid 27 0.42 237 Valid 1.7 13 0.34 190 Valid 28 0.37 207 Valid 1.7 14 0.37 206 Valid 29 0.32 175 Valid 1.7 15 0.33 182 Valid 30 0.36 199 Valid Sumber: Hasil Pengolahan data Ms. Excel 07 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini valid sehingga layak untuk dijadikan alat ukur penelitian selanjutnya. Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil Arikunto 2009 : 86. Seperti halnya beberapa teknik juga menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui validitas, kesejajaran hasil dalam reliabilitas tes.Untuk menguji reliabilitas, dalam penelitian ini digunakan teknik ganjil-genap dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan, dalam hal ini diambil nomor ganjil x dan genap y, dimana x merupakan belahan pertama, dan y merupakan belahan kedua. b. Skor masing-masing item pada setiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total masing-masing responden, yaitu skor total belahan pertama dan skor belahan kedua. c. Mengkorelasi skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan teknik korelasi product moment. d. Mencari angka reliabilitas keseluruhan item tanpa dibelah, dengan cara mengkorelasi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya kedalam rumus Spearman Brown yaitu : Arikunto, 2009: 93 Dimana : = koefisisen reliabilitas internal seluruh item = korelasi Product Moment antara belahan ganjil-genap atau awal- akhir Kaidah keputusannya adalah jika r 11 r tabel berarti reliabel dan sebaliknya jika r 11 r tabel berarti tidak reliable.Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan indeks reliabilitas adalah sebagai berikut: Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Koefisien Kolerasi Interprestsi 0,81 - 1,00 0,61 - 0,80 0,41 - 0,60 0,21 - 0,40 0,00 - 0,20 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah Arikunto, 2009: 75 Dengan bantuan Microsoft Excel diperoleh nilai r hitung = 1.025 Adapun nilai r tabel dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0,05 didapat 0,361. Hal ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel 0,978 0,361. Dengan demikian instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar siswa terkait berpkir kritis tentang kebutuhan dapat dinyatakan mempunyai daya ketepatan atau dengan kata lain reliable dengan tingkat reliabilitas termasuk pada kategori tinggi.Perhitungan secara detail dapat di lihat pada lampiran 2.2

1.6.3 Taraf Kesukaran

Yang dimaksud dengan taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul Arikunto, 2009 : 176. Jika banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi.Sebaliknya jika hanya sedikit dari subjek yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukarannya rendah.Taraf kesukaran tes dinyatakan dalam indeks kesukaran difficulty index. Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus: Arikunto, 2009 : 176 Keterangan : B = subjek yang menjawab P = Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut.Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Adapun kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut : - Soal dengan P 0,01sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2009 : 210 Dari tabel lampiran 2.3 dapat disimpulkan bahwa kriteria dari uji tingkat kesukaran dari soal-soal yang telah diolah memiliki tingkat kesukaran yang cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan tabel berikut ini. Tabel 3.6 Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran Tk. Kesukaran Jumlah Soal No. Soal Mudah 2 6.7 17, 24 Sedang 28 93.3 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Sukar - - - Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 30 soal yang dijadikan instrumen tes hasil belajar berpikir kritis tentang kebutuhan, 2 soal diantaranya termasuk pada kategori mudah, dan sisanya sebanyak 28 soal termasuk pada kategori sedang.

1.6.4 Daya Pembeda

Yang dimaksud dengan daya pembeda tes adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Suharsimi 2009: 211.Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pintar maupun bodoh tidak dapat menjawab dengan benar. Soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pandai saja. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah : Arikunto, 2009 : 177 Keterangan : D = daya pembeda butir B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul J A = banyaknya subjek kelompok atas B B = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab betul J B = banyaknya subjek kelompok bawah Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda Interval Kriteria DP ≤ 0,00 0,00 DP ≤ 0.20 0,20 DP ≤ 0,40 0,40 DP ≤ 0,70 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik Arikunto, 2009 : 211 Dari tabel lampiran 2.4 didapatkan bahwa kriteria dari uji daya pembeda dari soal-soal yang telah diolah kebanyakan memiliki daya pembeda yang cukup bervariasi . DP = - = - Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Daya Pembeda Daya Pembeda Jumlah Soal No. Soal Jelek - - - Cukup 27 90 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Baik 3 10 6, 18, 23 Baik Sekali - - - Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 30 soal yang dijadikan instrumen tes hasil belajar berpikir kritis tentang kebutuhan, terdapat 3 item yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik dan sisanya sebanyak 27 soal termasuk pada kategori cukup.

1.7 Tahapan Penelitian

Penelitain ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan kesimpulan. 1 Tahapan persiapan a. Menentukan masalah b. Melakukan pra penelitian untuk mengatahui tingkat berpikir siswa c. Melakukan perizinan kepada pihak-pihak terkait dalam peneliltian ini d. Menetapkan waktu penelitian, standar kompetensi dan materi pelajaran yang akan dipergunakan dalam penelitian 2 Tahapan pelaksanaan penelitian a. Menyusun instrumen tes b. Menentukan jumlah soal yang akan dijadikan instrumen penelitian c. Melakukan uji coba instrumen penelitian Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menganalisis validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen penelitian e. Mengganti soal-soal yang belum valid f. Mengadakan uji coba lagi hingga instrumen penelitian valid dan reliable g. Memilih sampel penelitian h. Menentukan waktu penelitian untuk menerapkan metode pembelajaran Discovery dan Inquiry dengan cara menghubungi guru bidangstudi yang bersangkutan i. Melakukan eksperimen berupa penerapan treatment pada semua kelas j. Memberikan post-test pada semua kelas. k. Menguji kesamaan dan perbedaan hasil post-test pada setiap kelas eksperimennya l. Membandingkan perbedaan hasil skor gain di semua kelas untuk mengetahui apakah penerapan perlakuan metode-metode eksperimen berkaitan dengan hasil yang diperoleh 3 Pengolahan data Pengolahan data meliputi analisis data dengan menggunakan pengujian statistik yatu : a. Uji normalitas untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. b. Homogenitas untuk mengetahui apakah varians sampel yang akan dikomparasikan itu homogen atau tidak. 4 Kesimpulan penelitian Membuat interpretasi dan kesimpulan berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.8 Teknik dan Alat Pengumpulan Data