BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Epidemiologi Karsinoma Payudara
Karsinoma payudara adalah masalah kesehatan yang utama diseluruh dunia. karsinoma ini merupakan keganasan yang paling banyak terjadi pada wanita baik
di negara berkembang maupun di negara maju. Karsinoma payudara merupakan penyebab utama kematian karena kanker yang terjadi pada wanita secara global
dan merupakan kanker dengan angka kejadian kedua terbanyak setelah kanker paru-paru. Sekitar 55 seluruh kasus karsinoma payudara terjadi di negara
berkembang, namun laju insiden meningkat secara cepat di negara maju. Pada tahun 2012 diperkirakan sebanyak 1,7 juta kasus terdiagnosis karsinoma payudara
dengan angka kematian sebesar 521.900 Ferlay et al, 2008; Torre et al, 2012. Insiden karsinoma payudara di Uni Eropa adalah sekitar 109.9100.000
pertahun dengan angka kematian sebesar 38,4100.000 pertahun Pestalozzi dan Castiglione, 2008. Diperkirakan pada tahun 2007 terdapat 180.510 kasus
karsinoma payudara baru dan 40.460 pasien akan meninggal oleh penyakit tersebut di Amerika Serikat DeSantis, 2007.
Di Indonesia, karsinoma payudara merupakan penyakit kanker kedua terbanyak setelah kanker serviks. Sedangkan di Bali khususnya, karsinoma
payudara merupakan keganasan ketiga terbanyak setelah kanker serviks dan kanker nasofaring Tjindarbumi dan Mangunkusumo, 2004.
8
Antara tahun 1980 sampai akhir 1990, terjadi peningkatan karsinoma payudara sebanyak 30 pada negara-negara barat, yang disebabkan oleh karena
perubahan faktor-faktor reproduksi dan penggunaan terapi hormon untuk menopause. Namun pada awal tahun 2000 terjadi penurunan insiden karsinoma
payudara disebabkan oleh menurunnya penggunaan terapi hormon di negara yang sebelumnya banyak memakainya seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Australia.
Penurunan angka kematian dari karsinoma payudara juga terjadi di Amerika Utara dan negara-negara Eropa pada tahun 1990an yang disebabkan oleh karena deteksi
dini dengan mamografi serta penanganan yang lebih baik Torre et al, 2012. Insiden karsinoma payudara mengalami peningkatan pada negara-negara
Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Penyebabnya masih belum dapat dipahami sepenuhnya namun diperkirakan oleh karena perubahan pola reproduksi,
peningkatan obesitas, menurunnya aktifitas fisik dan adanya kegiatan skrining karsinoma payudara. Laju mortalitas pada negara-negara ini juga mengalami
peningkatan, banyak disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan terlambatnya pengenalan terhadap program skrining karsinoma payudara yang efektif dan pada
beberapa kasus, akses penatalaksanaan yang terbatas Torre et al, 2012. Pada negara maju, karsinoma payudara menunjukkan tren meningkat pada
wanita pasca menopause, sementara laju insiden pada wanita muda tetap stabil. Namun, terjadi perkecualian di Spanyol dimana wanita usia dibawah 45 tahun
menunjukkan peningkatan insiden karsinoma payudara yang berkaitan dengan perubahan gaya hidup. Penurunan fertilitas yang saat ini banyak terjadi di negara-
negara Eropa juga terjadi di Spanyol dengan angka rata-rata jumlah anak yang