Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI
1.1 Metode Penelitian
Dalam Sugiyono 2010:2 menyebutkan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Dalam penelitian ini digunakan metode Quasi experimental design
eksperimen semu yaitu jenis eksperimen yang menggunakan seluruh subjek yang utuh intact group untuk diberi perlakuan treatment. Bentuk quasi
eksperimental design eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Counterbalanced design.
1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang berkaitan dengan metode dan alasan mengapa metode tersebut digunakan dalam penelitian Sugiono, 2010:205
Desain dalam penelitian ini bila dibuat bagan sebagai berikut: Tabel 3.1
Desain Penelitian Counterbalanced design
Kelas A X
1
O
1
X
2
O
2
X
3
O
3
Kelas B X
2
O
2
X
3
O
3
X
1
O
1
Kelas C X
3
O
3
X
1
O
1
X
2
O
2
Sumber : Jack R Fraenkel Norman E. Wallen 1993:253 Keterangan :
X
1
= Penggunaan metode pembelajaran Discovery. X
2
= Penggunaan metode pembelajaran Inquiry. X
3
= Penggunaan metode pembelajaran ceramah. O
1,2,3
= Tes akhir pada kelompok eksperimen
Siti Nurasiah Zamil, 2013 STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Fraenkel 1993:253 “counterbalanced design represent another technique for equating
experimental and control groups. In this design, each group is exposed to all threatments. However many there are, but in a different or there. Any
number of treatment maybe involved and example a diagram for a counterbalanced design involving three treatment is as follows
”. Dalam counterbalanced design ini menggunakan tiga kelas dimana
semua kelas merupakan kelas eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan tiga kelas dimana setiap kelasnya
merupakan kelas eksperimen dan tidak ada kelas kontrol karena di dalam desain ini dilakukan treatment di dalam setiap kelasnya, hanya saja perbedaannya
adalah terletak pada sub bahasan atau kompetensi dasar yang dilakukan di setiap kelas dengan berbeda treatment. Desain penelitian Counterbalanced design tidak
menggunakan pre test tapi di dalam desain ini siswa hanya diberi post test saja sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran.
1.3 Populasi dan Sampel